Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengenalan Penggunaan Identitas Pasien di Bagian Pendaftaran kepada Lansia di Puskesmas HutaRakyat Simbolon, Pomarida; Hutauruk, Adrian Martin; Hutabarat, Nur Ayisah; Purba, Immanuel; Gulo, Malvin; Ndruru, Dewi Mesra
Inovasi Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): IJPM - April 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/ijpm.380

Abstract

Identitas pasien adalah informasi yang unik yang membedakan satu orang dari orang lain. Informasi ini dapat berupa nama, tanggal lahir, nomor rekam medis, atau informasi lainnya. Identifikasi pasien merupakan sistem identifikasi kepada pasien untuk membedakan antara pasien satu dengan pasien yang lainnya sehingga memperlancar atau mempermudah dalam pemberian pelayanan kepada pasien. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah kesalahan dan kekeliruan dalam proses memberikan layanan, tindakan medis, atau prosedur kepada pasien. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui pengetahuan para lansia tentang penggunaan identitas pasien di bagian pendaftaran. Populasi dalam pengabdian masyarakat ini adalah para lansia di desa Hutarakyat dengan jumlah 50 orang, dengan jumlah sampel diambil dari keseluruhan jumlah populasi. Instrumen yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah kuesioner, analisis data deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan kelamin perempuan sebanyak 30 responden (60%) dan jenis kelamin laki-laki 20 responden (40%). Berdasarkan hasil data yang dikumpulkan bahwa jumlah keseluruhan Para Lansia Desa Hutarakyat berjumlah 50 orang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh para lansia yang memiliki pengetahuan baik tentang peran penggunaan identitas di bagian pendaftaran berjumlah 32 (64.0%) dan lansia yang memiliki pengetahuan kurang tentang penggunaan identitas di bagian pendaftaran berjumlah 18 (36.0%).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKTEPATAN KODE DIAGNOSA KASUS KECELAKAAN DI IGD RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2024 purba, immanuel; ginting, arjuna; gaol, hotmarina lumban
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.30652

Abstract

Proses menetapkan kode untuk menunjukkan diagnosis penyakit, tindakan, atau layanan yang diterima dikenal sebagai kodifikasi. Konsisten berarti penentuan kodifikasi penyakit dan tindakan secara akurat, terus menerus tepat dalam pengkodean. Misalnya, ketika menetapkan kode penyakit dalam suatu kasus, alasan untuk menetapkan kode penyakit untuk penyakit harus kuat. Kodifikasi adalah penyediaan kode untuk mewakili diagnosis penyakit, prosedur atau tindakan, dan layanan yang diperoleh. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kode diagnosa kasus kecelakaan di IGD Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2024. Rancangan penelitian analisis univariat dengan mendeskripsikan penemuan. Populasi dalam penelitian ini adalah 19 pegawai IGD, 3 admiting service dan 10 perekam medis, sampel dalam penelitian ini sebanyak 32 responden dengan teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar cheklist. Analisa data menggunakan analisa univariat untuk melihat faktor man,method,material,dan machine. Hasil penelitian ini diperoleh faktor man sebanyak 7 (22%) sudah mengikuti pelatihan dan 25 (78%) responden yang belum mengikuti kaidah//pelatihan, faktor method sebanyak 19 (59%) mengatakan tidak tersedia SOP tentang koding kasus kecelakaan dan 13 (41%) responden yang mengatakan bahwa SOP tersedia tentang koding kasus kecelakan, faktor materyal sebanyak 32 (100%) responden mengatakan kode diagnosis kasus kecelakaan tertulis pada komputer, faktor machine sebanyak 15 (47%) responden menyatakan tidak ada tabel pendukung tentang koding kasus kecelakaan, namun ada 17 (53%) responden yang mengatakan ada tabel pendukung tentang koding kasus kecelakan. Diharapkan kepada petugas kesehatan agar lebih mendalami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ketidaktepatan kode diagnosa.