Dian Sisinggih
Unknown Affiliation

Published : 29 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat di Kawasan DAS Brantas Melaui Kegiatan Program Doktor Mengabdi Sugiarto; Ibnu; Dian Sisinggih; Bayu Rahayudi; Anggraeni Dwi K.
DIKEMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan lahan secara berlebihan menyebabkan penurunan daya dukung daerah aliran sungai (DAS). Kerusakan tersebut ditandai dengan banyaknya alih fungsi lahan, yang memicu erosi, kerusakan lahan, sedimentasi dan pendangkalan sepanjang sungai dan badan bendungan, penurunan muka air tanah, berkurangnya cadangan dan sumber air bersih dan berkurangnya resapan air akibat lahan pertanian berubah menjadi pemukiman. DAS merupakan wilayah daratan yang menjadi satu kesatuan dengan sungai. Kerusakan DAS juga dipicu oleh pembuangan sampah ke sungai dan berbagai bentuk pencemaran air sungai oleh limbah rumah tangga maupun industri. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi dan pembukaan lahan baru di kawasan hulu sungai serta pembukaan lahan untuk kawasan perumahan di kawasan hilir menyebabkan kondisi DAS Brantas saat ini semakin mengkawatirkan, sementara upaya pemulihan belum mampu mengimbangi laju kerusakan yang terjadi. Upaya konservasi di bagian hilir DAS Brantas harus direncanakan secara cermat dan terstruktur dengan didukung komitmen yang kuat dari masyarakat. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat Doktor Mengabdi di Desa Sengguruh telah dilakukan edukasi terhadap masyarakat dan lembaga pengelola sampah tentang teknik, strategi dan potensi penanganan sampah rumah tangga yang baik, teknik pengelolaan sampah basah dan kering, menciptakan pojok kampung sehat tanpa sampah, menyiapkan draft perdes tentang pengelolaan sampah dan lingkungan serta melakukan penghijauan di lahan-lahan terbuka dengan gerakan menanam pohon buah yang tahan erosi. Diharapkan dalam tiga atau empat tahun ke depan tanaman buah tersebut dapat menahan erosi dan banjir sekaligus potensial menjadi destinasi wisata baru. Melalui edukasi pengelolaan sampah, lingkungan sehat dan budaya menanam pohon di lahan terbuka diharapkan mampu meminimalkan sampah yang dibuang ke sungai, meminimalkan erosi dan sedimentasi.
Analisis Keruntuhan Bendungan Raknamo Kabupaten Kupang Menggunakan Software HEC-RAS Yehezkiel Christian Purnomo; Runi Asmaranto; Dian Sisinggih
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.29

Abstract

Raknamo Dam is a hydraulic structure built on the Noel Puames River to store and control its flow by forming a reservoir in the upstream area. Raknamo Dam, which is categorized as non-homogeneous (zoned) earth dam, was developed to supply water for domestic purposes, irrigation, micro-hydropower, recreational object, and flood control. The essential goal of this study is to discover probable failure scenarios for Raknamo Dam. Based on the hypothetical scenarios, there are two major causes of dam failure: overtopping and piping. Dam-break analysis was carried out via HEC-RAS 5.0.7 Software using various scenarios. Overtopping Scenario produces the largest inundation area that stretches up to 5030.79 hectares. The flash flood triggered by the dam failure had devastating effects on downstream areas: affected 10200 people, damaged 2682 buildings, inundated 3340 hectares cultivated land, 140.512 kilometres roads impassable, and several others followed. The downstream area suffered Rp 1,124,903,589,268.22 loss according to the assessment via Ina-SAFE approach.Bendungan Raknamo merupakan struktur hidrolis yang dibangun pada ruas Sungai Noel Puames untuk menampung dan mengatur aliran air dengan membentuk waduk di sisi hulu bendungan. Bendungan yang dikategorikan dalam jenis bendungan urugan tanah non-homogen (zonal) ini dikembangkan dalam rangka memenuhi pasokan air domestik, pemenuhan kebutuhan air irigasi, pembangkit listrik tenaga mikro-hidro, prasarana wisata, dan pengendalian banjir. Tujuan utama penelitian ini ialah mengetahui skenario kegagalan yang mungkin terjadi pada Bendungan Raknamo. Berdasarkan hipotesis, terdapat dua skenario utama yang menyebabkan Keruntuhan Bendungan Raknamo, yaitu overtopping dan piping. Analisis keruntuhan bendungan dilakukan pada Software HEC-RAS 5.0.7 dengan berbagai pendekatan skenario. Skenario Overtopping menimbulkan genangan dengan luasan terbesar yang membentang seluas 5030.79 hektar. Banjir bandang yang dipicu kegagalan bendungan meimbulkan dampak buruk pada daerah hilir: 10200 penduduk terdampak, 2682 bangunan rusak, 3340 hektar lahan cocok tanam tergenang, 140.512  kilometer ruas jalan tidak dapat dilalui, dan beberapa lainnya. Kerugian pada daerah di hilir Bendungan Raknamo diestimasikan mencapai Rp 1,124,903,589,268.22 hasil penilaian kerugian tersebut dilakukan dengan menggunakan Metode InaSAFE.
KAJIAN PENINGKATAN KAPASITAS INLET KANAL BANJIR PELANGWOT - SEDAYULAWAS DI KABUPATEN LAMONGAN Galih Habsoro Sundoro; Mohammad Bisri; Dian Sisinggih
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 8 No. 2 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (838.656 KB) | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2017.008.02.3

