Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Uniting Through Humour: Navigating Interreligious Dialogue in Indonesia's Cyberspace During Elections Saifatunnisa, Yuri Nabila; Almubarokah, Ulfah Wafa; Arighi, Raihan Aqhsal; Abidin, Muhammad Salman
Khazanah Theologia Vol 6, No 1 (2024): Khazanah Theologia
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/kt.v6i1.33811

Abstract

Purpose: This study explores the role of humour in fostering interreligious dialogue and cooperation within Indonesia’s digital spaces, particularly during the politically charged atmosphere of the 2024 general election. Methodology: Employing netnography, this research focuses on the 'Garis Lucu' (GL) cyberculture, analysing interactions on platforms like Twitter and Instagram to understand how humour mediates religious and political discourse. Findings: The study identifies three main themes: political engagement, political communication, and religious humour. Humour was found to significantly enhance civic engagement and function as a bridge in interreligious communication, easing tensions and fostering a culture of mutual respect and understanding. Research Implications: The findings suggest that digital platforms can serve as effective forums for promoting societal harmony and tolerance through humour, particularly in diverse societies facing political and religious tensions. Originality/Value: This research contributes to the understanding of cyberculture and interreligious dialogue by illustrating how humour can transform potentially divisive political interactions into opportunities for constructive and harmonious exchanges.
ANALISIS BIBLIOMETRIKA PADA EVOLUSI PARADIGMA DAKWAH ISLAM ‎DI MEDIA BARU Saifatunnisa, Yuri Nabila; Almubarokah, Ulfah Wafa; Arighi, Raihan Aqhsal; Abidin, Muhammad Salman
Jurnal Network Media Vol 7, No 2 (2024): NETWORK MEDIA
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jnm.v7i2.4718

Abstract

Dakwah memiliki tujuan yang mulia dalam mengantar seluruh umat manusia mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat kelak. Penelitian ini bermaksud untuk meninjau perkembangan paradigma dakwah di era media baru. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai masalah dan solusi yang dapat dihadirkan oleh para praktisi dakwah dalam menyelesaikan permasalahan yang nyata di tengah-tengah masyarakat pada era media baru. Guna mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode analisis bibliometrika. Sumber data penelitian ini berasal dari sistem indeks Scopus dengan jumlah 799 artikel yang berentang dari tahun 1973 sampai dengan 2024. Ditemukan bahwa kajian terkait dakwah di media baru terkait memiliki tema-tema yang relevan terkait dengan Islam, yang terbagi menjadi dua bagian. Di satu sisi, dakwah di media baru terkait dengan isu negatif terhadap Islam seperti terorisme, radikalisme, jihadisme, dan lain sebagainya. Adapun, arus utama pemikiran dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dakwah di media baru tidak hanya sebagai bentuk menghadirkan nilai-nilai Islam di Internet, namun juga sebagai upaya dalam menghadirkan suaka yang menjamin rasa aman dan kebebasan umat muslim dalam berekspresi di internet. Terlebih, dakwah di media baru kemudian dapat dilihat sebagai upaya dalam mewujudkan civil society atau masyarakat madani. Hasil penelitian ini berkontribusi secara teoretis dalam memahami proyeksi perkembangan paradigma ilmu dakwah di era media baru. Sementara itu, secara praktis kajian ini berkontribusi terkait dengan bagaimana upaya dakwah dapat mewujudkan kesejahteraan, baik di tingkat individu maupun sosial. 
Uniting Through Humour: Navigating Interreligious Dialogue in Indonesia's Cyberspace During Elections Saifatunnisa, Yuri Nabila; Almubarokah, Ulfah Wafa; Arighi, Raihan Aqhsal; Abidin, Muhammad Salman
Khazanah Theologia Vol 6, No 1 (2024): Khazanah Theologia
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/kt.v6i1.33811

