Penelitian ini bertujuan menganalisis persepsi wanita terhadap penggunaan media digital dan dampaknya pada pendapatan wanita bekerja pada sektor informal di Desa Jerowaru, Lombok Timur. Perempuan memegang peran penting dalam pengembangan UMKM di Indonesia (64,5% dikelola oleh perempuan tahun 2021), dan pemanfaatan media digital potensial meningkatkan efisiensi dan jangkauan pasar. Namun, data menunjukkan pemanfaatan internet untuk aktivitas ekonomi masih rendah di NTB (hanya 15% dari 2,7 juta pengguna), mencerminkan pemahaman yang belum merata. Desa Jerowaru, sebagai daerah pariwisata dengan banyak UMKM, juga menghadapi tantangan akses internet dan adopsi teknologi. Menggunakan penelitian kualitatif pendekatan studi kasus, data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan wanita pemilik UMKM di Desa Jerowaru. Analisis data menggunakan model Miles dan Hubberman. Hasil wawancara menunjukkan sebagian besar informan memiliki kesadaran mengenai transaksi digital, namun masih terdapat ketakutan dan ketidakpercayaan, terutama terkait literasi digital dan persepsi keamanan. Terdapat perbedaan persepsi berdasarkan usia, dengan yang lebih muda lebih terbuka terhadap adopsi. Penggunaan media digital dipersepsikan mampu meningkatkan pendapatan melalui kemudahan transaksi, namun dibutuhkan pelatihan dan edukasi komprehensif, termasuk edukasi keamanan digital, untuk meningkatkan kepercayaan dan mendorong adopsi guna memaksimalkan potensi peningkatan pendapatan dan pemberdayaan ekonomi wanita.