Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

POTENSI KOMUNITAS MANGROVE PANTAI TIAL KABUPATEN MALUKU TENGAH Pentury, Reinhardus; Pietersz, Janson H; Tuapattinaja, Maureen A; Pello, Frederika S; Huliselan, Niette V; Hulopi, Mahriyana; Tupan, Charlotha Irenny
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 16 No 2 (2020): Jurnal TRITON
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.9 KB) | DOI: 10.30598/TRITONvol16issue2page68-76

Abstract

Mangrove community in Tial is potential and roles importantly for aquatic organism, local community and especially for coastal waters abrasion control in Tial. Due to the high rate abrasion in Tial, mangrove community should be maintained and conserved. Therefore, the research is done in order to analyze mangrove composition, its potency and its condition on the coast of Tial. Belt transect and hemispherical photography method are used to collect data by determining the observation station. Three plots of 10 x 10 meter squares are placed in every observation station without space in between each plot where the ≥ 15 cm of circumference trees measuring is done and canopy photo of breast height are taken up above perpendicularly. Microsoft Excel and Image J software are used to analyze collected data. The result shows that there are 9 species of mangrove from 7 genera and 5 families found in the coast of Tial. Sonneratia alba and Aegiceras floridum dominates the community where A. floriduim with 13 ind/100 m2 is the highest density species, while the frequency of occurrence and the highest dominance species is S. alba with the rate 0,67 and 2298,75 cm2/100 m2. Overall mangrove vegetation health is categorized good with a high density and in a medium canopy coverage. ABSTRAK: Komunitas mangrove merupakan komunitas yang cukup potensial dan memiliki peranan penting bagi organisme perairan sekitar dan bagi masyarakat setempat, terutama dalam mengendalikan abrasi pada pesisir pantai Tial. Laju abrasi yang terjadi pada pesisir pantai Negeri Tial cukup tinggi, sehingga keberadaan mangrove pada perairan tersebut perlu dijaga dan dilestarikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi, Potensi dan kondisi mangrove di perairan pantai Tial. Metode yang digunakan yaitu metode transek sabuk dan hemisperichal photography. Metode ini dilakukan dengan cara menentukan stasiun pengamatan, kemudian pada setiap stasiun pengamatan dibentuk petak pengamatan sebesar 10 x 10 m sebanyak tiga petak tanpa ada jarak antara petak pengamatan. Pada setiap petak pengamatan dilakukan pengambilan lingkar batang dengan ukuran ≥ 15 cm dan pengambilan foto kanopi dengan memotret setinggi dada secara tegak lurus kearah atas. Software Microsoft Excel dan Image J digunakan untuk menganalisis data pengukuran lingkar batang dan hasil foto kanopi. Dari hasil analisis diperoleh 9 spesies mangrove yang tergolong dalam 7 genera dan 5 famili. Sonneratia alba dan Aegiceras floridum merupakan spesies mangrove yang mendominasi komunitas mangrove pantai Tial. Kerapatan spesies tertinggi adalah A. floridum sebesar 13 ind/100m2, sedangkan frekuensi kehadiran dan dominasi spesies tertinggi adalah S. alba dengan nilai masing-masing 0,67 dan 2298,75 cm2/100m2. Kondisi kesehatan mangrove secara keseluruhan pada pantai Tial masih dalam kondisi baik dengan kerapatan mangrove tergolong padat dan tutupan kanopi tergolong sedang. Kata Kunci: mangrove, potensi, komunitas, kesehatan, pantai
ANALISA KEPADATAN DAN IDENTIFIKASI AKTIVITAS PEMANFAATAN SUMBERDAYA MOLUSKA DI PERAIRAN PANTAI TANJUNG TIRAM, DESA POKA Hulopi, Mahriyana; Mose, Sendy W; Uneputty, Prulley A
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 17 No 2 (2021): TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.012 KB) | DOI: 10.30598/TRITONvol17issue2page90-96

