Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRUKTUR VEGETASI MANGROVE DI DESA POPALO KABUPATEN GORANTALO UTARA Nurlena Duhe; Marini Susanti Hamidun; Abubakar Sidik Katili; Febriyanti; 5Ilyas H. Husain; Waode Faridawaty
Jurnal Humaniora dan Sosial Sains Vol. 2 No. 1 (2025)
Publisher : Pojok Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study focuses on observing the structure of mangrove vegetation in Popalo Village, North Gorontalo Regency. Scientists found that the condition of mangrove forests in the area is not uniform, with some areas still well maintained, especially near rivers and beaches, while other areas, especially near settlements, have been damaged due to land conversion into ponds. This type of research is descriptive quantitative using a survey method. The most dominant type of mangrove found is Rhizophora. In addition, this study also shows that environmental factors such as temperature, air acidity, and salt levels greatly affect the growth and development of mangroves. Overall, the results of this study highlight the importance of better conservation and management efforts for mangrove forests in Popalo Village to maintain the sustainability of coastal ecosystems.
Karakteristik Daerah Aliran Sungai (DAS): Analisis  Spasial Biogeofisik DAS Paguyaman Waode Faridawaty; Asda Rauf
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 3 No. 2 (2025): Februari 2025
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr1207

Abstract

Penelitian ini menganalisis karakteristik biogeofisik Daerah Aliran Sungai (DAS) Paguyaman untuk mendukung pengelolaan wilayah yang berkelanjutan melalui pendekatan berbasis data spasial dengan memanfaatkan Geographic Information System (GIS). Data yang digunakan mencakup survei lapangan, citra satelit, model elevasi digital (DEM) beresolusi 30 meter, serta data iklim dari stasiun meteorologi setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tanah yang dominan adalah Latosol, yang mencakup 51,35% dari total luas wilayah, diikuti oleh Podsolik (21,57%) dan Aluvial (17,09%). Latosol yang subur memerlukan manajemen konservasi yang tepat untuk mencegah degradasi, sementara Podsolik yang bersifat asam memerlukan perlakuan khusus guna mendukung produktivitas pertanian. Tutupan lahan didominasi oleh hutan lahan kering sekunder, yang mencakup 36,43% dari total area, berperan penting dalam menjaga keseimbangan hidrologi dan mencegah erosi. Topografi DAS Paguyaman, yang didominasi oleh perbukitan (55,24%) dan pegunungan (26,67%), menunjukkan risiko tinggi terhadap erosi, sehingga diperlukan strategi konservasi seperti reboisasi dan teknik terasering. Penelitian ini menekankan pentingnya integrasi data biogeofisik dalam merumuskan strategi pengelolaan yang adaptif dan responsif terhadap perubahan iklim, serta mendukung kebutuhan masyarakat lokal. Temuan ini dapat menjadi referensi strategis bagi penelitian lanjutan dan pengembangan kebijakan pengelolaan DAS yang lebih efektif.