Murniati Sari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. D Umur 29 Tahun G4P3A0 di Puskesmas Waru Murniati Sari; Moneca Diah Listiyaningsih
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuity of care (COC) is continuous midwifery care provided to mothers and babies starting during pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning. Continuity of care carried out by midwives is generally oriented towards improving the continuity of service in a period. Based on the description above, the authors provide care to Mrs. D from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate and family planning. The methods used in this study are data collection methods, namely using interviews, observation with primary and secondary data through the MCH Book, physical examination and this research began from May to July 2024. research documentation using SOAP. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity Of Care) on Mrs. D from pregnancy, childbirth, puerperium, newborns and neonates, it was found that Mrs. D aged 20 years G4P3A0 33 weeks gestation found the problem of moderate anemia. Childbirth in Mrs. V was carried out in the hospital. The postpartum period lasted normally there was no bleeding, good uterine contractions, lochea rubra, perineal suture wounds. In the newborn the results of anthropometric examination were normal, decided to use 3-month injectable birth control. After a comprehensive midwifery care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, LBW, and birth control, the results of the care went smoothly and the mother and child were in good condition. It is expected that the client will be able to apply the counseling that has been given during pregnancy, postpartum, newborn and neonate visits so that it can provide health benefits to mothers and babies and increase the mother's knowledge about pregnancy, childbirth, postpartum, newborn and neonate. So that there is no gap between theory and case in the Comprehensive Care of midwifery in Mrs. D and By. Mrs. D.   Abstrak Asuhan Kebidanan Continuity of care (COC) merupakan asuhan   kebidanan   berkesinambungan   yang   diberikan kepada   ibu   dan   bayi   dimulai   pada   saat   kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana. Continuity of care yang dilakukan oleh bidan pada umumnya berorientasi untuk meningkatkan kesinambungan pelayanan dalam suatu periode. Berdasarkan  uraian diatas, maka penulis melakukan asuhan pada Ny. D dari masa   hamil,   bersalin,   nifas,   neonatus   dan   keluarga berencana. Metode  yang  digunakan  dalam penelitian   ini   yaitu   metode   pengumpulan   data   yaitu menggunakan  wawancara,  observasi  dengan  data  primer dan sekunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian  ini  dimulai  sejak  bulan Mei sampai dengan Juli 2024. pendokumentasian penelitian menggunakan SOAP. Berdasarkan   hasil   studi   kasus   secara   Komperehensif (Continuity  Of  Care)  pada  Ny  D  dari  kehamilan,  masa persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus didapatkan Ny. D usia 29 Tahun G4P3A0 usia kehamilan 33 minggu ditemukan  masalah  yaitu  anemia sedang. Persalinan  pada  Ny.  V  dilakukan  di Rumah Sakit.  Masa  nifas berlangsung   normal   tidak   ada   pendarahan,   kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka jahit perineum. Pada bayi baru   lahir   hasil   pemeriksaan   antropometri   normal, memutuskan     menggunakan     KB suntik 3 bulan. Setelah dilakukan  asuhan  kebidanan  secara  komprehensif  mulai dari    kehamilan,    persalinan,    nifas,BBL,    dan    KB didapatkan  hasil  asuhan  berjalan  dengan  lancar  serta  ibu dan anak dalam kondisi baik. Diharapkan nanti klien agar bisa  menerapkan  konseling  yang  telah  diberikan  selama kunjungan  hamil,  nifas,  bayi  baru  lahir  dan  neonatus sehingga  dapat  memberikan  manfaat  kesehatan  pada  ibu dan  bayi  dan  menambah  ilmu  pengetahuan  ibu  tentang kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus. Sehingga di dapatkan Tidak ada kesenjagan    antara    teori    dan    kasus    pada    Asuhan Komprehensif  kebidanan  pada  Ny D  dan  By.  Ny. D.