Abstract

Increasing the activity of the utilization of mollusc resources by the community, both domiciled around and outside the waters of Tanjung Tiram Beach can have an impact on the sustainability of these resources. This study aims to analyze the density of mollusc and identify the activity of utilization of mollusc resources in the waters of Tanjung Tiram Beach. The study was conducted in October-November 2019 in the waters of Tanjung Tiram Beach, Poka Village. Data collection is taken using the quadratic linear transect method and interviews. The results showed the highest density was represented by Nassarius quadrasi for the gastropod class while for the bivalvia class it was represented by Marcia sp. The high density in both types of mollusc is due to habitat suitability supported by the quality of the waters. Based on respondent data, there are 20 types of mollusc that are used both for consumption, sale and as raw materials for making accessories through the "bameti" activity. Utilization activities are carried out by groups of women and children. The time of taking mollusks is done at low tide which takes place 2 times a week using aids such as coconut shells, spoons, drain and machetes. ABSTRAK Meningkatnya aktivitas pemanfaatan sumberdaya moluska oleh masyarakat, baik yang berdomisili di sekitar maupun di luar perairan Pantai Tanjung Tiram dapat berdampak terhadap keberlanjutan sumberdaya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepadatan moluska serta mengidentifikasi aktivitas pemanfaatan sumberdaya moluska di perairan Pantai Tanjung Tiram. Penelitian dilakukan pada Oktober-November 2019 di perairan Pantai Tanjung Tiram Desa Poka. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode transek linier kuadrat dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan densitas tertinggi diwakili oleh Nassarius quadrasi untuk kelas gastropoda sedangkan untuk kelas bivalvia diwakili oleh Marcia sp. Tingginya densitas pada kedua jenis moluska ini disebabkan oleh kesesuaian habitat yang didukung oleh kualitas perairan. Berdasarkan data responden, terdapat 20 jenis moluska yang dimanfaatkan baik untuk dikonsumsi, di jual maupun sebagai bahan baku pembuatan aksesoris melalui aktivitas “bameti”. Aktivitas pemanfaatan dilakukan oleh kelompok perempuan dan anak-anak. Waktu pengambilan moluska dilakukan pada saat air surut yang berlangsung 2 kali dalam seminggu dengan menggunakan alat bantu seperti tempurung kelapa, sendok, serok dan parang. Kata Kunci: kepadatan, aktivitas pemanfaatan, moluska, “bameti”, perairan Pantai Tanjung Tiram
The Potential Of Mollusca Communities In Seagrass Ecosystems On Buntal Island Waters West Seram Regency, Maluku Province Masudin Sangaji; Mahriyana Hulopi; Jacqueline M.F Sahetapy; Nur Tasmiah Sirajuddin; Frijona F. Lokollo; Febrianti Lestari
International Journal of Science and Environment (IJSE) Vol. 3 No. 3 (2023): August 2023
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijse.v3i2.65

Abstract

Molluscs, especially bivalves and gastropods, make an important contribution to the formation of food chains in seagrass ecosystems. In addition, bivalves and gastropods are often used as biological indicators of aquatic environmental quality in seagrass ecosystems. The close relationship between seagrass beds, bivalves and gastropods can be seen in the expanse of seagrass ecosystems found on Buntal Island which is located in Kotania Bay, West Seram Regency. The potential of bivalves and gastropods, such as the diversity and community structure found in Buntal Island waters, is very important to study because the information is limited. This study aims to determine the diversity of bivalves and gastropods in the seagrass ecosystem of Buntal Island and to determine the community structure of bivalves and gastropods which include; density and relative density, abundance and relative abundance, and frequency of presence and relative frequency of presence. The research method used is quantitative. The results of the analysis of the potential of molluscs showed that the diversity of the composition of mollusc taxa found in seagrass ecosystems on Buntal Island was divided into 2 classes, 25 families, 37 genera, 52 species with a total of 3291 individuals. The mollusc with the highest score in terms of density, abundance, and frequency of presence belonged to Nassarius globossus.
Model Dinamika Estimasi Biomassa dan Stok Karbon Tegakan Atas Sonneratia alba di pesisir Kabupaten Muna Barat Rahman Rahman; Juliana Natan; Fahrul Rozy Fakaubun; Junita Supusepa; Frijona F. Lokollo; Mahriyana Hulopi
Journal of Coastal and Deep Sea Vol 2 No 1 (2024): Journal of Coastal and Deep Sea
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jcds.v2i1.13369

