Background: Learning concentration is an individual’s focus in the learning process, which includes abilities, application, and evaluation of knowledge and skills. The negative impact of a lack of learning concentration is a suboptimal learning process. This may result in wasted time, energy, and cost. In addition, it can lead to poor understanding of the learning material, inattention to the delivered content, and neglect of assigned tasks. According to the American Psychiatric Association, the prevalence of learning concentration disorders, with or without hyperactivity, ranges from 1–20%. Furthermore, concentration disorders are more commonly found in men than in women. Purpose: To determine the correlation between sleep quality and learning concentration among final- year nursing student. Method: This study employed a quantitative non-experimental design with a cross-sectional approach. The study population consisted of 232 nursing students from the 2021 cohort at ‘Aisyiyah University Yogyakarta. Using purposive sampling, a total of 70 respondents were obtained. The instrument used to measure sleep quality was the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), while learning concentration was assessed using the Student Learning Concentration Questionnaire – Indonesia (SLCQ-I). Data were analyzed using the non-parametric Spearman Rank correlation test. Results: The statistical test using Spearman’s Rank correlation indicated a significant correlation between sleep quality and learning concentration (p = 0.015), with a weak negative correlation (r = – 0.290). Conclusion: There is a significant but weak correlation between sleep quality and learning concentration among final-year nursing students at ‘Aisyiyah University Yogyakarta. Keywords: sleep quality; academic concentration; nursing students Pendahuluan: Konsentrasi belajar merupakan fokus individu dalam proses pembelajaran yang mencakup kemampuan, penerapan, dan evaluasi pengetahuan serta keterampilan. Dampak negatif dari kurangnya konsentrasi belajar adalah terjadinya proses pembelajaran yang tidak optimal. Hal ini akan mengakibatkan pemborosan waktu, tenaga, dan biaya. Selain itu, dapat menyebabkan pemahaman yang kurang terhadap pembelajaran, ketidakperhatian terhadap materi yang disampaikan, serta pengabaian terhadap tugas yang diberikan. Menurut American Psychiatric Association prevalensi gangguan konsentrasi belajar, baik dengan maupun tanpa hiperaktivitas, berkisar antara 1-20%. Selain itu, masalah gangguan konsentrasi ini lebih umum terjadi pada pria dibandingkan wanita. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan konsentrasi belajar pada mahasiswa keperawatan tingkat akhir Metode: Penelitian kuantitatif non eksperimental menggunakan pendekatan studi cross sectional. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa keperawatan angkatan 2021 Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yang berjumlah 232 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling didapatkan 70 responden. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kualitas tidur adalah kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), sedangakan untuk mengukur konsentrasi belajar, digunakan kuesioner Student Learning Concentration Questionnaire – Indonesia (SLCQ-I). Uji analisis data menggunakan uji non-parametrik Spearman Rank. Hasil: Hasil uji statistic menggunakan Uji Spearman Rank menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dan konsentrasi belajar (p = 0,015) dengan keeratan hubungan lemah dan arah negatif (r = -0,290). Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan dan lemah antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar pada mahasiswa keperawatan tingkat akhir di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Kata Kunci: Kualitas Tidur; Konsentrasi Belajar; Mahasiswa Keperawatan.