Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

STATUS GIZI PADA BALITA 12– 49 BULAN (Study Analitik Di Wilayah Kerja Puskesmas Loce Kecamatan Reok Barat Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur) ANDI ALIM
Jurnal Mitrasehat Vol. 5 No. 1 (2015): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v5i1.153

Abstract

Gizi merupakan salah satu factor penentu utama kualitas sumberdayamanusia (SDM). Peran gizi dalam pembangunan kualitas SDM telah dibuktikan dariberbagai penelitian.Gangguan gizi pada awal kehidupan akan mempengaruhi kualitaskehidupan berikutnya.Indonesia pada tahun 2010, prevalensi gizi kurang dan pendekmenurun masing-masing 17,9% dan 35,6%. Asupan makanan merupakan faktor utamapenentu status gizi Balita.Asupan makanan yang cukup akan berdampak pada status gizidan kondisi kesehatan anak yang baik.Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yangberhubungan dengan Status Gizi Pada Balita di wilayah kerja Puskesmas LoceKecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai Tahun 2014. Metode penelitian ini adalahpenelitian analitik dengan rancangan cross sectional study. Sampel penelitian ini 146 anakyang diambil secara acak sederhana. Asupangizi dibandingkan dengan angka kecukupangizi tahun 2004 dan status gizi diketahui dengan program WHO Antro. Analisis statistikyang digunakan adalah Fisher's Exact Test pada α 0.05.Hasil penelitian ini diketahui bahwa umumnya pendidikan reponden sekolah dasar(SD) sebanyak 60 (41.1 %), pekerjaan responden umumnya petani sebanyak 131 (89.7%).Status gizi umumnya baik 115 (78.8 %), Asupan makanan cukup sebanyak 84 (57.5%),yang menderita Penyakitin feksi sebanyak 48 (32.9%), Pendapatan umumnya cukupsebanyak 100 (68.5%).Hasil analisis statistik diketahui ada hubungan antara asupan makanan,penyakitinfeksi, pendapatan dengan status gizi dengan nilai signifikansi asupan makanan danpendapatan (p= 0.00),nilai signifikansi penyakit infeksi (p= 0,05).Kesimpulan penelitian ini adalah asupan makanan, dan pendapatan yang cukupakan menunjang status gizi anak yang baik. Sedangkan penyakit infeksi berhubungansecara statistic ada hubungan dengan status gizi pada balita di wilayah Kecamatan ReokBarat Kabupaten Manggarai. Disarankan kepada para Ibu untuk memperhatikana supanmakan anak untuk menunjang kesehatan anak yang baik, Sebisa mungkin untukmeningkatkan pendapatan karena berpengaruh pada penyediaan pangan.
PENGARUH PENYULUHAN DAN KONSUMSI MINUMAN LOKAL TERHADAP TEKANAN DARAH IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI KOTA MAKASSAR TAHUN 2017 Ifdaliah Chalid; Arlin Adam; Andi Alim
Jurnal Mitrasehat Vol. 8 No. 2 (2018): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v8i2.182

Abstract

Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015 angkakematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 359 per 100. 000 kelahiran hidup. Dari berbagaipenyebab tingginya AKI, faktor penyebab tertinggi adalah preeklamsia. Selain daripengetahuan dan sikap yang kurang baik, dari pola makan sehari-hari juga berpengaruh padakejadian hipertensi dalam kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhpenyuluhan dan konsumsi minuman lokal terhadap tekanan darah ibu hamil di puskesmaskassi-kassi tahun 2017Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperimental. Karakteristik subjek dalampenelitian ini adalah Ibu hamil sebanyak 20 responden, 10 pada kelompok eksperimen(Kelompok responden yang diberikan intervensi penyuluhan dan minuman lokal) dan 10 padakelompok kontrol (Kelompok responden yang hanya diberikan intervensi penyuluhan)Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh penyuluhan dan konsumsiminuman lokal pada kelompok intervensi terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, tindakandan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik Ibu hamil di wilayah kerja PuskesmasKassi-kassi Kota Makassar dengan nilai signifikan pengetahuan sebesar 0, 005; sikap : 0,004; tindakan : 0, 005; tekanan darah sistolik : 0, 005 dan diastolik : 0, 005. Ada pengaruhpenyuluhan pada kelompok kontrol terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakanIbu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kassi-kassi Kota Makassar dengan nilai signifikanpengetahuan sebesar 0, 004, sikap sebesar 0, 004 dan tindakan sebesar 0, 005. Sedangkantidak terdapat pengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada kelompok kontrol dengannilai signifikan sistolik : 0, 786 dan diastolik 0, 051. Sebaiknya tenaga kesehatan setempatlebih aktif dalam memberikan penyuluhan tentang makanan dan minuman yang dapatmenurunkan angka hipertensi pada Ibu hamil salah satunya dengan cara konsumsi minumanlokal.
ANALISIS PERAN SUMBER DAYA TERHADAP PENCAPAIAN AKREDITASI PUSKESMAS DI DAERAH SANGAT TERPENCIL Rande Bua', Rudy; Andi Alim; Zamli
Jurnal Mitrasehat Vol. 14 No. 2 (2024): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v14i2.476

