Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengamalan Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa Di Era 5.0 Dalam Menciptakan Keharmonisan Efraim Amung, Heldi; Adi Saingo, Yakobus
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 3 No. 1 (2025): GJMI - JANUARI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v3i1.1410

Abstract

Terdapat tantangan dan peluang yang dihadapi dalam pengamalan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa di era 5.0, di mana kemajuan teknologi dan informasi membawa dampak kompleks bagi masyarakat Indonesia. Era digital tidak hanya mempermudah akses terhadap ajaran agama, tetapi juga menghadirkan budaya baru, seperti individualisme maupun konsumerisme, serta memicu penyebaran informasi yang menyesatkan sehingga dapat mengganggu keharmonisan masyarakat. Munculnya sikap individualisme dan budaya konsumerisme dapat mengikis rasa empati dan kepedulian sosial, yang berdampak pada penurunan moral dan ancaman terhadap persatuan bangsa. Untuk menangani tantangan ini, tujuan penulisan artikel ilmiah ini adalah untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila, khususnya pengamalan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa di era 5.0 dalam menciptakan keharmonisan di tengah masyarakat. Metode yang digunakan yaitu studi pustaka dengan mengumpulkan data/infprmasi dari literatur yang relevan, termasuk buku, artikel, dan dokumen terkait. Analisa data akan diterapkan pendekatan komparatif terhadap berbagai literatur dan sumber yang relevan. Hasi pembahasan menemukakan bahwa dalam pengamalan Pancasila Sila Pertama perlu adanya semangat mewujudkan strategi komprehensif yang meliputi: pendidikan karakter yang Pancasilais, penguatan nilai-nilai keagamaan yang kondusif, dan peningkatan literasi digital yang kritis. Melalui kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi keagamaan, dan masyarakat sipil, dengan menghidupi nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari, maka setiap orang akan memiliki rasa kepedulian yang tinggi kepada sesama karena menganggap semua manusia sebagai mahkluk ciptaan Tuhan yang wajib dihargai, sehingga secara bersama-sama dapat mewujudkan keharmonisan yang utuh di tengah kemajemukan masyarakat.