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan model dinamika estimasi biomassa dan stok karbon tegakan atas pada spesies Sonneratia alba di Pesisir Kabupaten Muna Barat. Penelitian dilakukan melalui pengukuran laju pertumbuhan diameter selama tahun 2019 dan merekonstruksi beberapa model allometrik estimasi biomassa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model dinamika estimasi biomassa, stok karbon, dan CO2-equivalen pada spesies Sonneratia alba yaitu Bt = 0,186 (0,031t + 0,587)2,46, Ct = 0.087 (0,031t + 0,587)2.46, dan CO2t = 0.319 (0,031t + 0,587)2.46. Model tersebut memiliki nilai yang relevan dengan model estimasi biomassa dari peneliti lainnya yaitu B = 0,251 ρ (D)2,46 dengan nilai ρ = 0,74 g/cm3. Hasil perhitungan total biomass, stok karbon dan serapan karbon pada Sonneratia alba (d = 20,46 cm, K = 209 pohon/ha,umur = 50 tahun) yaitu masing – masing 308,27 kg/pohon, 143,37 kgC/pohon, dan 525,68 kgCO2/pohon atau 64,43 ton/ha, 30,16 tonC/ha, dan 110,58 tonCO2/ha.
Asosisasi Inter-Spesies Lamun di Perairan Pulau Maginti Sulawesi Tenggara Krisye Pasanea; Frijona F Lokollo; Rahman Rahman; Junita Supusepa; Degen E Kalay; Mahriyana Hulopi
Journal of Coastal and Deep Sea Vol 2 No 1 (2024): Journal of Coastal and Deep Sea
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jcds.v2i1.13562

Abstract

Asosiasi inter-spesies merupakan kemampuan suatu spesies dalam hal bergabung atau memiliki keeratan atau tidak diantara spesies-spesies tersebut. Penelitian terkait asosiasi inter-spesies pada lamun masih sedikit dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui jenis asosiasi antar spesies lamun di Perairan Pulau Maginti. Pengambilan data lamun dengan menggunakan metode transek garis. Pengamatan lamun menggunakan frame kuadrat dengan ukuran 50 cm x 50 cm. Pengukuran asosiasi dua jenis menggunakan tabel kontingensi 2x2. Asosiasi inter-spesies lamun di perairan Pulau Maginti bersifat positif dan negatif. Asosisasi positif terbesar yaitu pada pasangan spesies Halodule uninervis dan Halophila minor dengan nilai 0,264 serta Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii dengan nilai 0,410. Sedangkan asosiasi negatif terbesar yaitu pada pasangan spesies Enhalus acoroides dan Halophila minor dengan nilai -0,642 serta Enhalus acoroides dan Halodule uninervis dengan nilai -0,730.
Ecological Aspects of Fiddler Crab (Uca spp) in the Mangrove Ecosystem of Poka Village, Inner Ambon Bay Lewerissa, Yona A.; Hulopi, Mahriyana
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 16 No. 2 (2023): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The condition of the degraded PLTD Poka mangroves can affect the condition of fiddler crabs. For this reason, the study aims to invent fiddler crab species, analyze the density and frequency of occurence, and determine the ecological index of fiddler crabs in the mangrove ecosystem of PLTD Poka Inner Ambon Bay. Data collection of fiddler crabs (Uca spp.) in the PLTD Poka mangrove ecosystem in June–August 2023 using the purposive sampling method at all five stations The results of the study found four species of fiddler crabs, namely Uca mjoebergi, Uca perplexa, Uca vocans, and Uca vomeris, at five stations in the Poka mangrove ecosystem, which belong to one class, one family, and one genus. Overall, the species with the highest density was Uca perplexa, while the species with the lowest density was U. vomeris, with the highest density at station 5 and the lowest density at station 2. The highest frequency of occurence is represented by Uca perplexa, while the lowest is in the species Uca mjoebergi. The diversity of fiddler crabs in the Poka mangrove ecosystem is in the medium category, with species compatibility in a balanced state with low species dominance.
Sosialisasi Pengenalan Mangrove Kepada Siswa SD Negeri Rutong, Ambon - Maluku Ronald D. Hukubun; Rahman Rahman; Eva Kaimudin; Atmisari Diman; Grace Pattiselanno; Mahriyana Hulopi
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol. 2 No. 2 (2023): Juni : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia (JPMI)
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpmi.v2i2.1998