Abstract

Latar belakang: Akreditasi Puskesmas adalah standar yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi demi meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien, meningkatkan perlindungan bagi sumber daya manusia kesehatan, masyarakat, lingkungan, serta meningkatkan kinerja Puskesmas dalam pelayanan kesehatan perseorangan dan/atau kesehatan masyarakat. Dalam proses akreditasi di Puskesmas Baruppu’ teridentifikasi adanya petugas yang merangkap tugas akibat keterbatasan sumber daya sehingga koordinasi dan komunikasi tidak berjalan optimal juga terbatasnya dukungan pemerintah setempat dalam pendanaan sehingga banyak program puskesmas tidak dapat dilaksanakan. Oleh karena itu, peneliti ingin menyelidiki lebih lanjut mengenai peranan sumber daya dalam pencapaian akreditasi di Puskesmas Baruppu’ Kabupaten Toraja Utara. Tujuan: Untuk menganalisis peranan sumber daya dalam pencapaian akreditasi di daerah sangat terpencil Puskesmas Baruppu’ Kabupaten Toraja Utara. Metode: Desain penelitian menggunakan cross-sectional study. Populasi berjumlah 35 orang dengan pengambilan sampel adalah Total Sampling. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji chi square didapatkan hasil p-value yaitu 0,031 sehingga p <0,05. Sehingga dapat diambil keputusan untuk H0 ditolak dan Ha diterima atau dapat disimpulkan bahwa ada hubungan sumber daya manusia petugas kesehatan terhadap proses akreditasi di wilayah Puskesmas Baruppu’ Kabupaten Toraja Utara. Kesimpulan: Sumber daya yang cukup menjadikan lembaga dapat menerapkan kebijakan, prosedur, dan standar yang diperlukan untuk memenuhi kriteria akreditasi.
Krisis Identitas Remaja di Era Digital: Studi Kualitatif tentang Dampak Media Sosial terhadap Kesehatan Mental dan Relasi Sosial Purnama, Purnama; Arlin Adam; Andi Alim
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1: November 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v5i1.10886

Abstract

Era digital telah menghadirkan perubahan besar dalam dinamika pembentukan identitas remaja. Media sosial tidak hanya menjadi sarana ekspresi dan komunikasi, tetapi juga ruang yang memunculkan tekanan sosial, pencitraan ideal, dan tuntutan validasi digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana remaja mengalami krisis identitas sebagai dampak dari penggunaan media sosial, serta bagaimana kondisi tersebut memengaruhi kesehatan mental dan relasi sosial mereka. Pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologis digunakan untuk menggali pengalaman subjektif tiga orang remaja berusia 15–18 tahun yang aktif bermedia sosial. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi digital, kemudian dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial mendorong pembentukan identitas yang tidak otentik, memicu stres, kecemasan, minder, hingga ketidakstabilan emosi. Media sosial juga memperlemah kualitas relasi sosial langsung dan menimbulkan rasa kesepian. Ketahanan diri remaja dipengaruhi oleh kesadaran kritis, strategi koping, dan dukungan sosial, namun masih banyak yang tidak memperoleh pendampingan dari keluarga maupun institusi pendidikan. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya penguatan literasi digital, pendidikan kesehatan mental, serta penciptaan lingkungan sosial yang suportif bagi remaja di era digital.
Studi Kualitatif Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Puskesmas Lakawali Kecamata Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2025 Eka Dharmawati Lewa; Arlin Adam; Andi Alim
JURNAL PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN Vol. 7 No. 1 (2025): JURNAL PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN (JP-3)
Publisher : RAYHAN INTERMEDIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/pendidikan.v7i1.467

