This research was carried out in the waters of Tulehu, Ambon Island between February and April 2020 to study the reproductive aspects of dark-banded fusilier (Pterocaesio tile) which covers sex ratio, gonad maturity level, gonado somatic index, and first maturity size. Dark-banded fusilier samples were collected on weekly interval from gill net fishers operating in the waters of Tulehu village. The fish samples collected were separated by sex, weighed and measured for its total length. All samples collected were then dissected to take the gonads, determined the gonad maturity stage (GMS) and weighed. The Chi Square test (χ2) with p=0.05 was used to analyze whether there is difference between the ratio of male and female. Gonadal maturity level was determined morphologically based on standard literature, while gonad somatic index was determined based on proportion of gonad weight and fish body weight. The length at first maturity was determined by using logistic curve. The results showed that the ratio between males and females was 1:1 in March and April while in February the ratio was 1≠1. Totally, gonad maturity level of female fish was dominated by GMS IV (52.1%) and the lowest was GMS I (5.9%), while for male fish the lowest GMS was GMS V (3.9%) and the highest was GMS IV (27.9%). The highest gonado somatic index value for male and female fish was owned by GMS IV in April, while the lowest occurred in February for GMS I. The length at first maturity of female and male fish was 20.1 cm. ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di perairan negeri Tulehu, Pulau Ambon pada bulan Februari hingga April 2020 untuk mengkaji aspek reproduksi ikan lalosi (Pterocaesio tile) yang meliputi rasio kelamin, tingkat kematangan gonad, gonado somatik indeks dan ukuran pertama kali matang gonad. Sampel ikan lalosi dikumpulkan setiap minggu dari nelayan jaring insang yang beroperasi di perairan negeri Tulehu. Sampel ikan yang terkumpul dipisahkan menurut jenis kelaminnya, ditimbang beratnya dan diukur panjang totalnya. Semua sampel yang dikoleksi kemudian dibedah untuk diambil gonadnya, ditentukan tingkat kematangan gonadnya (TKG) dan ditimbang beratnya. Untuk menganalis apakah ada perbedaan yang nyata antara rasio ikan jantan dan betina digunakan uji Khi Kuadrat (χ2) dengan p=0,05. Tingkat kematangan gonad ditentukan secara morfologis berdasarkan standar literatur, sedangkan gonado somatik indeks ditentukan berdasarkan proporsi berat gonad dan berat tubuh ikan. Panjang pertama kali matang gonad ditentukan menggunakan kurva logistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa rasio antara jantan dan betina adalah 1:1 pada bulan Maret dan April sedangkan pada bulan Februari rasionya 1≠1. Secara keseluruhan, tingkat kematangan gonad ikan betina didominasi oleh TKG IV (52,1%) dan terendah TKG I (5,9%), sedangkan untuk ikan jantan TKG terendah adalah TKG V (3,9%) dan tertinggi TKG IV (27,9%). Nilai gonado somatik indeks tertinggi untuk ikan jantan dan betina dimiliki oleh TKG IV pada bulan April sedangkan terendah terjadi pada bulan Februari untuk TKG I. Panjang pertama kali matang gonad untuk ikan betina dan jantan adalah 20,1 cm. Kata Kunci: Ikan lalosi, rasio kelamin, tingkat kematangan gonad, gonado somatik indeks, panjang pertama kali matang gonad