Kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah merupakan dua kompetensi utama yang harus dikuasai oleh mahasiswa di era globalisasi dan revolusi industri 4.0. Kedua keterampilan ini menjadi kunci dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompleks. Universitas Pelita Bangsa, sebagai institusi pendidikan tinggi, menyadari pentingnya kedua keterampilan ini, namun masih terdapat kendala dalam pengembangannya di kalangan mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat perkembangan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah mahasiswa Universitas Pelita Bangsa, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data diperoleh melalui observasi langsung terhadap aktivitas mahasiswa dalam situasi akademik yang relevan, seperti diskusi kelas dan penyelesaian studi kasus. Kajian pustaka digunakan untuk melengkapi hasil observasi dengan menganalisis literatur yang berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah mahasiswa Universitas Pelita Bangsa masih perlu perhatian serius. Partisipasi mahasiswa dalam diskusi kelas rendah, dan mereka kesulitan dalam merumuskan solusi terhadap masalah yang kompleks. Faktor utama yang mempengaruhi adalah dominasi metode ceramah dalam pembelajaran, kurangnya pengalaman praktis, serta terbatasnya penggunaan pembelajaran berbasis pengalaman dan kolaborasi dengan dunia industri. Penggunaan teknologi dan program magang menjadi faktor positif yang dapat mendukung pengembangan keterampilan ini.