Maura Zahra, Nazelin
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Kepemimpinan Terhadap Kesejahteraan Psikologis (Psychological Well-Being) Karyawan di Tempat Kerja: Literatur Review Veronica Sinaga, Zepanya; Khalishah Fitri, Nadia; Maura Zahra, Nazelin; Khasanah, Arsyadani; Alvita Ardiningrum, Nasywa; Larasati Mangundjaya, Wustari
Jurnal Greenation Sosial dan Politik Vol. 2 No. 3 (2024): Jurnal Greenation Sosial dan Politik (Agustus - Oktober 2024)
Publisher : Greenation Publisher & Yayasan Global Resarch National

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jgsp.v2i3.121

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memahami peran kepemimpinan terhadap kesejahteraan psikologis karyawan ditempat kerja, melalui metode analisis study literature review dari berbagai penelitian terdahulu. Sumber daya manusia (SDM) memiliki peran krusial dalam kemajuan organisasi dan kesejahteraan psikologis karyawan menjadi faktor penting yang memengaruhi kinerja dan produktivitas. Hasil review dari 20 jurnal menunjukkan bahwa terdapat adanya hubungan positif antara kepemimpinan dan kesejahteraan psikologis kepemimpinan yang baik dan efektif, seperti kepemimpinan transformational mampu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, meningkatkan interaksi positif antara atasan dan bawahan, serta mendorong karyawan untuk berkontribusi secara aktif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kepemimpinan yang kuat dan positif dapat berperan secara signifikan terhadap kesejahteraan psikologis karyawan.
KEMATANGAN EMOSIONAL DAN AGRESI RELASIONAL PADA REMAJA AWAL DI SMP KOTA BEKASI Maura Zahra, Nazelin; Merdiaty, Netty
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v5i3.6584

Abstract

Relational aggression among Indonesian adolescents manifests in social exclusion, rumor?spreading, and the manipulation of friendships, undermining psychological well?being, academic achievement, and the overall school climate. The urgency to address it is heightened because these covert forms often go undetected compared with physical aggression. This study examined the association between emotional maturity and relational aggression among early adolescents. A correlational design was employed with 150 seventh? and eighth?grade students from a public junior high school in Bekasi City, selected through class?based cluster sampling. Two instruments were used: the Emotional Maturity Scale (20 items; ? = .868) and the Relational Aggression Scale (30 items; ? = .937). Analyses included assumption checks (normality and linearity), Pearson’s correlation, and mean comparisons by gender. Results indicated a moderate negative correlation between emotional maturity and relational aggression (r = ?.36; 95% CI [?.49, ?.21]; p < .001), with no significant gender differences. These findings suggest that strengthening emotional maturity may reduce relational aggression and support the implementation of school?based social?emotional learning programs. The original contribution of this study lies in providing up?to?date empirical evidence from Indonesian public junior high schools and in offering culturally attuned, concise adaptations of measures to assess emotional maturity and relational aggression. ABSTRAK Agresi relasional pada remaja Indonesia terus muncul dalam berbagai bentuk seperti pengucilan sosial, penyebaran rumor, dan manipulasi pertemanan yang berdampak pada kesejahteraan psikologis, prestasi akademik, dan iklim sekolah. Urgensi penanganan meningkat karena bentuk agresi ini sering luput dari deteksi dibanding agresi fisik. Penelitian ini bertujuan menguji hubungan antara kematangan emosional dan agresi relasional pada remaja awal. Desain yang digunakan adalah kuantitatif korelasional dengan partisipan 150 siswa kelas VII-VIII di salah satu SMP negeri di Kota Bekasi yang dipilih melalui cluster (berbasis kelas). Dua instrumen digunakan: Skala Kematangan Emosional (20 aitem; ? = 0,868) dan Skala Agresi Relasional (30 aitem; ? = 0,937). Analisis meliputi uji asumsi (normalitas dan linearitas), korelasi Pearson, serta uji beda berdasarkan jenis kelamin. Hasil menunjukkan korelasi negatif sedang antara kematangan emosional dan agresi relasional (r = -0,36; 95% CI [-0,49, -0,21]; p < 0,001), serta tidak ada perbedaan signifikan antara laki?laki dan perempuan. Temuan ini menegaskan bahwa peningkatan kematangan emosi berpotensi menurunkan perilaku agresi relasional dan mendukung perlunya program pengembangan kompetensi sosial?emosional berbasis sekolah. Kontribusi orisinal studi ini adalah penyediaan bukti empiris terkini pada konteks SMP negeri Indonesia sekaligus adaptasi singkat alat ukur yang relevan secara kultural untuk menilai kematangan emosional dan agresi relasional.