Abstract

Purpose: This study explores the role of humour in fostering interreligious dialogue and cooperation within Indonesia’s digital spaces, particularly during the politically charged atmosphere of the 2024 general election. Methodology: Employing netnography, this research focuses on the 'Garis Lucu' (GL) cyberculture, analysing interactions on platforms like Twitter and Instagram to understand how humour mediates religious and political discourse. Findings: The study identifies three main themes: political engagement, political communication, and religious humour. Humour was found to significantly enhance civic engagement and function as a bridge in interreligious communication, easing tensions and fostering a culture of mutual respect and understanding. Research Implications: The findings suggest that digital platforms can serve as effective forums for promoting societal harmony and tolerance through humour, particularly in diverse societies facing political and religious tensions. Originality/Value: This research contributes to the understanding of cyberculture and interreligious dialogue by illustrating how humour can transform potentially divisive political interactions into opportunities for constructive and harmonious exchanges.
URGENSI IMPLEMENTASI JURNALISME PATRIOTIK DALAM EKOSISTEM KEWARTAWANAN INDONESIA: TINJAUAN HISTORIS JURNALISME KEMERDEKAAN Nurdin, Iman; Abidin, Muhammad Salman; Solihin; Maulana, Muhammad Yunus
JURNAL KEBANGSAAN RI Vol. 1 No. 2 (2024): JURNAL KEBANGSAAN RI
Publisher : LEMBAGA PUSAT KAJIAN KEBANGSAAN/PUSKAB UKRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract:The existence of Indonesia as an independent nation is intricately linked to the vital role of journalism worldwide. However, Indonesian journalism currently faces serious challenges, triggering polarization and societal divisions. To address these issues, a new paradigm of patriotic journalism emerges as a proposed solution. This research critically aims to understand the concept of patriotic journalism, focusing on the Indonesian journalistic context. Critical review methodology is employed to provide initial insights into the patriotic journalism paradigm. Findings indicate that patriotic journalism encounters challenges in objectivity, identity conflicts, reporting perspectives, and consistency in goals and practices. Nonetheless, the study offers solutions such as justice implementation, transparency, adapting to core values, engaging in new media interactions, global journalism ethics, and aligning goals with more suitable practices. Although the goals of patriotic journalism align with Indonesia's journalism ecosystem, its advocated practices aren't always congruent. This paper proposes alternative ideas to enhance alignment between patriotic journalism and Indonesia's journalistic ecosystem. In conclusion, implementing patriotic journalism holds significant potential in addressing national issues, particularly concerning societal unity. Suggestions for future research include delving deeper into reporting deemed patriotic using methodologies like content analysis or phenomenology. Keyword: Journalistic Genre, Patriotic Journalism, Indonesia’s Journalistic Ecosystem, Critical Review
TINJAUAN PUSTAKA KRITIS TERHADAP POTENSI DAKWAH ISLAM DI ‎SEMESTA META ‎ Abidin, Muhammad Salman; Ramdani, Dede Rizqi; Munir, Deni Aulia Fathul; Thoyiban, Rizwan; Solihin, Solihin
Jurnal Network Media Vol 8, No 1 (2025): NETWORK MEDIA
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jnm.v8i1.4794

Abstract

Dalam era digital yang semakin maju, perkembangan teknologi menciptakan berbagai peluang baru termasuk dalam ranah dakwah Islam. dengan metaverse menjadi salah satu inovasi yang menarik perhatian. Metaverse ialah ruang tiga dimensi yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi, dimana interaksi yang ada di dalamnya dianggap sebagai cerminan dan perpanjangan kehidupan sosial manusia di kehidupan nyata. Kaitannya dengan dakwah ialah, metaverse menawarkan kesempatan untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam, namun pemahaman mendalam dan kritis diperlukan untuk memaksimalkan potensi ini. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan pustaka kritis, dimana dilakukan untuk mengidentifikasi teori, konsep, dan temuan terkait dakwah di metaverse serta mengungkapkan kekurangan dalam penelitian terdahulu. Data penelitian ini berasal dari enam artikel terkait kehidupan muslim di metaverse yang ada di sistem indeks Scopus. Analisis terhadap artikel yang ada menunjukkan bahwa potensi dakwah di metaverse terletak pada aspek substansi kegiatan dakwah, yang memungkinkan terpenuhinya perasaan emosional dan spiritual baik bagi da’i maupun mad’u. Namun, tidak semua bentuk dakwah dapat dilaksanakan di metaverse sebelum adanya fatwa yang kuat. Hal ini karena terdapat ragam bentuk dakwah yang erat dengan kegiatan peribadatan (khitabah dinniyah). Maka dari itu, penelitian ini kemudian mengundang para praktisi dan pemikir ilmu fikih dan tasawuf. Dengan mengintegrasikan kedua bidang ilmu tersebut, kegiatan dakwah di metaverse diharapkan menjadi seimbang antara lahir dan batin. 
FENOMENA NETRALITAS INSAN MEDIA KOTA BANDUNG PADA MASA PEMILU ‎‎‎2024‎ Solihin, Solihin; Dewi, Eryanti Nurmala; Ilyas, Ilyas; Nasrullah, Moh. Jundi ‎; Abidin, Muhammad Salman
Jurnal Network Media Vol 8, No 1 (2025): NETWORK MEDIA
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jnm.v8i1.4872

