Novi Ismi Sobiroh
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Means Ends Analysis untuk Mengajarkan Koneksi Matematis Peserta Didik Novi Ismi Sobiroh; Suwarno
Gammath : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Matematika Vol. 8 No. 2 (2023): Gammath : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/gammath.v8i2.756

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena pemakaian metode pembelajaran konvensional menyebabkan peserta didik merasa jemu selama proses pembelajaran. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan sebuah pendekatan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif. Solusi yang digunakan adalah mengubah model pembelajaran dengan kooperatif berdasarkan Means-Ends Analysis (MEA) yang merupakan langkah awal untuk mengajarkan konsep matematika kepada peserta didik. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan kevalidan, kepraktisan, keefektifan perangkat pembelajaran MEA dalam mengajar konsep matematika kepada peserta didik SMP Argopuro 2 Suci. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development dengan model pengembangan ADDIE. Fokus penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Argopuro 2 Suci. Data dikumpulkan melalui lembar validasi, lembar observasi, dan angket respons dari peserta didik. Analisis data melibatkan terhadap hasil kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan perangkat pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran ini memiliki skor kevalidan RPP yaitu 3,6, LKPD dengan 3,6, dan soal post-test 3,5. Selain itu, hasil kepraktisan berdasarkan respons peserta didik, keterlaksanaan guru dalam kelas, dan observasi aktivitas peserta didik di masing-masing kelompok tertentu menunjukkan skor kepraktisan lebih dari 60%, yang menandakan bahwa perangkat pembelajaran ini memiliki kualitas sangat baik. Hasil post-test peserta didik secara klasikal juga menunjukkan tingkat keefektifan yang tinggi, yaitu 88,4% untuk tes pengetahuan dan 92,3% untuk tes koneksi matematis. Dengan demikian, perangkat pembelajaran ini dianggap tidak memerlukan revisi lebih lanjut.