Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

POTENSI PENGEMBANGAN WISATA HALAL DALAM MENGEMBANGKAN EKONOMI MASYARAKAT DI KABUPATEN BIMA Maulud, Al; Ismail, Ismail
J-ESA (Jurnal Ekonomi Syariah) Vol 6 No 2 (2023): Desember
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/jesa.v6i2.2229

Abstract

Penelitian ini membahas tentang potensi pengembangan wisata halal sebagai upaya mengembangkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Bima. Pariwisata halal merupakan sektor yang memiliki potensi besar untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal, terutama di wilayah mayoritas Muslim seperti Kabupaten Bima. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi potensi wisata halal yang dapat dikembangkan di Kabupaten Bima, menganalisis metode atau strategi pengembangan yang tepat dan menilai dampaknya terhadap perekonomian masyarakat setempat. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan fokus pada pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi dan analisis dokumen, serta analisis data sekunder terkait potensi wisata halal dan strategi pengembangan wisata halal dalam mengembangkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Bima. Hasil penelitian menunjukkan Kabupaten Bima memiliki potensi wisata halal yang meliputi Wisata alam dan pegunungan, Wisata Budaya dan Sejarah, Wisata Bahari dan Wisata Rekreasi dan minat khusus. Selain itu, pengembangan wisata halal juga dapat memberikan dampak positif terhadap pendapatan dan lapangan kerja masyarakat lokal. Adapun Strategi pengembangan wisata halal yang dapat dilakukan dalam mengembangkan ekonomi masyarakat di Kabupaten Bima meliputi; Meningkatkan Promosi, Memaksimalkan Potensi Wisata, Meningkatkan kualitas layanan, mengembangkan ekonomi kreatif dan Penguatan Kerja Sama semua pihak.
Sayyed Hossein Nasr’s Critique of Modernity: The Perspective of Perennial Philosophy and Its Relevance to Contemporary Islamic Thought Maulud, Al; Syaifuddin, Helmi
An-Nida' Vol 49, No 1 (2025): June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v49i1.36482

Abstract

Modernity has not only resulted in advancements in science and technology but has also given rise to fundamental dilemmas within the landscape of contemporary Islamic thought—particularly concerning the crisis of meaning, the marginalization of spirituality, and the dominance of secular epistemology. This article aims to analyze Sayyed Hossein Nasr’s critique of modernity and examine the relevance of the perennial philosophy he proposes in addressing these challenges within the context of contemporary Islamic thought. This study employs a qualitative research method grounded in library research. The approach utilized is philosophical hermeneutics combined with discourse analysis of Nasr’s thought, particularly referencing primary works such as Islam and the Plight of Modern Man. Nasr contends that modernity is inherently reductionist, as it places excessive emphasis on the empirical-material dimension while neglecting the metaphysical aspect and the human connection to transcendent reality. In response, the perennial philosophy he advocates underscores the significance of universal spiritual values, the transcendent unity of religions, and the preservation of tradition as foundational elements for restoring the balance between spirituality and rationality in contemporary life. Unlike previous studies, this article specifically emphasizes the integration of Nasr’s perennial philosophy with the dynamics of contemporary Islamic thought, particularly in addressing the epistemological crisis resulting from the modernization of knowledge. The article contributes to the discourse on the significance of revitalizing spirituality and the Islamic scholarly tradition as a critical and constructive response to the dominance of modernity. Abstrak: Modernitas tidak hanya menciptakan kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga melahirkan dilema mendasar dalam lanskap pemikiran Islam kontemporer, terutama terkait krisis makna, marginalisasi spiritualitas, dan dominasi epistemologi sekuler. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kritik Sayyed Hossein Nasr terhadap modernitas serta relevansi tawaran filsafat perenial dalam menjawab tantangan-tantangan tersebut dalam konteks pemikiran Islam kontemporer. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif berbasis studi pustaka, pendekatan yang digunakan adalah hermeneutika filosofis dan analisis wacana pemikiran Nasr, dengan merujuk pada karya-karya primer seperti Islam and the Plight of Modern Man. Nasr menilai bahwa modernitas bersifat reduksionis karena terlalu menekankan dimensi empiris-material dan mengabaikan aspek metafisik serta keterhubungan manusia dengan realitas transenden. Sebagai tanggapan, filsafat perenial yang ia tawarkan menekankan pentingnya nilai-nilai spiritual universal, kesatuan transenden agama-agama, dan pelestarian tradisi sebagai fondasi untuk merestorasi keseimbangan antara spiritualitas dan rasionalitas dalam kehidupan modern. Berbeda dari kajian-kajian sebelumnya, artikel ini menyoroti secara spesifik integrasi pemikiran filsafat perenial Nasr dengan dinamika pemikiran Islam kontemporer, khususnya dalam menghadapi krisis epistemologis akibat modernisasi pengetahuan. Artikel ini berkontribusi dalam memperluas diskursus tentang pentingnya revitalisasi spiritualitas dan tradisi keilmuan Islam sebagai respon kritis dan konstruktif terhadap hegemoni modernitas.