Paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kulit seperti kemerahan, perubahan warna, peradangan, dan meningkatkan risiko kanker kulit. Tabir surya efektif untuk meminimalkan efek ini. Daun dadap serep (Erythrina subumbrans) dan daun kelor (Moringa oleifera L.) mengandung senyawa flavonoid dengan gugus kromofor, sehingga dapat digunakan sebagai bahan aktif dalam tabir surya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aktivitas lotion tabir surya kombinasi ekstrak daun dadap serep dan daun kelor dengan metode Spektrofotometri UV-Vis. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen laboratorium untuk mengevaluasi aktivitas lotion tabir surya yang dibuat dari kombinasi ekstrak daun dadap serep (Erythrina subumbrans) dan daun kelor (Moringa oleifera L.). Lotion diformulasikan dalam tiga variasi (F1: 7,5%:2,5%; F2: 5%:5%; F3: 2,5%:7,5%) dan diuji menggunakan spektrofotometri UV-Vis untuk mengukur nilai SPF, persentase transmisi eritema (%Te), dan persentase transmisi pigmentasi (%Tp). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai SPF untuk masing-masing formula berturut-turut adalah 6,87 (F1), 8,32 (F2), dan 8,46 (F3). Formula F1 memberikan perlindungan dalam kategori "extra protection," sedangkan F2 dan F3 berada dalam kategori "suntan standar." Selain itu, nilai %Te dan %Tp menunjukkan bahwa semua formula efektif dalam melindungi kulit dari eritema dan pigmentasi. Kesimpulannya, lotion tabir surya yang dihasilkan dari kombinasi ekstrak daun dadap serep dan daun kelor menunjukkan aktivitas fotoprotektif yang baik. Formula F3 memberikan perlindungan optimal terhadap sinar UV-A dan UV-B, menjadikannya pilihan yang menjanjikan untuk pengembangan produk tabir surya berbasis bahan alami. Penelitian ini mendukung potensi penggunaan ekstrak herbal sebagai bahan aktif dalam formulasi kosmetik yang aman dan efektif.