Abstract

Salah satu upaya pemerintah untuk mengendalikan banjir di Bengawan Solo Hilir adalah meningkatkan kapasitas inlet Kanal Banjir Pelangwot-Sedayulawas dari 640 m3/dt menjadi sekitar 1000 m3/dt dengan memodifikasi saluran dan pintu inlet kanal banjir. Dari hasil simulasi model menggunakan program HEC-RAS 4.1.0 diketahui bahwa kemampuan reduksi banjir kanal banjir meningkat hingga 20% dibandingkan kondisi eksisting. Pada debit banjir desain sebesar 3400 m3/dt, debit banjir di Bengawan Solo Hilir tersisa sebesar 2419.14 m3/dt. Dengan kapasitas rencana Bengawan Solo Hilir sebesar 2530 m3/dt, maka resiko banjir dapat dihindari. Lima tahun setelah kapasitas inlet kanal banjir ditingkatkan, kondisi dasar saluran kanal banjir dari saluran inlet hingga bendung karet akan cenderung mengalami penurunan dasar saluran, sementara di bagian muara cenderung terjadi kenaikan dasar saluran akibat pengendapan sedimen.  
ANALISA POTENSI SEDIMEN DEBRIS DI DAS KONTO PASCA ERUPSI GUNUNG KELUD 2014 Nita Rahayu; Very Dermawan; Dian Sisinggih
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 8 No. 2 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1110.157 KB) | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2017.008.02.9

Abstract

Kali Konto merupakan salah satu anak sungai yang berhulu di lereng Gunung Kelud yang terkena dampak banjir lahar dingin akibat erupsi Gunung Kelud yang terjadi pada 13 Pebruari 2014. Banjir lahar dingin merupakan bencana sedimen dan tipe aliran debris yang mempunyai daya rusak yang cukup besar sehingga diperlukan upaya konservasi salah satunya dengan menerapkan bangunan pengendali sedimen (sabodam). Penelitian potensi sedimen debris dilakukan pada tiga titik outlet dari checkdam Siman sampai checkdam Damarwulan. Ruang lingkup kajian penelitian ini yaitu menganalisa besarnya potensi sedimen, menganalisa kemampuan daya tampung bangunan sabodam eksisting serta melakukan simulasi tata letak terhadap beberapa alternatif bangunan sabodam yang baru. Besarnya volume sedimen total (sedimen yield) di DAS Konto diperoleh dari analisa volume sedimen debris sekali banjir pada kala ulang 100 tahun, sedimentasi material bedload sungai, serta dari hasil pendugaan erosi lahan yang diestimasi menggunakan metode USLE dengan analisa spasial. Estimasi terhadap hasil produksi sedimen dibandingkan dengan kejadian banjir debris yang terjadi sebelumnya. Dari hasil analisa diperoleh volume sedimen yaitu titik outlet Siman sebesar 997.737,13 m3, titik outlet Lemurung sebesar 1.052.645,33 m3 dan titik outlet Damarwulan sebesar 1.255.616,35 m3. Sedangkan kemampuan bangunan sabodam eksisting secara sekeluruhan saat ini hanya mampu menampung dan mereduksi sedimen sebesar 306.090,79 m3 sehingga diperlukan bangunan sabodam baru untuk mengelola sisa potensi sedimen yang ada. Rekomendasi bangunan sabodam (BPS) baru yang terpilih dari hasil simulasi adalah Lokasi bangunan sabodam (BPS) alternatif 3 dengan volume daya tampung yaitu 231.070,60 m3.  
ANALISA KINERJA SISTEM DRAINASE TERHADAP PENANGGULANGAN BANJIR DAN GENANGAN BERBASIS KONSERVASI AIR DI KECAMATAN BOJONEGORO KABUPATEN BOJONEGORO Bayu Wicaksono; Pitojo Tri Juwono; Dian Sisinggih
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 9 No. 2 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1407.411 KB) | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2018.009.02.1

