Pendahuluan. Permasalahan kesehatan mental menjadi isu penting di beberapa negara termasuk di Indonesia dan perlu mendapatkan perhatian yang serius terutama pada kalangan mahasiswa karena mahasiswa merupakan populasi yang rentan terhadap isu kesehatan mental. Beberapa penelitian menyampaikan kondisi kesehatan mental pada mahasiswa. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran hasil kesehatan mental pada mahasiswa Poltekkes Tasikmalaya Metode. Peneliti menggunakan metode survei dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Instrumen yang digunakan adalah Depression Anxiety Stress Scales-21 (DASS-21) yang terdapat pada aplikasi berbasis Android yaitu aplikasi Mental Care. Populasi yaitu mahasiswa aktif tingkat I reguler sebanyak 1041 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, sampel yang memenuhi kriteria berjumlah 666 orang. Hasil. Secara umum gambaran karakteristik responden menunjukkan mayoritas responden memiliki karakteristik yaitu berjenis kelamin perempuan sebanyak 582 orang (87,39%) dan berusia 19 tahun yaitu sebanyak 341 orang (51,20%). Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa mayoritas responden memiliki tingkat depresi pada kategori sedang sebanyak 274 orang (41,14%), tingkat cemas pada kategori sedang sebanyak 230 orang (34,53%) dan tingkat stress pada kategori normal sebanyak 522 orang (78,38%). Hasil survei mental health issue tertinggi menunjukkan bahwa mahasiswa khawatir akan masa depan (lulus dan bekerja) dengan persentase sebesar (76,9%). Kesimpulan. Sebagian besar responden penelitian ini merupakan mahasiswa yang memiliki jenis kelamin perempuan dan berusia 19 tahun. Mereka umumnya mengalami depresi dan kecemasan pada tingkat sedang, dengan tingkat stres dalam kategori normal. Masalah kesehatan mental yang paling sering dialami mahasiswa adalah kekhawatiran tentang masa depan, khususnya terkait kelulusan dan pekerjaan. Kata kunci: DASS-21, kesehatan mental, mahasiswa, skrining
Copyrights © 2025