Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan guru Sekolah Dasar (SD) dalam melaksanakan proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) sebagai bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka. Urgensi penelitian ini terletak pada pentingnya pelaksanaan P5 untuk membentuk generasi yang berkarakter sesuai nilai-nilai Pancasila, khususnya di era perubahan global yang kompleks. Namun, implementasi P5 di tingkat SD masih menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam kesiapan sumber daya manusia (SDM), metode pelaksanaan, dan ketercapaian target yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian meliputi kepala sekolah, guru kelas, dan 27 siswa kelas V di salah satu SD. Instrumen pengumpulan data terdiri dari pedoman wawancara, lembar observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model interaktif Miles dan Huberman, yang mencakup reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan guru dan sekolah secara keseluruhan masih kurang memadai, yang ditunjukkan oleh pelaksanaan proyek yang belum sepenuhnya sesuai dengan buku panduan P5. Hal ini mengakibatkan tidak tercapainya beberapa target spesifik, seperti pengintegrasian nilai-nilai Pancasila ke dalam pembelajaran. Meskipun demikian, penelitian ini juga menemukan bahwa selain dimensi kreatif dan gotong royong, terdapat potensi pengembangan dimensi bernalar kritis pada siswa. Temuan ini menegaskan perlunya pelatihan dan pendampingan intensif bagi guru, serta penyediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung pelaksanaan P5 yang lebih optimal.