Dalam era digital yang semakin maju, perkembangan teknologi menciptakan berbagai peluang baru termasuk dalam ranah dakwah Islam. dengan metaverse menjadi salah satu inovasi yang menarik perhatian. Metaverse ialah ruang tiga dimensi yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi, dimana interaksi yang ada di dalamnya dianggap sebagai cerminan dan perpanjangan kehidupan sosial manusia di kehidupan nyata. Kaitannya dengan dakwah ialah, metaverse menawarkan kesempatan untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam, namun pemahaman mendalam dan kritis diperlukan untuk memaksimalkan potensi ini. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan pustaka kritis, dimana dilakukan untuk mengidentifikasi teori, konsep, dan temuan terkait dakwah di metaverse serta mengungkapkan kekurangan dalam penelitian terdahulu. Data penelitian ini berasal dari enam artikel terkait kehidupan muslim di metaverse yang ada di sistem indeks Scopus. Analisis terhadap artikel yang ada menunjukkan bahwa potensi dakwah di metaverse terletak pada aspek substansi kegiatan dakwah, yang memungkinkan terpenuhinya perasaan emosional dan spiritual baik bagi da’i maupun mad’u. Namun, tidak semua bentuk dakwah dapat dilaksanakan di metaverse sebelum adanya fatwa yang kuat. Hal ini karena terdapat ragam bentuk dakwah yang erat dengan kegiatan peribadatan (khitabah dinniyah). Maka dari itu, penelitian ini kemudian mengundang para praktisi dan pemikir ilmu fikih dan tasawuf. Dengan mengintegrasikan kedua bidang ilmu tersebut, kegiatan dakwah di metaverse diharapkan menjadi seimbang antara lahir dan batin.