Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DETERMINAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI PERKOTAAN Aurelia Putri Fayola; Silvi Zahra Rosita; Griffith, Griffith; Tarigan, Gita Handayani; Apriliano, Wendy Damar
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Volume 10, Nomor 1, Januari 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v10i1.21912

Abstract

Malnutrisi masih menjadi perhatian dunia karena angka prevalensinya yang tinggi. Menurut WHO, anak usia 5-19 tahun sebagian besar mengalami overweight, obesitas, dan gizi kurang (thinness), serta diprediksi stunting masih akan terjadi di 11 negara Asia Pasifik pada tahun 2030 termasuk Indonesia. Di Kecamatan Pesanggrahan, prevalensi malnutrisi pada anak sekolah dasar ditemukan masih tinggi, terutama di Kelurahan Petukangan Utara angka malnutrisi pada anak pada tahun 2023 sebesar 51,6%. Puskesmas Pesanggrahan melaksanakan program skrining kesehatan pada anak usia sekolah sebagai bentuk deteksi dini dan pencegahan masalah gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinan yang berhubungan dengan status gizi pada anak usia sekolah dasar. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional, yang dilaksanakan pada bulan Maret-April 2024. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 – 6 pada salah satu sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Pesanggrahan, yang memenuhi kriteria penelitian. Sebanyak 117 siswa menjadi responden penelitian ini. Uji Chi-square digunakan untuk analisis hubungan antar variabel menggunakan SPSS versi 29.0. Faktor determinan yang menunjukkan adanya hubungan yang bermakna secara statistik dengan status gizi ditemukan pada variabel jenis kelamin (p = 0,001), pengetahuan terkait gizi (p=0,013), asupan makan (p= 0,000), pola asuh terkait pendampingan makan oleh orangtua (p= 0,002), frekuensi jajan (p = 0,006), dan jumlah uang saku (p= 0,017). Beberapa faktor determinan dari penelitian sebelumnya tidak ditemukan memiliki hubungan yang bermakna secara statistik pada penelitian ini. Faktor sosioekonomi sudah tidak relevan dengan status gizi anak sekolah terutama di wilayah perkotaan seperti Jakarta. Sementara asupan makan, pola asuh dan frekuensi jajan menjadi faktor determinan yang memainkan peranan penting.