Abstract

ABSTRAK:  Kecamatan Bojonegoro rawan terjadi kantong genangan air hujan terutama saat musim penghujan disebabkan kecepatan aliran air hujan pada saluran drainase agak rendah karena kondisi topografi yang relatif datar. Terutama pada saat pada musim penghujan. Bojonegoro selain dipengaruhi oleh tingginya curah hujan yang relatif tinggi, kondisi  topografi yang relative datar, perubahan tata guna lahan dan juga dipengaruhi oleh kurang memadainya sistem drainase yang ada. Dibutuhkan evaluasi sistem saluran drainase yang baik dan memadai baik terhadap kapasitas saluran eksisting serta penanganan berbasis konservasi air. Untuk menganalisanya dilakukan permodelan limpasan hujan kala ulang 5 tahun menggunakan software sewergems connect dengan membandingkan kondisi jaringan drainase eksisting dengan kondisi jaringan drainase sesudah penerapan pembangunan kolam retensi, sumur resapan dan modifikasi saluran. Perhitungan intensitas hujan menggunakan Metode Mononobe, diperoleh intensitas hujan durasi 6 jam dengan kala ulang 5 tahun. Hasil simulasi dengan hujan rancangan kala ulang 5 tahun menunjukkan 12 ruas saluran yang meluap. Dari hasil analisa kebutuhan metode penerapan secara konservatif untuk kolam retensi dibutuhkan dimensi sebesar 100m x 50m dengan kapasitas pompa 0,5m3/dtk, untuk sumur resapan yang dikombinasi dengan rain barrel dibutuhkan 577 buah, dengan dimensi penampang segi empat 1m x 1m x 2m serta kapasitas rain barrel sebesar 750 liter, serta perbaikan dimensi saluran yaitu menambah lebar saluran di Jl. Panglima Polim, Jl. Dr. Sutomo dan Jl. Diponegoro.  
Studi Perencanaan Bangunan Dinding Penahan Sebagai Upaya Pengendalian Banjir Sungai Meduri Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah Ekhsan Zainuri; Heri Suprijanto; Dian Sisinggih
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 12 No. 1 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2021.012.01.01

Abstract

Permasalahan yang sering ditimbulkan oleh banjir adalah karena adanya daya rusak air. Bangunan dinding penahan menjadi salah satu upaya dalam pengendalian banjir. Studi ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan banjir yang terjadi pada sungai Meduri kabupaten Pekalongan sehingga dapat direncanakan penanganan yang sesuai, misalnya dinding penahan. Dalam merencanakan bangunan dinding penahan diperlukan beberapa analisis baik hidrologi, hidrolika, maupun keamanan struktur bangunan dengan memperhatikan aspek ekonomis. Pada studi ini, perhitungan debit banjir rancangan digunakan Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu dengan debit kala ulang Q25 sebesar 258.807 m3/dt pada sungai Meduri dan sebesar 201.544 m3/dt pada sungai Bremi. Penentuan tinggi tanggul didapatkan dari analisis tinggi muka air banjir dengan bantuan aplikasi HEC-RAS pada kondisi eksisting dengan debit kala ulang Q25, didapatkan tinggi muka air banjir 2.22 m dan direncanakan tinggi tanggul 7.5 m dari dasar sungai. Analisis terhadap keamanan struktur bangunan dinding penahan yang diperhitungkan pada stabilitas bangunan baik keadaan normal maupun gempa, daya dukung tanah, penulangan, maupun reaksi pondasi didapatkan desain telah memenuhi persyaratan. Didapatkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dalam merencanakan dinding penahan sepanjang 6.78 km sebesar Rp 156,882,300,000
Analisis Keruntuhan Bendungan Cipanas Kabupaten Sumedang Melalui Simulasi HEC-RAS dan InaSAFE Tinambunan, Calvin Orniel; Dian Sisinggih; Runi Asmaranto
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.025

