Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DETEKSI KERUSAKAN PADA STRUKTUR JEMBATAN INTEGRAL BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN MODE SHAPE DATA BASE INDICATOR (MSDBI) Ir. Ence Selamat Elsupandi; Dr.-Ing. Dina Rubiana Widarda
Jurnal Teknik Sipil Vol. 17 No. 4 (2024)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jts.v17i4.8621

Abstract

Deteksi kerusakan struktural penting dilakukan untuk mencegah terjadinya kegagalan struktur dan menambah usia layan bangunan. Salah satu metode untuk mendeteksi kerusakan struktur adalah melalui analisis dinamik, di mana perubahan respons dinamik mengindikasikan perubahan kondisi struktur. Dalam penelitian ini dilakukan pendekteksian lokasi kerusakan pada jembatan integral beton bertulang menggunakan metode Mode Shape Data Base Indicator (MSDBI). Untuk melengkapi penelitian, dilakukan juga penilaian jembatan pada studi kasus menggunakan pedoman Penilaian Kondisi Jembatan Untuk Bangunan Atas Dengan Cara Uji Getar. Penerapan metode MSDBI pada struktur jembatan integral beton bertulang merupakan tantangan dalam penelitian ini jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, yaitu penerapannya pada struktur balok dengan tumpuan sederhana. Penelitian dilakukan dengan pemodelan elemen hingga menggunakan software analisis struktur. Studi kasus mengambil jembatan integral eksisting dengan panjang 20 m yang terbuat dari beton bertulang. Kerusakan dimodelkan dengan mengurangi tinggi penampang dan memvariasikan lebar retak girder sebesar 10 cm, 20 cm dan 30 cm. Peninjauan lokasi kerusakan dilakukan pada bagian ujung dan tengah bentang jembatan di mana simulasi kerusakan menggambarkan terjadinya retakan pada girder dan kerusakan akibat keropos beton pada pelat. Penilaian kondisi jembatan berdasarkan Pedoman Penilaian Kondisi Jembatan menunjukkan nilai kerusakan struktural relatif di bawah 5% yang digolongkan dalam kondisi Utuh, sementara itu terdeteksi kerusakan yang ditunjukkan oleh nilai indeks MSDBI pada lokasi kerusakan. Terlihat pula bahwa indeks MSDBI berubah ketika terjadi kerusakan. Indeks MSDBI yang dominan terlihat pada ragam getar arah memanjang jembatan. Kata kunci: msdbi, deteksi kerusakan, jembatan, dinamika struktur
DETEKSI KERUSAKAN PADA STRUKTUR JEMBATAN INTEGRAL BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN MODE SHAPE DATA BASE INDICATOR (MSDBI) Ir. Ence Selamat Elsupandi; Dr.-Ing. Dina Rubiana Widarda
Jurnal Teknik Sipil Vol. 17 No. 4 (2024)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jts.v17i4.8621

Abstract

Deteksi kerusakan struktural penting dilakukan untuk mencegah terjadinya kegagalan struktur dan menambah usia layan bangunan. Salah satu metode untuk mendeteksi kerusakan struktur adalah melalui analisis dinamik, di mana perubahan respons dinamik mengindikasikan perubahan kondisi struktur. Dalam penelitian ini dilakukan pendekteksian lokasi kerusakan pada jembatan integral beton bertulang menggunakan metode Mode Shape Data Base Indicator (MSDBI). Untuk melengkapi penelitian, dilakukan juga penilaian jembatan pada studi kasus menggunakan pedoman Penilaian Kondisi Jembatan Untuk Bangunan Atas Dengan Cara Uji Getar. Penerapan metode MSDBI pada struktur jembatan integral beton bertulang merupakan tantangan dalam penelitian ini jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, yaitu penerapannya pada struktur balok dengan tumpuan sederhana. Penelitian dilakukan dengan pemodelan elemen hingga menggunakan software analisis struktur. Studi kasus mengambil jembatan integral eksisting dengan panjang 20 m yang terbuat dari beton bertulang. Kerusakan dimodelkan dengan mengurangi tinggi penampang dan memvariasikan lebar retak girder sebesar 10 cm, 20 cm dan 30 cm. Peninjauan lokasi kerusakan dilakukan pada bagian ujung dan tengah bentang jembatan di mana simulasi kerusakan menggambarkan terjadinya retakan pada girder dan kerusakan akibat keropos beton pada pelat. Penilaian kondisi jembatan berdasarkan Pedoman Penilaian Kondisi Jembatan menunjukkan nilai kerusakan struktural relatif di bawah 5% yang digolongkan dalam kondisi Utuh, sementara itu terdeteksi kerusakan yang ditunjukkan oleh nilai indeks MSDBI pada lokasi kerusakan. Terlihat pula bahwa indeks MSDBI berubah ketika terjadi kerusakan. Indeks MSDBI yang dominan terlihat pada ragam getar arah memanjang jembatan. Kata kunci: msdbi, deteksi kerusakan, jembatan, dinamika struktur
Pengaruh Beberapa Jenis Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan Dua Klon Tanaman Teh (Camellia sinensis (L) O. Kuntze) Belum Menghasilkan Wachjar, Ade; Supijatno, ,; Rubiana, Dina
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 34 No. 3 (2006): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.846 KB) | DOI: 10.24831/jai.v34i3.1296

Abstract

The experiment was carried out to study the effect of biofertilizer on the growth of  two clones of young tea. This experiment was conducted at Cikabayan Experiment Station, Faculty of Agricuture, IPB, Bogor, from July to November 2000. This experiment was arranged in Split Plot Design with three replications.  The main factor was clone types consisted of two clones i.e.: RB 3 and Gambung 5, whereas the sub factor was biofertilizer consisted of five kinds i.e. : EMAS + 50 % inorganic fertilizer recommended dosage (i.f.r.d.), EM4 + 50 % i.f.r.d., OST + 50 % i.f.r.d., Soils Plus + 50 % i.f.r.d. and 100 % i.f.r.d. The results showed that the EMAS + 50 % i.f.r.d. and EM4 + 50 % i.f.r.d. treatments significantly increased plant height, stem diameter, leaf number, and bud length.  The application of 6.25 g EMAS per plant (equivalent with 83.125 kg/ha) + 50 % i.f.r.d.  and  10 ml  EM4 (equivalent with 6.65 l/ha) + 50 %  i.f.r.d.  could reduce  application of  inorganic  fertilizer dosage until 50 % and resulted in  the growth of the plant which  was better than that of inorganic fertilizer. In  general,  growth of the RB 3 clone was better than Gambung 5 clone.   Key words :  Biofertilizer, clones, vegetative  growth, tea