Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR RISIKO STUNTING PADA BALITA: SCOPING REVIEW Nita Indah; Silviatul Amalia
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 16 No. 01 (2025): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52299/jks.v16i01.380

Abstract

Stunting telah menjadi masalah dan tantangan global. Masalah Stunting pada anak perlu ditangani dengan segera. Meskipun demikian, penelitian sebelumnya masih belum konsisten dan masih banyak ketidakpastian mengenai faktor risiko dominan yang menyebabkan stunting. scoping review ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengevaluasi faktor yang berkontribusi pada stunting pada balita. Artikel dalam bahasa Indonesia atau Inggris yang diterbitkan dalam 5 tahun terakhir; artikel asli yang berfokus pada faktor yang berkontribusi pada stunting pada balita. Studi ini menggunakan PRISMA-ScR Checklist dengan 5 tahap merujuk pada Arksey dan O'Malley. Pencarian artikel menggunakan 4 basis data: PubMed, DOAJ, Wiley Online Library, dan Sience Direct. Sebanyak 10 dari 2442 artikel yang diperoleh relevan dan memenuhi kriteria inklusi. Tinjauan ini menghasilkan dua tema: faktor-faktor resiko kejadian stunting dari ibu dan anak. Dapat disimpulkan bahwa faktor dominan kejadian stunting yaitu ekonomi, pendidikan, BB kuran dan paritas dari persepsi ibu dan dari persepsi anak terdapat faktor usia, jenis kelamin, ASI, dan BBLR
Association between high-risk pregnancy and mode of delivery in Kalibaru Aslina, Wiwit; Silviatul Amalia; Nita Indah Lestari
Journal of Health Technology Assessment in Midwifery Vol. 8 No. 1 (2025): May
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/jhtam.4087

Abstract

High-risk pregnancy is a critical public health concern associated with increased maternal and neonatal morbidity and mortality, particularly in developing regions such as Banyuwangi, Indonesia. The Kalibaru area reported the highest number of pregnant women with complications in 2024. This study aims to examine the relationship between high-risk pregnancy status and mode of delivery in Kalibaru, addressing a gap in literature regarding their association. A retrospective cross-sectional study was conducted using secondary data from 762 postpartum mothers in Kalibaru. A total of 262 samples were selected using Slovin’s formula with a 5% margin of error and simple random sampling. Eligibility criteria included complete medical records from women who delivered in Kalibaru in 2024. Data were anonymized and analyzed using the Chi-Square test to determine the association between high-risk pregnancy status (categorized as high-risk or not) and delivery method (vaginal or cesarean section).Among the 262 respondents, 198 (75.6%) had high-risk pregnancies and delivered via cesarean section (CS), while 64 (24.4%) had spontaneous vaginal births. The Chi-Square test showed a statistically significant association between high-risk pregnancy and cesarean delivery (p = 0.000). Odds ratio analysis revealed that high-risk pregnant women were 63.68 times more likely to undergo cesarean section (OR = 63.677; 95% CI: 9.108–445.161) compared to non-high-risk women. Key risk factors contributing to the increased likelihood of cesarean delivery included maternal age <20 or >35 years, height ≤145 cm, low parity, and prior cesarean history. These findings highlight the importance of early detection and comprehensive risk assessment during antenatal care to reduce medically unnecessary cesarean sections. Implementation of routine pregnancy risk screening using tools such as the Poedji Rochyati Scorecard (KSPR), along with strengthening referral systems and public education, is essential for improving maternal outcomes in high-risk pregnancies.
Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Menjing Wetan dengan Pemberdayaan Posbindu Sulistyaningsih; Christiana, Indah; Desi Ratnasari; Khilda Durrotun N; Silviatul Amalia
Jurnal Pengabdian Masyarakat (JUDIMAS) Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/judimas.v3i2.544

Abstract

Program Posbindu PTM Waras di Menjing Wetan merupakan upaya pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan penyakit tidak menular (PTM) melalui deteksi dini faktor risiko PTM. Kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap bulan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya kebiasaan hidup yang sehat dan pemeriksaan kesehatan rutin. Pada kegiatan yang diadakan pada bulan Agustus 2024, sebanyak 51 orang masyarakat mengikuti pemeriksaan medis yang mencakup Pengukuran antropometri (berat badan, lingkar perut), pemeriksaan fisiologis (tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, asam urat), serta pemeriksaan lainnya. Hasil pemeriksaan menunjukkan sebagian besar peserta, yaitu 51% penderita diabetes mellitus, disusul oleh hipertensi, kolesterol, dan asam urat. Program ini diharapkan dapat mengurangi prevalensi PTM melalui deteksi dini dan pemberdayaan kader kesehatan yang mampu memberikan edukasi dan mendampingi masyarakat. Dengan demikian, Posbindu PTM berperan penting bagi peningkatan kesehatan masyarakat, terutama dalam pencegahan dan pengelolaan faktor risiko PTM yang disebabkan oleh pola hidup tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan stres