Abstract

Rutong Village, located on the South Leitimur Peninsula, Ambon City, has many mangrove plants scattered along the coast. Mangroves have high species diversity and great benefits for the community. The introduction of mangrove socialization aims to introduce the types and benefits of mangroves to the community from an early age. The target of this activity was Elementary School of Negeri Rutong students in grades IV, V, and VI, totaling 30 people. The socialization results were evaluated with a question and answer session to determine students' knowledge after attending the socialization. The results show that the students have recognized several types of mangroves based on the potential in Rutong Village. In addition, the students also became aware of the benefits and importance of protecting the mangrove ecosystem for the life of the aquatic biota in the vicinity.
PENGENALAN SUMBERDAYA MOLUSKA DAN EKOSISTEM LAMUN SERTA PENGENALAN MIKROPLASTIK DAN DAMPAKNYA BAGI LINGKUNGAN PESISIR BAGI SISWA SISWI SDN NEGERI LAMA KECAMATAN TELUK BAGUALA KOTA AMBON Supusepa, Junita; Hulopi, Mahriyana; Sahetapy, Jacqueline M F; Kalay, Degen A
Balobe: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2022): BALOBE: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/balobe.1.1.27-37

Abstract

Teluk Ambon dalam dengan tingkat pemanfaatan sumberdaya dan aktivitas kegiatan di laut yang tinggi mengakibatkan teluk Ambon banyak mendapat tekanan. Sumberdaya moluksa dan lamun merupakan sumberdaya yang ada di pesisir teluk Ambon. Isu mengenai polusi lautan oleh partikel mikroplastik telah membuka mata banyak orang tentang potensi bahaya yang mengincar biota laut dan manusia akibat pembuangan sampah plastik ke laut secara sembarangan. Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini yaitu metode tahapan pendidikan, yaitu metode yang dilakukan melalui penyampaian materi melalui metode penyuluhan. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah Pengenalan sumberdaya moluska dan ekosistem lamun serta mengenal mikroplastik dan dampak bagi lingkungan pesisir
Kepadatan dan kelimpahan spesies Pteria hirundo (kelas bivalvia) di Pulau Maginti, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara Supusepa, Junita; Rahman, Rahman; Hulopi, Mahriyana; Lokollo, Frijona Fabiola
Jurnal Laut Pulau: Hasil Penelitian Kelautan Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Laut Pulau
Publisher : Prodi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jlpvol2iss1pp29-34

Abstract

Perairan pulau Maginti kabupaten Muna Barat Sulawesi Tenggara memiliki tingkat keanekragaman hayati yang cukup tinggi. Salah satu oraganisme yang memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi adalahdari filum moluska kelas bivalvia spesies Pteria hirundo. Spesies ini sering dimanfaatkan masyarakat pesisir pulau Maginti sebagai bahan konsumsi penganti ikan. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui kepadatan dan kelimpahan spesies Pteria hirundo pada perairan pulau Maginti kabupaten Muna Barat Sulawesi Tenggara dan diharapkan dari penelitian ini memberikan informasi bioekologi bivalvia dan dimanfaatkan bagi pihak-pihak terkait dalam upaya pengelolaan dan kelestarian sumberdaya hayati wilayah pesisir terutama kelas bivalvia di masa yang akan datang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2022 dan bertempat di pulau Maginti. Pengambilan sampel menggunakan metode line transek. Jarak antara transek 25 m dan jarak antar kuadran 10 m pada 2 arah yang berbeda (arah selatan dan arah utara). Spesies Pteria hirundo pada arah selatan ditemukan sebanyak 515 individu, kepadatan jenis sebesar 25.75 ind/m2 dan kelimpahan jenis sebesar 7346478 individu, sedangkan pada arah utara ditemukan sebanyak 320 individu, kepadatan jenis sebesar 16 ind/m2 dan kelimpahan jenis sebesar 410704 individu
PENYULUHAN TERKAIT ARTI PENTING EKOSISTEM MANGROVE DAN PERAN GENERASI MUDA DALAM MELIDUNGINYA PADA SMAN 3 AMBON Janson Hans Pietersz; Mahriyana Hulopi; Laura Siahainenia; Niette V. Huliselan; Frederika S. Pello; Charlotha I. Tupan; Maureen A. Tuapattinaja
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 4 (2023): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i4.19156