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami fenomena netralitas insan media di Kota Bandung selama ‎tahun politik 2024. Metode fenomenologi digunakan sebagai kerangka untuk mewawancarai tiga orang insan media ‎melalui telepon pada tanggal 7 Maret 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecondongan insan ‎media di tahun politik 2024 sesuai dengan teori preferensi politik, di mana mereka cenderung ‎mendukung entitas politik yang dianggap dapat memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini dapat terjadi ‎secara pasif melalui ideologi politik perusahaan tempat mereka bekerja, atau secara aktif dengan ‎mencari sekutu. Kesimpulannya, penelitian ini menyoroti bahwa insan media memiliki tingkat keterikatan ‎yang berbeda dalam mendukung entitas politik, baik secara pasif maupun aktif, untuk memenuhi ‎kebutuhan ideologis dan kesejahteraan pribadi mereka.‎
KOMUNIKASI POLITIK—SUFISTIK: SEBUAH SINTESIS DARI KAJIAN ‎PUSTAKA SISTEMATIS‎ Karimah, Ima Rahmatul; Nurlatifah, Dini Anjani; Abidin, Muhammad Salman
Jurnal Network Media Vol 8, No 1 (2025): NETWORK MEDIA
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jnm.v8i1.4846

Abstract

Artikel ini mengonseptualisasikan komunikasi politik—sufistik sebagai suatu bentuk interaksi yang khas, di mana para sufi dapat menjaga eksistensi mereka dalam pusaran kekuasaan tanpa kehilangan kedekatan dengan masyarakat. Melalui kajian pustaka sistematis yang melibatkan 21 artikel dalam indeks Scopus, artikel ini membuka wawasan tentang bagaimana komunikasi politik—sufistik dapat berfungsi sebagai jembatan antara kekuatan spiritual dan kekuasaan politik. Sintesis dari berbagai artikel menunjukkan bahwa komunikasi politik-sufistik melibatkan relasi kuasa vertikal dan horizontal dengan elemen kosmopolitan dan esoterisme. Relasi vertikal menggambarkan hierarki kekuasaan, dimana menjelaskan peran para sufi sebagai perantara kekuasaan. Relasi horizontal menekankan keterlibatan sosial sufi di masyarakat, dengan modal spiritual yang dianggap sepadan dengan modal politik. Faktor lainnya terkait dengan waktu dan kehidupan, dimana walaupun telah tiada, seorang sufi dianggap memiliki kekuatan politik. Komunikasi politik-sufistik sering disampaikan melalui media sastra dengan unsur esoteris, bersifat rahasia dan eksklusif, hanya dipahami oleh kalangan sufi. Hal ini memungkinkan mereka berkembang tanpa mengganggu kekuasaan yang ada. Artikel ini juga menawarkan pandangan untuk penelitian lebih lanjut dengan berbagai metodologi guna memahami fenomena kelompok sufi dalam konteks kekuasaan, serta mengaitkan dinamika ini dengan isu-isu kontemporer seperti modernisme dan salafisme. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memahami dinamika politik Islam di era modern.
URGENSI IMPLEMENTASI JURNALISME PATRIOTIK DALAM EKOSISTEM KEWARTAWANAN INDONESIA: TINJAUAN HISTORIS JURNALISME KEMERDEKAAN Nurdin, Iman; Abidin, Muhammad Salman; Solihin; Maulana, Muhammad Yunus
JURNAL KEBANGSAAN RI Vol. 1 No. 2 (2024): JURNAL KEBANGSAAN RI
Publisher : LEMBAGA PUSAT KAJIAN KEBANGSAAN/PUSKAB UKRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/jkri.v1i2.3402

