Andri Gustiadi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GAMBARAN KESEHATAN MENTAL PADA MAHASIWA POLTEKKES TASIKMALAYA: THE DESCRIPTION OF STUDENTS’ MENTAL HEALTH IN POLTEKKES TASIKMALAYA Andri Gustiadi; Lutfan Lazuardi
Intan Husada : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol. 13 No. 01 (2025): Vol. 13 No.1 , Januari 2025
Publisher : Politeknik Insan Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52236/ih.v13i1.685

Abstract

Pendahuluan. Permasalahan kesehatan mental menjadi isu penting di beberapa negara termasuk di Indonesia dan perlu mendapatkan perhatian yang serius terutama pada kalangan mahasiswa karena mahasiswa merupakan populasi yang rentan terhadap isu kesehatan mental. Beberapa penelitian menyampaikan kondisi kesehatan mental pada mahasiswa. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran hasil kesehatan mental pada mahasiswa Poltekkes Tasikmalaya Metode. Peneliti menggunakan metode survei dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Instrumen yang digunakan adalah Depression Anxiety Stress Scales-21 (DASS-21) yang terdapat pada aplikasi berbasis Android yaitu aplikasi Mental Care. Populasi yaitu mahasiswa aktif tingkat I reguler sebanyak 1041 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, sampel yang memenuhi kriteria berjumlah 666 orang. Hasil. Secara umum gambaran karakteristik responden menunjukkan mayoritas responden memiliki karakteristik yaitu berjenis kelamin perempuan sebanyak 582 orang (87,39%) dan berusia 19 tahun yaitu sebanyak 341 orang (51,20%). Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa mayoritas responden memiliki tingkat depresi pada kategori sedang sebanyak 274 orang (41,14%), tingkat cemas pada kategori sedang sebanyak 230 orang (34,53%) dan tingkat stress pada kategori normal sebanyak 522 orang (78,38%). Hasil survei mental health issue tertinggi menunjukkan bahwa mahasiswa khawatir akan masa depan (lulus dan bekerja) dengan persentase sebesar (76,9%). Kesimpulan. Sebagian besar responden penelitian ini merupakan mahasiswa yang memiliki jenis kelamin perempuan dan berusia 19 tahun. Mereka umumnya mengalami depresi dan kecemasan pada tingkat sedang, dengan tingkat stres dalam kategori normal. Masalah kesehatan mental yang paling sering dialami mahasiswa adalah kekhawatiran tentang masa depan, khususnya terkait kelulusan dan pekerjaan. Kata kunci: DASS-21, kesehatan mental, mahasiswa, skrining
Needs Analysis for Mental Health Screening Application Development Andri Gustiadi; Lazuardi, Lutfan
Media Informasi Vol. 21 No. 02 (2025): June
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/mijournal.v21i02.682

Abstract

Background: Mental health is an important issue among university students, with many cases of depression, anxiety, and stress often detected late. Constraints in early identification and reporting require innovative solutions, such as surveillance-based mobile applications to support early detection and treatment of mental health. Purpose: to identify the needs related to the development of mobile applications in supporting mental health surveillance using the Depression Anxiety Stress Scales-21 (DASS-21). Methods: The type of research is qualitative research with interview method. The research was at Health Polytechnic Tasikmalaya in January-April 2024. The number of samples in this study amounted to 3 people. Data collection using interview guidelines. Data analysis using qualitative analysis. Research ethics letter numbers No.EA/3048/KEPK Poltekkes_Sby/V/2024. Results: The results of the needs analysis show that the development of mobile applications in supporting mental health surveillance is needed to help the identification process, store data and accelerate action and have data related to the mental health picture of students. Application development in the form of a mobile health app that is easy to use and access with an android-based that can display results as self-evaluation material, future development can be done as needed. Conclusion: The development of mental health applications has been adjusted to the needs through the needs analysis process at Health Polytechnic of Ministry of Health Tasikmalaya.