Abstrak: Program senam hipertensi untuk lansia dilaksanakan sebagai intervensi non-farmakologis dalam pengendalian hipertensi di wilayah Jalan Beringin Raya RW 005 Kutabaru, Pasar Kemis, Tangerang. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman lansia tentang manajemen hipertensi dan mengimplementasikan senam hipertensi sebagai aktivitas fisik terstruktur. Metode pelaksanaan meliputi edukasi kesehatan, demonstrasi, dan praktik langsung senam hipertensi. Peserta program berjumlah 20 orang dengan rentang usia 50-66 tahun. Hasil evaluasi menunjukkan penurunan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 15.3 mmHg dan diastolik 8.7 mmHg setelah intervensi. Sebanyak 75% peserta mendemonstrasikan kemampuan mengulang gerakan senam dengan teknik yang tepat, mengindikasikan tingkat penyerapan informasi yang baik. Program ini berhasil membangun fondasi untuk keberlanjutan praktik senam hipertensi secara mandiri di lingkungan komunitas. Tantangan utama meliputi keterbatasan waktu monitoring jangka panjang dan variasi kemampuan fisik peserta. Implementasi program berkelanjutan dan pengembangan kapasitas kader kesehatan lokal direkomendasikan untuk optimalisasi manfaat program.Abstract: The hypertension exercise program for the elderly was implemented as a non-pharmacological intervention in hypertension control in the Beringin Raya RW 005 Kutabaru, Pasar Kemis, Tangerang area. This program aimed to improve elderly understanding of hypertension management and implement hypertension exercises as structured physical activity. The implementation method included health education, demonstration, and direct practice of hypertension exercises. Program participants numbered 20 people with an age range of 50-66 years. Evaluation results showed an average decrease in systolic blood pressure of 15.3 mmHg and diastolic 8.7 mmHg after intervention. About 75% of participants demonstrated the ability to repeat exercise movements with proper technique, indicating a good level of information absorption. This program successfully built a foundation for the sustainability of independent hypertension exercise practices in the community. The main challenges include limited long-term monitoring time and variations in participants' physical abilities. Sustainable program implementation and local health cadre capacity development are recommended for program benefit optimization.