Demam merupakan gejala yang sering ditemukan pada berbagai penyakit dan menjadi salah satu kondisi yang banyak dialami oleh masyarakat. Pengobatan modern sering kali menekankan penggunaan obat-obatan kimiawi, namun pengobatan ala Nabi, khususnya dalam konteks Ṭibb al-Nabawī, menawarkan pendekatan yang lebih alami dan spiritual. Salah satu topik yang belum banyak dieksplorasi adalah bagaimana hadis-hadis tentang pengobatan ala Nabi dapat diterapkan dalam meredakan demam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hadis-hadis yang berkaitan dengan pengobatan demam dalam Ṭibb al-Nabawī, serta menggali relevansi dan penerapan metode pengobatan tersebut dalam konteks modern. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis tematik. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dalam Ṭibb al-Nabawī, pengobatan demam tidak hanya dilakukan dengan metode fisik, seperti kompres air dingin, tetapi juga melibatkan aspek spiritual seperti doa dan zikir. Hadis-hadis yang membahas tentang pengobatan demam mengarahkan umat Islam untuk menjaga keseimbangan tubuh dan ruhani. Terapi air dingin dan doa sebagai pengobatan demam, memiliki relevansi yang signifikan dalam konteks kesehatan modern, terutama sebagai bagian dari pendekatan holistik yang menggabungkan aspek fisik dan spiritual dalam penyembuhan. Meskipun efektivitas doa dan terapi air telah diakui dalam beberapa penelitian medis, tantangan utama adalah memastikan metode ini tidak digunakan sebagai pengganti perawatan medis yang diperlukan, terutama dalam kasus demam yang disebabkan oleh infeksi berat atau penyakit kritis. Integrasi yang bijaksana antara pengobatan tradisional dan intervensi medis modern dapat menghasilkan pendekatan yang lebih komprehensif dan efektif dalam merawat pasien