Billy Seacar Cahya Fernanda
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Angkutan Sedimen Sungai Jatiroto Dengan Menggunakan Software iRIC Nays2DH Billy Seacar Cahya Fernanda; Sumiadi; Dian Sisinggih
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2025.005.01.051

Abstract

Sungai yang terletak diantara Kabupaten Lumajang dan Jember yaitu Sungai Jatiroto, dimana kawasan Kabupaten Lumajang terutama wilayah sekitar aliran Sungai Jatiroto rentan terkena banjir dengan tingkat persentase 10%. Adanya permasalahan ini menarik peneliti untuk mengkaji lebih lanjut terkait analisis angkutan sedimen dan perubahan morfologi Sungai Jatiroto untuk dapat meminimalisir bencana banjir akibat faktor tersebut. Maka dari itu tujuan adanya penelitian ini untuk mengetahui analisis angkutan sedimen dan perubahan morfologi Sungai Jatiroto untuk dapat meminimalisir bencana banjir akibat faktor-faktor tersebut. Penelitian ini akan menganalisis debit banjir rancangan Q25 dan Q50 untuk mengetahui kondisi banjir eksisting penampang Sungai Jatiroto serta angkutan sedimen menggunakan debit dominan untuk mengidentifikasi perubahan Sungai Jatiroto akibat adanya sedimentasi. Pemodelan dilakukan menggunakan data topografi pada lokasi yang sering terjadi banjir dari Bendung Jatiroto hingga hilir Sungai Jatiroto sepanjang ±22,7km dengan melakukan proses kalibrasi menggunakan data historis banjir. Pada analisis angkutan sedimen Software iRIC Nays2DH menggunakan solver type metode angkutan sedimen dasar (Bed Load) dan sedimentasi melayang (Suspended Load) Sungai Jatiroto. Dari hasil yang didapat bahwa Sungai Jatiroto mengalami perubahan slope yang awalnya 0,0008 menjadi 0,0006 m dan perubahan elevasi dasar Sungai Jatiroto yang mengalami degradasi dan agradasi dengan rata-rata sebesar 0,4-0,5 m.