Daging broiler banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena merupakan sumber protein hewani yang mudah diperoleh serta memiliki harga yang terjangkau dibanding sumber protein hewani lainnya. Selain keunggulan yang telah dipaparkan sebelumnya, ternyata daging broiler memiliki ancaman residu yang tertinggal pada daging akibat pemberian vitamin pabrikan secara berlebihan selama pemeliharaan. Upaya yang dapat dilakukan guna meminimalisir cemaran residu pada daging dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan vitamin pabrikan dan digantikan dengan memanfaatkan sumberdaya lokal yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbandingan performa broiler yang diberikan vitamin pabrikan dan ramuan herbal soko alam. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan pada 200 ekor broiler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ramuan herbal soko alam berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot badan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan, namun tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap konsumsi pakan. Performa broiler yang diberikan multivitamin pabrikan memiliki nilai yang tinggi dibanding broiler yang diberikan ramuan herbal soko alam, namun dosis pada P3 (3,0gram ramuan herbal soko alam/2liter air) menjadi dosis yang direkomendasikan untuk dapat diaplikasikan pada pemeliharaan broiler karena performanya hampir menyaingi performa multivitamin pabrikan. Penelitian ini menyajikan beberapa sumberdaya lokal yang dapat digunakan oleh peternak sebagai multivitamin alami sehingga mengurangi ketergantungan terhadap produk pabrikan, dan mendorong pemanfaatan sumberdaya lokal yang ada disekitar peternak.