Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Elimination of Schistosoma japonica in Central Sulawesi, Indonesia Intermediate Snail Control and Utilization Medicinal Plants Charisma, Acivrida Mega; Naftalia, Anjelline; Ramadhan, Alfian Anwar Putra; Aulia, Rasyida Salma; Solikhah, Ferdina Amalia; Muasyaroh, Husnul; Maslakha, Vina Lailatul; Hikmah, Nurul; Belina, Ken Dyah Ayu; Adinda, Hilda; Wulandari, Siska
Journal of Parasite Science Vol. 9 No. 1 (2025): Journal of Parasite Science
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jops.v9i1.62395

Abstract

Schistosomiasis is a zoonotic health problem caused by infection with the schistosoma class parasite, which lives in human blood vessels and around the intestines and bladder. Intermediate hosts in the form of snails and definitive hosts in animals and humans can be influenced by physical, chemical and biological environmental conditions. Schistosomiasis in Indonesia is caused by the trematode worm Schistosoma japonica (S. japonicum) with the intermediate host being the snail Oncomelania hupensis lindoensis. Schistosomiasis is still a public health problem in endemic areas. In Indonesia, schistosomiasis is only found in Central Sulawesi Province, namely the Napu Plateau and Bada Plateau, Poso Regency and Lindu Plateau, Sigi Regency. S. japonica is currently endemic in three very remote areas in Central Sulawesi Province, Indonesia. An integrated schistosomiasis control program has been implemented, however, the reported prevalence data shows a trend of increasing schistosomiasis prevalence in three endemic areas in Central Sulawesi. Eliminating schistosomiasis in Indonesia is not easy. This review will examine several challenges hindering the implementation and sustainability of schistosomiasis elimination programs, including the S. japonica intermediate snail control program and the use of medicinal plants for the treatment of schistosomiasis.
PENYULUHAN EDUKASI PHBS(PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DAN PENCEGAHAN DBD(DEMAM BERDARAH DENGUE) MELALUI UPAYA 3M DILINGKUNGAN MASYARAKAT DESA PEDAGANGAN KECAMATAN WRINGINANOM Adinda, Hilda; Auralya, Theresia Feby; Solikhah, Ferdina Amalia; Charisma, Acivrida Mega
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 No. 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i1.35120

Abstract

Pembangunan kesehatan merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia, baik masyarakat, pihak swasta maupun pemerintah, dan akademis. Sosialisasi ini yang berada dilokasi di Desa Pedagangan merupakan desa yang berada dikecamatan Wringinanom , kabupaten Gresik dan Desa Pedagangan dibagi dalam 4 Dusun, 12 RT, dan 4 RW, Desa Pedagangan memiliki jumlah penduduk sebanyak 4.337 jiwa pada tahun 2024. Praktek Pembangunan kesehatan masyarakat dilaksanakan mulai tanggal 12 Agustus - 26 Agustus 2024. Penyuluhan ini berkaitan dengan edukasi Program Hidup Bersih Sehat (PHBS) dan pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui Upaya 3M dilingkungan masyarakat Desa Pedagangan Kecamatan Wiringanom. Setelah dilaksanakan kegiatan akan meEvaluasi ini bertujuan untuk melihat perkembangan program yang dilaksanakan, untuk mengetahui kendala yang ada, cara menanganinya sehingga Program Pembangunan Kesehatan Masyarakat (PPKM) yang dilakukan benar-benar efektif dan maksimal. Evaluasi yang terakhir yaitu berupa laporan kegiatan Program Pembangunan Kesehatan Masyarakat (PPKM). Hasil pengabdian program kerja pembangunan kepada masyarakat mengenai penyuluhan edukasi PHBS dan pencegahan DBD melalui upaya 3M di lingkungan masyarakat desa pedagangan kecamatan wringinanom berupa kuisioner Pre test sebanyak 20,00% dari 15 responden dan kuisioner Post test hanya sebanyak 33,33% dari 15 responden masyarakat di lingkungan rumah tangga yang mengetahui perihal Upaya PHBS dan Pencegahan DBD dengan langkah 3M. penyuluhan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat tentang edukasi perilaku hidup bersih dan sehat dan upaya pencegahan DBD dengan langkah 3M. Pengetahuan Masyarakat tentang PHBS dan Pencegahan DBD dengan Upaya 3M meningkat dari 20% menjadi 33%.