Abstract

Abstract:The existence of Indonesia as an independent nation is intricately linked to the vital role of journalism worldwide. However, Indonesian journalism currently faces serious challenges, triggering polarization and societal divisions. To address these issues, a new paradigm of patriotic journalism emerges as a proposed solution. This research critically aims to understand the concept of patriotic journalism, focusing on the Indonesian journalistic context. Critical review methodology is employed to provide initial insights into the patriotic journalism paradigm. Findings indicate that patriotic journalism encounters challenges in objectivity, identity conflicts, reporting perspectives, and consistency in goals and practices. Nonetheless, the study offers solutions such as justice implementation, transparency, adapting to core values, engaging in new media interactions, global journalism ethics, and aligning goals with more suitable practices. Although the goals of patriotic journalism align with Indonesia's journalism ecosystem, its advocated practices aren't always congruent. This paper proposes alternative ideas to enhance alignment between patriotic journalism and Indonesia's journalistic ecosystem. In conclusion, implementing patriotic journalism holds significant potential in addressing national issues, particularly concerning societal unity. Suggestions for future research include delving deeper into reporting deemed patriotic using methodologies like content analysis or phenomenology. Keyword: Journalistic Genre, Patriotic Journalism, Indonesia’s Journalistic Ecosystem, Critical Review
PENGARUH KONSUMSI BERITA DAN KOMUNIKASI POLITIK TERHADAP KETERLIBATAN WARGA NEGARA PADA MAHASISWA KOTA BANDUNG Abidin, Muhammad Salman; Solihin; Nurdin, Iman Soleh; Maulana, Muhammad Yunus
JURNAL KEBANGSAAN RI Vol. 2 No. 2 (2025): Edisi 4
Publisher : LEMBAGA PUSAT KAJIAN KEBANGSAAN/PUSKAB UKRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/jkri.v2i2.4114

Abstract

This study aims to examine the effect of news consumption on citizen engagement through political communication mediation, using a quantitative approach and explanatory design. The main variables studied include news consumption (KBE), political communication (consisting of political issue concern/KIP and frequency of political communication/FKP), and citizen engagement as measured by citizen self-confidence (KDW), future involvement interest (MKM), and actions to promote important issues (MIP). Data were collected through an online survey involving 103 students in Bandung City. The analysis was conducted using Structural Equation Modeling based on Partial Least Squares (PLS-SEM) to evaluate direct and indirect relationships between variables. The results of the study showed that news consumption had a positive and significant effect on political issue concern (β = 0.460, p < 0.001) and frequency of political communication (β = 0.212, p = 0.007). Furthermore, political communication proved to be a significant mediator in bridging the influence of news consumption on citizen involvement. FKP had a positive effect on KDW (β = 0.382, p < 0.001) and MIP (β = 0.308, p < 0.001), while KDW was an important predictor for MKM (β = 0.522, p < 0.001) and MIP (β = 0.199, p = 0.007). Various indirect effect pathways also showed statistical significance, confirming the important role of political communication as a mediating mechanism. These findings underscore the importance of media literacy in increasing student political participation in the digital era.
MANAJEMEN KOMUNIKASI DIGITAL PADA KANAL YOUTUBE PUSAT ‎DAKWAH ISLAM JAWA BARAT Salsabila, Fathiyatulhaq Shafna; Rukmini, Neng Vivie Nurfauziah; Nuryaman‎, Asep; Abidin, Muhammad Salman
Jurnal Network Media Vol 8, No 2 (2025): NETWORK MEDIA
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jnm.v8i2.6016

Abstract

Pusat Dakwah Islam (PUSDAI) merupakan Masjid milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat ‎yang aktif menggunakan Youtube sebagai sarana dakwah di era serba digital. Penelitian ini ‎dilakukan untuk mengetahui lebih dalam mengenai praktik manajemen komunikasi digital ‎yang dilaksanakan oleh tim IT PUSDAI Jabar sebagai sarana dakwah pada kanal Youtube ‎PUSDAI Jabar Channel. Metode yang digunakan penelitian lapangan (field research) dengan ‎pendekatan kualitatif. Penelitian menyimpulkan bahwa PUSDAI Jabar memiliki empat Wakil ‎Ketua DKM dengan penambahan Bidang IT (pengelolaan media digital masjid) sejak tahun ‎‎2015, hal ini yang membedakan dengan kepengurusan DKM lainnya. Adapun praktik ‎manajemen komunikasi digital yang dilaksanakan oleh tim IT PUSDAI pada kanal youtube ‎PUSDAI Jabar Channel, dilaksanakan melalui tiga tahapan pengelolaan yaitu tahap ‎perencanaan, aktivitas dan evaluasi. Sehingga, menunjukan keberhasilan dan eksistensi ‎Masjid PUSDAI Jabar yang konsisten mempublikasikan konten video dakwah dengan ‎menghadirkan Mubaligh dari beragam daerah. ‎