Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Efek Nefroprotektif Jintan Hitam (Nigella sativa L.) Terhadap Ginjal Rattus norvegicus Yang Diinduksi Aspartam Berdasarkan Gambaran Histopatologi Mawarni, Bunga; Sayekti, Fitria Diniah Janah
Jurnal Sains dan Edukasi Sains Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Sains dan Edukasi Sains
Publisher : Faculty of Science and Mathematics, Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/juses.v8i1p37-43

Abstract

Aspartam adalah salah satu jenis pemanis buatan yang memiliki rasa 200 kali lebih manis dari pada sukrosa. Proses metabolisme aspartam dalam tubuh dapat menyebakan kerusakan pada ginjal. Salah satu senyawa yang memiliki potensi sebagai pelindung ginjal adalah jintan hitam karena mengandung senyawa antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek nefroprotektif pemberian jintan hitam pada pengamatan makroskopis dan mikroskopis ginjal tikus putih yang diinduksi aspartam. Penelitian ini merupakan penelitian analitik eksperimental dengan menggunakan 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol normal (K1), kelompok kontrol negatif (K2), kelompok pemberian aspartam dan jintan hitam dengan dosis 0,1 mL (K3), kelompok pemberian aspartam dan jintan hitam dengan dosis 0,2 mL (K4), serta kelompok pemberian aspartam dan jintan hitam dengan dosis 0,3 mL (K5). Hasil pengamatan makroskopis didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan warna ginjal dimana pada kelompok (K1), (K2), dan (K3) berwarna coklat kemerahan, sedangkan pada kelompok (K4) dan (K5) berwarna coklat tua, memiliki tekstur kenyal, dan memiliki ukuran yang berbeda tiap kelompok. Pada hasil pengamatan mikroskopis yang dianalisis menggunakan uji statistic One Way ANOVA didapatkan nilai signifikasi ≤ 0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang bermakna rerata pada semua perlakuan. Berdasarkan uji lanjut Post Hoc Tukey didapatkan dosis jintan hitam yang paling efektif yang mampu memberikan efek nefroprotektif yaitu pada kelompok (K4) dengan dosis sebanyak 0,2 mL/200 g BB/hari.