Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sejarah Pemikiran Ekonomi Kerajaan Islam di Indonesia Indah, Mahira; Rosmah, Rosmah; Parakassi, Idris; Sudirman, Sudirman
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i1.25198

Abstract

Sejarah perkembangan kerajaan Islam di Nusantara mencerminkan perjalanan panjang penyebaran agama Islam yang dimulai sejak abad ke-13 melalui jalur perdagangan dan dakwah. Kerajaan-kerajaan Islam pertama yang muncul, seperti Samudra Pasai, Demak, dan Aceh, memainkan peran kunci dalam penyebaran Islam di wilayah ini. Proses Islamisasi di Indonesia tidak hanya melalui aspek agama, tetapi juga melalui pengaruh sosial, budaya, dan politik yang memengaruhi masyarakat lokal. Pada masa kerajaan Islam, sistem perekonomian di Nusantara berkembang pesat, dengan sektor perdagangan sebagai pilar utama. Kerajaan-kerajaan Islam memanfaatkan posisi geografis mereka sebagai pusat perdagangan internasional yang menghubungkan pasar Asia, Timur Tengah, dan Eropa. Jalur perdagangan utama, seperti jalur Selat Malaka, memungkinkan interaksi antara pedagang dari India, Persia, Cina, dan Arab. Kerajaan-kerajaan Islam juga mendirikan pelabuhan-pelabuhan besar sebagai pusat perdagangan yang berkembang, seperti di Malaka dan Aceh, yang menjadi titik pertemuan berbagai budaya dan sumber daya. Sistem perekonomian pada masa itu didasarkan pada perdagangan, pajak, dan pertanian yang dikelola oleh sistem pemerintahan Islam, yang memberikan kontribusi besar terhadap kemakmuran wilayah tersebut. Melalui jalur perdagangan ini, selain barang dagangan, ajaran Islam juga tersebar luas di Nusantara, mempercepat integrasi ekonomi dan sosial dalam kerajaan-kerajaan Islam di kawasan ini.
Sistem Ekonomi Bani Umayyah: Perkembangan dan Pengaruhnya terhadap Perekonomian Islam: The Umayyad Economic System: Its Development and Influence on the Islamic Economy Indah, Mahira; Gaffar, Andi Abdul; Siradjuddin, Siradjuddin
AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol. 5 No. 2 (2025): Al-Mikraj, Jurnal Studi Islam dan Humaniora
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/almikraj.v5i2.6826

Abstract

The Umayyad Dynasty was the first Islamic empire, and independence in various aspects, including economic self-sufficiency, was essential to achieve the welfare of society and ensure the dynasty’s continuity. Throughout its long period of rule, the Umayyad Dynasty was led by 14 caliphs, each with their unique leadership style. However, only three of these caliphs succeeded in bringing the Umayyad Dynasty to its peak: Mu'awiyah bin Abi Sufyan, Abdul Malik bin Marwan, and Umar bin Abdul Aziz. Economic growth increased during the reign of the Umayyads compared to previous periods. The economic improvements that brought prosperity to the people of this dynasty were a direct result of the caliphs’ policies, supported by public participation. This study aims to understand the economic concepts implemented by Muslims during the Umayyad era. Using a library research method with a descriptive-analytical and qualitative approach, the study reviews the concept of “property law” through related articles. The analysis shows that during the Umayyad period, the economy grew more rapidly than in previous times, with prosperity resulting from the policies of the caliphs, particularly Mu'awiyah bin Abi Sufyan, Abdul Malik bin Marwan, and Umar bin Abdul Aziz. Their policies, along with the support of the public, played a crucial role in the economic growth of the Umayyad era. Changes in Islamic life occurred swiftly, encompassing various fields of knowledge such as religion, architecture, science, technology, and economics.