Ketika menginjak perguruan tinggi, mahasiswa sudah memasuki usia dewasa awal. Memasuki usia dewasa awal mahasiswa memiliki tanggung jawab terhadap masa perkembangannya, dimana mahasiswa dituntut untuk dapat bertanggung jawab terhadap kehidupannya sehingga tidak merugikan dirinya sendiri dan orang lain atau hal ini disebut dengan kematangan emosi. Kematangan emosi mengacu kepada kemampuan mahasiswa untuk mengendalikan emosi mereka, berpikir dengan baik, dan melihat masalah secara objektif, mengabaikan segala hal yang dapat membuat mereka mengeluarkan emosi negatif dan konsisten dalam menghadapi masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kematangan emosi ditinjau dari parental bonding pada mahasiswa universitas di Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif komparatif yang menghasilkan perbandingan Y berdasarkan vaariasi oleh X. Sampel pada penelitian ini yaitu mahasiswa universitas di Sumatra Barat sebanyak 347 mahasiswa. Teknik pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cluster random sampling. Data dianalisis menggunakan berbagai teknik statistik, termasuk uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis One Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kematangan emosi ditinjau dari parental bonding dengan nilai p = 0,000 (p < 0,005), dengan 214 mahasiswa pada kategori tinggi, 132 mahasiswa pada kategori sedang dan satu mahasiswa pada kategori rendah. Hasil penelitian ini juga menunjukkan optimal parenting yang paling mendukung kematangan emosi mahasiswa