Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Materi Teks KhususPada Siswa SMPN Satap Lembang Cililin Komara, Hidayat
Kinanti : Jurnal Karya Insan Pendidikan Terpilih Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Kinanti (Karya Insan Pendidikan Terpilih)
Publisher : Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62518/d8jrrg02

Abstract

Proses pembelajaran yang dilaksanakan guru di dalam kelas kadang-kadang membuat guru kaku terutama dalam memilih satu atau metode pembelajaran, dan mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran. Pada kenyataannya pendidikan telah dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikatnya pendidikan merupakan serangkaian peristiwa yang kompleks yang melibatkan beberapa komponen antara lain: tujuan, murid, pendidik, isi/bahan, cara/metode dan situasi/lingkungan. Hubungan keenam faktor tersebut berkait satu sama lain dan saling berhubungan dalam suatu aktifitas satu pendidikan. Keadaan siwa SMP dengan sistem menerapakan Kurikulum 2013 dan menuntut siswa untuk lebih aktif dalam hal ini yang berkaitan dengan mata pelajaran Bahasa Inggris, lebih tepatnya dalam materi teks khusus yaitu notice, short message, announcement, dan report text, tidak menutup kemungkinan banyak guru yang mengalami kesulitan dalam menggunakan model pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Karena guru dituntut untuk mengejar target materi yang cukup banyak dan harus diselesaikan pada setiap semester. Keberhasilan pengajaran juga tergantung pada keberhasilan murid dalam proses belajar mengajar, sedangkan keberhasilan murid tidak hanya tergantung pada sarana dan prasarana pendidikan, kurikulum maupun metode. Akan tetapi guru mempunyai posisi yang sangat strategi dalam meningkatkan prestasi murid dalam penggunaan strategi pembelajaran yang tepat. Banyaknya persiapan yang ingin dilakukan dalam metode pembelajaran Kurikulum 13 sehingga guru sasaran merasa terbebani dalam memberikan pembelajaran, dan guru sasaran lebih cenderung untuk menggunakan pembelajaran langsung. Oleh karena itu model pembelajaran Kurikulum 2013 tersebut perlu disosialisasikan lebih optimal pada guru sasaran untuk dapat diaplikasikannya dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dimaksudkan supaya guru sasaran tidak tertinggal dengan inovasi pendidik dengan penerapan model pembelajaran inovatif.