Abstract

ABSTRAKEkosistem mangrove memiliki peran yang sangat penting  dalam menjaga kestabilan lingkungan baik di perairan laut maupun pada area terestrial, beberapa peran ekosistem mangrove untuk menjaga kestabilan lingkungan perairan laut yaitu, mangrove berperan penting dalam mendukung peningkatan produktivitas suatu  perairan, mangrove berperan sebagai habitat bagi beberapa organisme perairan dan juga sebagai area penyaring bahan-bahan pencemar yang berasal dari aktivitas antropogenik di wilayah terestrial. Berdasarkan peranan-peranan tersebut maka ekosistem mangrove sangat perlu dijaga dan dilestarikan, sehingga pemberian pemahaman dan pengetahuan melalui kegiatan penyuluhan terkait arti penting perlindungan ekosistem mangrove dan peran generasi muda dalam melindunginya perlu dilakukan terhadap siswa-siswi sekolah menengah atas yang merupakan generasi penerus bangsa dan merupakan generasi yang menjadi penentu masa depan bangsa ke depan. Metode yang digunakan, yaitu dalam bentuk penyuluhan dan pengetahuan penggunaan aplikasi Monmang 2.0 dalam mendeteksi kondisi kesehatan mangrove, serta kegiatan ini diikuti oleh 40 siswa. Berdasarkan kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat menimbulkan kebiasaan baik dari para siswa-siswi dalam menjaga keberlangsungan fungsi ekosistem pesisir khususnya ekosistem mangrove di Pulau Ambon, sehingga dapat berdampak positif yang bersifat berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan. Kemudian dari kegiatan ini juga dapat memberikan masukan terhadap pihak sekolah dan pengurus OSIS, sehingga salah satu kegiatan ekstra kurikuler sekolah nantinya dapat berupa kegiatan yang merujuk pada pelestarian lingkungan, seperti kegiatan penanaman mangrove dan aksi bersih pantai.  Kata kunci: peran; mangrove;  generasi muda. ABSTRACTThe mangrove ecosystem is vital to maintaining environmental stability in marine and terrestrial areas. Several roles of the mangrove ecosystem are to maintain the stability of the marine environment; namely, mangroves play an essential role in supporting increased productivity of waters, and mangroves act as a habitat for several aquatic organisms. Moreover, it is a filter area for pollutants from anthropogenic activities in terrestrial areas. Based on these roles, the mangrove ecosystem needs to be protected and preserved, so providing understanding and knowledge through outreach activities regarding the importance of protecting the mangrove ecosystem and the role of the younger generation in protecting it needs to be carried out for high school students who are the nation's next generation and are the generation that will determine the future of the nation in the future. The method used was counseling and knowledge on using the Monmang 2.0 application in detecting mangrove health conditions, and 40 students attended this activity. Based on this outreach activity, it is hoped that it can create good habits among students in maintaining the sustainability of the function of coastal ecosystems, especially the mangrove ecosystem on Ambon Island so that it can have a positive, sustainable impact on society and the environment. Then, this activity can also provide input to the school and OSIS administrators so that one of the school's extra-curricular activities can later be an activity that refers to environmental preservation, such as mangrove planting activities and beach clean-up activities. Keywords: role; mangrove; young generation.