p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Gahwa
Siti Mubayanah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TRANSFORMASI MAKNA RITUAL DALAM MASYARAKAT MODERN: ANALISIS SOSIOLOGIS DAN BUDAYA Siti Mubayanah; Nasihun Amin
GAHWA Vol 3 No 1 (2024): JULY-DECEMBER
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/gahwa.v3i1.473

Abstract

Tulisan ini membahas tentang ritual (rites) dan peranannya dalam masyarakat, dengan fokus pada relevansinya dalam memperkuat kohesi sosial dan struktur masyarakat. Ritual adalah serangkaian kegiatan simbolis yang dilakukan secara teratur oleh suatu kelompok masyarakat dengan tujuan tertentu. Dalam perspektif sosiologis, ritual dilihat sebagai sarana untuk menjaga solidaritas sosial dan membangun identitas kolektif. Beberapa tokoh, seperti Émile Durkheim dan Victor Turner, mengemukakan bahwa ritual berfungsi sebagai perekat sosial yang memperkuat hubungan antarindividu dan memperjelas status sosial dalam komunitas. Dalam masyarakat tradisional, ritual memperkuat ikatan sosial, menyampaikan nilai dan norma budaya, serta mengkomunikasikan perubahan status. Di sisi lain, dalam masyarakat modern, ritual masih relevan dalam menjaga stabilitas sosial meskipun terjadi perubahan konteks dan makna. Tulisan ini juga menyoroti bagaimana ritual, baik dalam konteks budaya lokal maupun universal, memainkan peran dalam memperkuat kohesi sosial, menginternalisasi nilai-nilai kolektif, dan mempertahankan identitas budaya. Ritual, baik dalam sosiologi maupun antropologi, menunjukkan fungsi sosial yang lebih dari sekadar aktivitas simbolis, melainkan sebagai elemen penting dalam pembentukan, pemeliharaan, dan peralihan identitas sosial. Hasil tulisan tersebut penting karena memberikan penekanan pada peran esensial ritual dalam membangun dan mempertahankan kohesi sosial, baik di masyarakat tradisional maupun modern. Dengan menyoroti pandangan tokoh seperti Durkheim dan Turner, tulisan ini menegaskan bahwa ritual bukan sekadar aktivitas simbolis, tetapi memiliki fungsi mendalam dalam menginternalisasi nilai-nilai kolektif, menyampaikan norma budaya, dan memperkuat identitas sosial.
TRANSFORMASI MAKNA RITUAL DALAM MASYARAKAT MODERN: ANALISIS SOSIOLOGIS DAN BUDAYA Siti Mubayanah; Nasihun Amin
GAHWA Vol. 3 No. 1 (2024): JULY-DECEMBER
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/gahwa.v3i1.473

Abstract

Tulisan ini membahas tentang ritual (rites) dan peranannya dalam masyarakat, dengan fokus pada relevansinya dalam memperkuat kohesi sosial dan struktur masyarakat. Ritual adalah serangkaian kegiatan simbolis yang dilakukan secara teratur oleh suatu kelompok masyarakat dengan tujuan tertentu. Dalam perspektif sosiologis, ritual dilihat sebagai sarana untuk menjaga solidaritas sosial dan membangun identitas kolektif. Beberapa tokoh, seperti Émile Durkheim dan Victor Turner, mengemukakan bahwa ritual berfungsi sebagai perekat sosial yang memperkuat hubungan antarindividu dan memperjelas status sosial dalam komunitas. Dalam masyarakat tradisional, ritual memperkuat ikatan sosial, menyampaikan nilai dan norma budaya, serta mengkomunikasikan perubahan status. Di sisi lain, dalam masyarakat modern, ritual masih relevan dalam menjaga stabilitas sosial meskipun terjadi perubahan konteks dan makna. Tulisan ini juga menyoroti bagaimana ritual, baik dalam konteks budaya lokal maupun universal, memainkan peran dalam memperkuat kohesi sosial, menginternalisasi nilai-nilai kolektif, dan mempertahankan identitas budaya. Ritual, baik dalam sosiologi maupun antropologi, menunjukkan fungsi sosial yang lebih dari sekadar aktivitas simbolis, melainkan sebagai elemen penting dalam pembentukan, pemeliharaan, dan peralihan identitas sosial. Hasil tulisan tersebut penting karena memberikan penekanan pada peran esensial ritual dalam membangun dan mempertahankan kohesi sosial, baik di masyarakat tradisional maupun modern. Dengan menyoroti pandangan tokoh seperti Durkheim dan Turner, tulisan ini menegaskan bahwa ritual bukan sekadar aktivitas simbolis, tetapi memiliki fungsi mendalam dalam menginternalisasi nilai-nilai kolektif, menyampaikan norma budaya, dan memperkuat identitas sosial.