Orangtua tunggal mempunyai dua kedudukan atau fungsi sekaligus dalam keluarganya yaitu berperan sebagai ayah sebagai tulang punggung keluarga dan sebagai seorang ibu. Dikarenakan menjalankan dua peran orangtua sekaligus tak jarang orangtua single parent juga bakerja untuk memenuhi kebutuhannya dan anaknya. Dalam hal tersebut orangtua single parent harus bisa membagi waktu antara bekerja dan membagi waktu bermain dan belajar bersama anak serta menstimulus kemampuan berbicara anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan berbicara anak usia 3-4 tahun dari keluarga dengan orangtua single parent di lingkungan Dwikora Medan Helvetia. Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di Kelurahan Dwikora, Medan Helvetia. Subjek dalam penelitian ini adalah 4 orang anak dan 4 orangtua single parent di lingkungan Dwikora Medan Helvetia. Sumber data utama dalam penelitian ini yaitu diperoleh langsung melalui hasil dari wawancara dan observasi, serta dokumentasi sebagai sebagai penguatnya. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 4 orang anak dari keluarga dengan status orangtua single parent dapat diketahui bahwa kemampuan berbicara anak usia 3-4 tahun dengan kondisi keluarga single parent memiliki perkembangan berbicara yang berbeda-beda dari keempat subjek penelitian keseluruh anak menunjukkan kemampuan berbicara pada indikator peningkatan kosa kata, dimana semua anak (subjek A, B, C, dan D) mampu menceritakan kesehariannya, sementara untuk indikator kemampuan berbicara masa lalu dan masa depan hanya subjek D yang dapat mencapai indikator tersebut yaitu anak mampu membedakan penggunaan kata kemarin, besok,dan tadi.