Tingkat kemiskinan yang tinggi di Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu tantangan yang mendesak serta menjadi gambaran pusat ekonomi Indonesia. Menurut teori lingkaran kemiskinan yang dikenalkan oleh Nurkse, yang mempengaruhi tingkat kemiskinan ada tiga yaitu rendahnya IPM, rendahnya pertumbuhan ekonomi dan tingginya tingkat pengangguran. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Pengangguran Terbuka terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Barat, serta bagaimana penanggulangan kemiskinan dalam perspektif ekonomi Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang bersumber dari BPS dengan data panel yang merupakan data time series periode 2019-2023 dan data cross section dari 27 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan fixed effect model. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan fixed effect model diperoleh hasil bahwa variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan variabel Tingkat Pengangguran Terbuka berpengaruh positif terhadap tingkat kemiskinan, sedangkan variabel Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh negatif terhadap tingkat kemiskinan. Secara simultan tiga variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan di provinsi Jawa Barat pada tahun 2019-2023. Dalam meminimalisir kemiskinan, Islam mendorong pertumbuhan ekonomi yang memberi manfaat luas bagi masyarakat, penciptaan anggaran negara yang memihak kepada kepentingan masyarakat banyak, pembangunan infrastruktur yang memberi manfaat luas bagi masyarakat, penyediaan pelayanan publik dasar, kebijakan pemerataan dan distribusi pendapatan yang memihak masyarakat miskin.