Ginting, Vischa BR.
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBEDAAN KEMAMPUAN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT DAN NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN VIDEOSCRIBE Ginting, Vischa BR.; Napitupulu, Elvis
Eksakta : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA Vol 10, No 1 (2025): Eksakta : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, UM-Tapsel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/eksakta.v10i1.175-181

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT) dan Teams-Games-Tournaments (TGT) di SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu dengan sampel siswa kelas VIII-5 dan VIII-6 sebanyak 72 siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes Pengetahuan Awal Matematika (PAM) dan tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. Uji normalitas dan homogenitas menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan homogen. Hasil analisis menunjukkan rata rata nilai tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis siswa yang diajar dengan model Numbered Heads Together adalah 80,91 dengan simpangan baku 5,31, sementara siswa yang diajar dengan model Teams-Games-Tournaments memiliki nilai rata-rata 77,3 dengan simpangan baku 6,9. Uji hipotesis menggunakan uji t 3 104 34 61 menghasilkan ????ℎ???????????????????? = 2,48 yang lebih besar dari ???????????????????????? = 1,66 sehingga ????0 ditolak. Ini berarti siswa yang diajarkan dengan model Numbered Heads Together memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis yang lebih baik dibandingkan dengan model Teams-Games-Tournaments. Penelitian ini menyarankan agar guru menggunakan model Numbered Heads Together untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dan memberikan perhatian lebih dalam proses belajar kooperatif. Penelitian lanjutan diharapkan dapat mengeksplorasi efektivitas model ini di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.