Abstract

Bendungan Cipanas Terletak di Kabupaten Sumedan merupakan salah satu bendungan yang direncanakan akan selesai pada tahun 2022 Bendungan Cipanas memiliki tampungan efektif sebesar 81 juta m3. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya debit banjir rancangan maksimum di daerah tangkapan air Bendungan Cipanas, memperkirakan sebaran banjir akibat runtuhnya Bendungan Cipanas berdasarkan simulasi HEC-RAS dan tingkat bahayanya, menentukan klasifikasi dan memperkirakan kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh runtuhnya Bendungan Cipanas berdasarkan InaSAFE. Pada studi ini dilakukan analisis debit banjir rancangan menggunakan metode HSS Nakayasu dan Snyder. Hasil dari analisis ini didapatkan debit PMF menggunakan HSS nakayasu sebesar 1346,844 m3/detik. Berdasarkan simulasi HEC-RAS dari ketiga skenario tersebut, diperoleh sebaran terluas genangan banjir akibat keruntuhan Bendungan Cipanas seluas 534.010 km2 yaitu pada kondisi piping atas. Berdasarkan luasan sebaran banjir dan ketinggian maksimum banjir yang disimulasikan pada aplikasi InaSAFE, keruntuhan Bendungan Cipanas tergolong sebagai bahaya tingkat tinggi. Perkiraan kerugian ekonomi akibat keruntuhan Bendungan Cipanas berdasarkan simulasi InaSAFE sebesar Rp. 797,090,878,500,00.
Pemetaan Sebaran Indeks Bahaya Erosi dan Arahan Penggunaan Lahan Berbasis Sistem Informasi Geografis pada DAS Bedadung Kabupaten Jember Mirza, Manarul Iqbal; Ussy Andawayanti; Dian Sisinggih
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.029

Abstract

Perubahan tata guna lahan yang terjadi pada DAS Bedadung menyebabkan kawasan tersebut sering mengalami bencana banjir akibat meningkatnya erosi dan sedimentasi. Untuk mengurangi permasalahan yang ada, maka dibutuhkan usaha konservasi lahan dengan menggunakan tata guna lahan baru (skenario). Pada studi ini menggunakan model ArcSWAT untuk menghitung potensi erosi dan sedimentasi yang terjadi sehingga dapat memetakan sebaran Indeks Bahaya Erosi (IBE) pada DAS Bedadung. Berdasarkan hasil simulasi pada kondisi eksisting diperoleh rata-rata laju erosi sebesar 31,29 ton/ha/tahun dan sedimentasi 23,33 ton/ha/tahun. Hasil analisis Indeks Bahaya Erosi (IBE) didapatkan 3 kriteria yaitu rendah dengan luas 2038,63 ha (2,87% dari luasan lahan), sedang dengan luas 49958,86 ha (70,42% dari luasan lahan), dan tinggi dengan luas 18945,91 ha (26,71% dari luasan lahan). Dengan menggunakan konservasi tata guna lahan baru diperoleh penurunan laju erosi pada DAS Bedadung yaitu dengan Indeks Bahaya Erosi (IBE) kriteria rendah seluas 3275,53 ha dan sedang seluas 67667,87 ha. Hasil tersebut menunjukkan skenario tata guna lahan yang baru dapat mengurangi laju erosi pada DAS Bedadung. Land use change in the Bedadung watershed has caused the area to experience frequent floods due to increased erosion and sedimentation. To reduce the existing problems, land conservation efforts are needed by using new land use (scenarios). This study used the ArcSWAT model to calculate the potential erosion and sedimentation to map the distribution of the Erosion Hazard Index (EHI) in the Bedadung watershed. Based on the simulation results in the existing condition, the average erosion rate was 31.29 tons/ha/year and sedimentation was 23.33 tons/ha/year. The results of the Erosion Hazard Index (EHI) analysis obtained 3 criteria, low with an area of 2038.63 ha (2.87% of the land area), medium with an area of 49958.86 ha (70.42% of the land area), and high with an area of 18945.91 ha (26.71% of the land area). Using the new land use conservation, the erosion rate in the Bedadung watershed was reduced, with the Index of Erosion Hazard (EHI) of low criteria covering an area of 3275.53 ha and medium covering an area of 67667.87 ha. These results show that the new land use scenario can reduce the erosion rate in the Bedadung watershed.
Kajian Hidrolika Pelimpah Samping Dilengkapi Pintu Geser Bendungan Cabean Kabupaten Blora Model Tes Skala 1:25 Jayanti, Nurul Dwi; Heri Suprijanto; Dian Sisinggih
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.004