Yoga sebagai Upaya Mengurangi Nyeri Haid pada Remaja Putri di Dusun I Desa Bangun Mulya Ashaima Paramitha Devi; Murniati Sari; Tri Prasetya Rahayu; Wahyu Kristiningrum
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dysmenorrhea is pain during menstruation. Dysmenorrhea or menstrual pain usually occurs in the lower back, waist, and even back. Menstrual pain/dysmenorrhea is an imbalance of the hormone progesterone in the blood which causes pain to arise, psychological factors also play a role in the occurrence of dysmenorrhea in some women. Women have experienced dysmenorrhea as much as 90%. This problem bothers at least 50% of women in their reproductive years and 60-85% in adolescence, resulting in many absences from school or the office. In general, 50-60% of women need analgesic drugs to overcome this dysmenorrhea problem. The impact of menstrual pain on adolescent girls includes disturbed comfort, decreased activity, disturbed sleep patterns, disturbed appetite, disturbed interpersonal relationships, difficulty concentrating on work and study. Pain also affects emotional status towards feelings, irritability, depression and anxiety. Dysmenorrhea has a significant impact on adolescent girls, because it disrupts daily activities. Adolescent girls who experience dysmenorrhea during menstruation will feel limited in carrying out activities, especially learning activities at school. Adolescent girls who are experiencing dysmenorrhea while participating in learning activities can cause learning activities to be disrupted, lack of enthusiasm, decreased concentration and even difficulty concentrating so that the material presented during learning cannot be received properly. From the data of 26 adolescent girls, it was found that 8 adolescent girls experienced menstrual pain during menstruation. The purpose of this activity is to provide non-pharmacological therapy, namely complementary yoga to reduce menstrual pain in adolescent girls to overcome Dysmenorrhea which is carried out through counseling and demonstrations to adolescent girls in Dusun I, Bangun Mulya Village. Yoga reduces menstrual pain is one of the advances in acupressure technology that helps reduce menstrual pain during menstruation, this yoga can be done alone at home and can be done every day during menstruation. This community service is carried out in three stages. The first stage is the selection of a group of adolescent girls who experience dysmenorrhea during menstruation will be taught about dysmenorrhea yoga by measuring the level of pain of adolescent girls during dysmenorrhea using a pain scale questionnaire distributed during data collection. The second stage is to assess the knowledge of adolescent girls about dysmenorrhea by conducting a pretest then conducting counseling and demonstration of yoga movements to reduce during dysmenorrhea. The third stage is the evaluation of the material and movements regarding the yoga method that has been taught to adolescent girls.   Abstrak Disminore adalah nyeri sewaktu haid. Disminore atau nyeri haid biasanya terjadi di bagian bawah, pinggang, bahkan punggung. Nyeri haid/dismenore adalah ketidak seimbangan hormon progesteron dalam darah sehingga mengakibatkan rasa nyeri timbul, faktor psikologis juga ikut berperan terjadinya dismenore pada beberapa wanita. Wanita pernah mengalami dismenore sebanyak 90% Masalah ini setidaknya mengganggu 50% wanita masa reproduksi dan 60-85% pada usia remaja, yang mengakibatkan banyaknya absensi pada sekolah maupun kantor. Pada umumnya 50-60% wanita diantaranya memerlukan obat-obatan analgesik untuk mengatasi masalah dismenore ini. Dampak Nyeri haid pada remaja putri meliputi rasa nyaman terganggu, aktifitas  menurun, pola tidur terganggu, selera makan terganggu, hubungan interpersonal  terganggu, kesulitan berkonsentrasi pada pekerjaan dan belajar. Nyeri juga  memengaruhi status emosional terhadap alam perasaan, iritabilitas, depresi dan ansietas. Dismenorea   memiliki   dampak   yang   cukup   besar   bagi   remaja   putri,   karena menyebabkan  terganggunya  aktivitas  sehari-hari.  Remaja  putri  yang  mengalami  dismenorea pada  saat  menstruasi  akan  merasa  terbatas  dalam  melakukan  aktivitas  khususnya  aktivitas belajar  di  sekolah.  Remaja  putri  yang  sedang  mengalami  dismenorea  sekaligus  mengikuti kegiatan  pembelajaran,  dapat  menyebabkan  aktivitas  pembelajaran  menjadi  terganggu,  tidak bersemangat,   konsentrasi   menurun   bahkan   sulit   berkonsentrasi   sehingga   materi   yang disampaikan selama pembelajaran tidak dapat diterima dengan baik. Dari  data 26 remaja putri dan di dapatkan 8 remaja putri mengalami nyeri haid saat menstruasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan terapi non farmakologi yaitu komplementer yoga megurangi nyeri haid pada saat Remaja putri mengalami Disminorhea yang dilakukan melalui penyuluhan dan demonstrasi kepada remaja putri di Dusun I, Desa Bangun Mulya. Yoga  mengurangi nyeri haid merupakan salah satu kemajuan teknologi akupresure yanng membantu mengurangi nyeri haid saat menstruasi, yoga ini dapat dilakukan sendiri di rumah dan dapat dilakukan setiap hari saat menstruasi. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah Pemilihan kelompok remaja  putri yang mengalami nyeri haid saat menstruasi dan akan diajarkan tentang yoga dismenore dengan mengukur Tingkat nyeri remaja putri pada saat dismenore dengan menggunakan kuesioner skala nyeri yang dibagikan pada saat pendataan. Tahap kedua melakukan pengkajian pengetahuan remaja putri tentang dismenore dengan melakukan pretest kemudian melakukan penyuluhan dan demonstrasi gerakan yoga untuk mengurangi pada saat dismenore. Tahap ketiga adalah evaluasi materi dan gerakan  mengenai metode yoga yang telah diajarkan kepada remaja putri.