Erupsi gigi adalah rangkaian proses dari pertumbuhan dan perkembangan gigi, proses yang terjadi berupa pergerakan gigi dari dalam tulang rahang kearah gusi dan ditandai dengan terbentuknya mahkota gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan waktu erupsi gigi permanen pada anak usia 7-8 tahun di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kuta Utara. Metode penelitian berupa penelitian observasional disertai pendekatan cross-sectional dengan sampel sebanyak 119 orang anak usia 7-8 tahun berdasarkan teknik probability random sampling dan multistage random sampling. Instrumen pengumpulan data berupa pemeriksaan langsung menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) berdasarkan z score, pemeriksaan langsung pada rongga mulut anak, kuisioner sosiodemografi dan kuisioner pola asuh. Analisis data diuji dengan uji simple regression logistic dilanjutkan dengan uji regresi logistic binary. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ditemukan hubungan signifikan antara status gizi, usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi dengan erupsi gigi permanen tetapi terdapat hubungan signifikan antara pola asuh gizi dan pola asuh kesehatan gigi dengan erupsi gigi permanen. Anak-anak dengan pola asuh gizi yang baik memiliki kemungkinan 2,7 kali lebih besar untuk mengalami erupsi gigi permanen dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki pola asuh gizi kurang (nilai p=0,010). Demikian pula, anak-anak dengan pola asuh kesehatan gigi yang baik memiliki kemungkinan 1,9 kali lebih besar untuk mengalami erupsi gigi permanen dibandingkan dengan anak-anak yang menerima pola asuh kesehatan gigi yang kurang (nilai p=0,092). Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara erupsi gigi permanen dengan status gizi anak usia 7-8 tahun di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kuta Utara.