Abstract

Pembangunan bendungan Cabean ditujukan utama sebagai upaya konservasi air di lokasi tersebut khususnya pada sektor pertanian yang membutuhkan suplai air yang cukup, maka direncanakan bendungan Cabean yang berlokasi di Sungai Galuk DAS Juana Desa Karanganyar Kecamatan Todanan Kabupaten Blora Jawa Tengah. Untuk penyempurnaan desain rencana, maka diperlukan model test (uji fisik) pada bangunan pelimpah samping dengan 2 pintu geser) untuk menyelidiki atau mengetahui perilaku hidraulika dan untuk menguji keamanan bangunan Pelimpah Bendungan Cabean. Pengukuran ini dilakukan 3 kali pengulangan yaitu seri 0 (original design), seri 1 (modifikasi design) dan seri 2 (final design). Analisis hidrolika dilakukan untuk melihat bagaimana kondisi aliran pada model pelimpah dan melihat kondisi gerusan lokal pada hilir sungai yang nantinya akan dibandingkan antara hasil pengukuran model, perhitungan analitis dan numerik menggunakan iRIC Nays2Dh 3.0. Hasil pengujian final design menunjukkan bahwa bangunan telah aman dari bahaya kavitas, aliran getar dan kondisi gerusan sungai telah ditangani dengan penambahan perkuatan bronjong pada tebing sungai.
Analisis Hidraulika Uji Model Fisik Kantong Lumpur Bendung Gerak Karangnongko Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur Kristanto, Stefanus Wim; Suwanto Marsudi; Dian Sisinggih
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.050

Abstract

Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko merupakan salah satu upaya dari Pemerintah Pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo dibawah Kementerian PUPR untuk meningkatkan efisiensi jaringan irigasi di Indonesia. Peningkatan efisiensi saluran irigasi dapat dilakukan dengan meminimalisir jumlah sedimen yang masuk ke dalam jaringan irigasi. Kantong Lumpur Bendung Gerak Karangnongko direncanakan untuk mengendapkan sedimen dan membuang sedimen kembali ke Sungai Bengawan Solo sehingga saluran irigasi pada DI (Daerah Irigasi) Karangnongko Kanan yang memiliki luas daerah pengaliran seluas 5.203 ha terbebas dari bahaya sedimentasi. Desain awal kantong lumpur telah dibuat oleh konsultan perencana, namun untuk menyempurnakan desain tersebut, maka diperlukan pemodelan fisik hidraulik agar kondisi hirdaulika aliran dapat diketahui dan nilai efektivitas flushing maksimal dapat dicapai. Pemodelan fisik hidraulik ini dilakukan di Laboratorium Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Terpadu Universitas Brawijaya. Setelah dilakukan berbagai upaya untuk menyempurnakan desain, kondisi hidraulika aliran pada model seri 1 (final design) sudah dalam kondisi yang sangat baik. Selain itu, efektivitas flushing reratanya sudah mencapai 91,58% dengan efektivitas flushing maksimal terjadi pada kompartemen 4 dengan persentase sedimen yang tergelontor mencapai 95,75%. The Karangnongko Barrage construction is one of the efforts made by the Ministry of Public Works through Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo to increase the efficiency of irrigation channel in Indonesia. To increace the efficiency of irrigation channel, it can be done by minimizing the amount of sediment that enters the irrigation channel. Karangnongko Barrage Settling Basin is planned to let the sediment settles and to flush sediment that enters the irrigation channel so that the irrigation channel on Karangnonko Kanan Irrigation Area is free from sediment. With an area of 5.203ha for the Karangnongko Kanan Irrigation Area, it is necessary to build a settling basin to minimize the amount of sediment entering the irrigation channel. A hydraulic model test is needed to improve the initial design made by the planning consultant so that the hydraulic conditions of the flow can be known and the maximum flushing effectiveness value can be achieved. The hydraulic model test is constructed in University of Brawijaya PSDA Terpadu Laboratory. After the design improvement is done, the hydraulic condition of the final design (series 1) flow is in good condition. The average flushing effectiveness has reached 91,58% with the maximum flushing effectiveness occuring at the compartment 4 with the percentage of sediment being flushed reaching 95,75%.