Abstract

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) merupakan inovasi digital dalam pengelolaan pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan akurasi data pada fasilitas kesehatan tingkat pertama. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi penerapan SIMPUS dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas Lakawali, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dipilih secara purposif dan terdiri atas kepala puskesmas, penanggung jawab program, operator SIMPUS, tenaga medis, dan pasien. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SIMPUS telah diimplementasikan dalam berbagai aspek pelayanan, namun belum terintegrasi secara menyeluruh di seluruh unit, seperti Unit Gawat Darurat (UGD) dan kamar bersalin. Hambatan utama yang diidentifikasi meliputi keterbatasan integrasi sistem antarunit serta belum optimalnya sistem penyimpanan data. Oleh karena itu, disarankan adanya peningkatan koordinasi lintas unit, pelatihan sumber daya manusia, dan penguatan manajemen sistem informasi guna mendukung pelayanan yang lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan.
Studi Kualitatif Perubahan Kebudayaan dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Masyarakat di Kota Palopo Anna Handayani; Arlin Adam; Andi Alim
JURNAL PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN Vol. 7 No. 1 (2025): JURNAL PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN (JP-3)
Publisher : RAYHAN INTERMEDIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/pendidikan.v7i1.470

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian tak terpisahkan dari kesehatan umum dan perlu mendapatkan perhatian yang serius karena dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan kebudayaan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut di kalangan masyarakat Kota Palopo, termasuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi transformasi perilaku tersebut. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini dipilih secara purposive yang terdiri dari anggota masyarakat, tokoh masyarakat atau pemimpin adat, dokter gigi dan perawat gigi, pihak pemerintah atau pengelola program promosi kesehatan masyarakat, dan tokoh agama atau budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi transformasi perilaku dalam perubahan kebudayaan ini adalah faktor pengetahuan atau pendidikan kesehatan dalam mengakses informasi, sikap atau perilaku dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut, serta pelayanan kesehatan dari pemerintah berupa program layanan kesehatan di setiap daerah. Selain itu, dinamika perubahan dan nilai budaya masyarakat Kota Palopo dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut terdiri dari pola tradisional masyarakart, perubahan kebudayaan dalam perawatannya, dampak perubahan dari kebudayaannya, pelestarian nilai tradisional dan modernisasi masyarakat, serta peran institusi dan masyarakat terhadap perubahan kebudayaan tersebut. Hambatan dalam penelitian ini ialah keterbatasan dalam sistem sehingga data belum tersimpan secara optimal.
Studi Kualitatif tentang Persepsi dan Pengalaman Pasien terhadap Pelayanan Kefarmasian di UPT Puskesmas Tomata, Kabupaten Morowali Utara Darmayadi Danduru; Arlin Adam; Andi Alim
JURNAL PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN Vol. 7 No. 1 (2025): JURNAL PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN (JP-3)
Publisher : RAYHAN INTERMEDIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/pendidikan.v7i1.471

Abstract

Pelayanan kefarmasian di tingkat puskesmas memiliki peran strategis dalam menunjang efektivitas pengobatan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan primer. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi dan pengalaman pasien terhadap pelayanan kefarmasian di UPT Puskesmas Tomata, Kabupaten Morowali Utara, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhinya dan harapan pasien terhadap layanan yang ideal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi fenomenologis, melibatkan informan yang dipilih secara purposive, yaitu pasien yang pernah menerima pelayanan kefarmasian di puskesmas tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi non-partisipatif, dan catatan lapangan, yang kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pasien terhadap pelayanan kefarmasian umumnya positif, terutama terkait keramahan petugas, komunikasi yang mudah dipahami, dan penjelasan obat yang jelas. Namun, terdapat perbedaan pengalaman terkait kecepatan pelayanan, dan beberapa kendala terkait kenyamanan fasilitas serta akses ruang pelayanan. Faktor seperti tingkat pendidikan dan pengetahuan pasien berpengaruh terhadap pemahaman informasi obat, sementara aspek lingkungan sosial juga memengaruhi kenyamanan dalam menerima pelayanan. Harapan utama pasien terfokus pada peningkatan ketersediaan obat, terutama bagi peserta BPJS, agar tidak perlu membeli obat di luar fasilitas kesehatan. Penelitian ini merekomendasikan perbaikan dalam manajemen logistik obat, penataan fasilitas, penguatan komunikasi edukatif oleh tenaga kefarmasian, serta upaya peningkatan literasi kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.