This study aims to explore the experiences of middle-aged parents who face the empty nest phase when their children leave home. The method used in this research is through a qualitative approach with online interviews with participants who fit the research criteria, namely aged 40 to 65 years. The results showed that the empty nest phase is often accompanied by feelings of loss and loneliness but also provides opportunities to achieve new life satisfaction. This study identifies the challenges faced by parents in adjusting to changing roles and responsibilities, as well as the psychological impacts that arise, such as empty nest syndrome. The findings are expected to provide insights and solutions for middle-aged parents in dealing with this life transition, so that they can achieve a more fulfilling life after being left behind by their children. As such, this study contributes to the understanding of the psychological impact of the empty nest phase, as well as the importance of providing social support, positive activities, and a good state of spirituality in overcoming these challenges. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman orang tua paruh baya yang menghadapi fase empty nest ketika anak-anak mereka meninggalkan rumah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan wawancara dalam jaringan terhadap partisipan yang sesuai dengan kriteria penelitian yakni berusia 40 hingga 65 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fase empty nest seringkali disertai dengan perasaan kehilangan dan kesepian, namun juga memberikan peluang untuk mencapai kepuasan hidup yang baru. Penelitian ini mengidentifikasi tantangan yang dihadapi orang tua dalam menyesuaikan diri dengan perubahan peran dan tanggung jawab, serta dampak psikologis yang muncul, seperti sindrom kekosongan sarang atau disebut dengan empty nest syndrome. Temuan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan solusi bagi orang tua paruh baya dalam menghadapi transisi kehidupan ini, sehingga mereka dapat mencapai kehidupan yang lebih memuaskan setelah ditinggal oleh anak-anak mereka. Penelitian ini juga menemukan pemahaman tentang pentingnya memberikan dukungan sosial, dan mengikuti kegiatan yang positif, serta kondisi spiritualitas yang baik dalam mengatasi tantangan pada fase tersebut.