Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Pasir Sungai Sebagai Agregat Halus Pada Laston Permukaan (Asphaltic Concretewearing Course, AC-WC) Surat, Surat; Yasruddin, Yasruddin
POROS TEKNIK Vol. 7 No. 1 (2015)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/porosteknik.v7i1.591

Abstract

Konstruksi perkerasan jalan lentur Laston permukaan (Asphaltic Concrete-WearingCourse, AC-WC) harus memiliki sifat-sifat, kuat memikul beban lalu lintas, keawetan tinggi,kedap air, permukaan rata tahan aus dan kekesatan yang cukup. Bahan campuran Lastonpermukaan (AC-WC) terdiri dari fraksi agregat kasar, medium, halus, filler dan bahanpengikat menggunakan aspal. Agregat fraksi halus terdiri dari kombinasi batu pecah danpasir sungai. Deposit pasir sungai cukup banyak. Pasir sungai mempunyai kualitas baik,didapat gradasi dan berat jenis yang bervariasi. Batu pecah dari quary Gunung Martadahdan pasir sungai dari Sungai Awang Bangkal, Sungai Rantau, Sungai Pengaron dan SungaiBarito.Penelitian menggunakan material batu pecah quary Gunung Martadah B denganproporsi fraksi agregat kasar 18%, fraksi agregat medium 40%, fraksi agregat halus 30%,pasir sungai10%, filler menggunakan semen portland 2%. Proporsi pasir sungai disamakansebesar 10%, (Sungai Awang Bangkal atau Sungai Rantau atau Sungai Pengaron atauSungai Barito). Gradasi agregat gabungan mendekati kurva Fuller, persen lolos saringanNo.100 dan No.200 mendekati batas bawah spesifikasi untuk Laston Permukaan (AC-WC)gradasi kasar.Dengan berat jenis semakin besar nilai kepadatan campuran makin besar padagradasi, kadar aspal dan enerji pemadatan yang sama. Nilai kepadatan dipengaruhi olehgradasi, kadar aspal, berat jenis agregat dan enerji untuk memadatkan. Semakin tinggikepadatan (density) maka nilai VIM, VMA lebih rendah dan sebaliknya VFB tinggi didapatstabilitas dan durabilitas tinggi.Pengujian Marshall dengan perendaman selama 24 jam dan60°C untuk material batu pecah Gunung Martadah B dan pasir sungai (Sungai AwangBangkal atau Sungai Rantau atau Sungai Pengaron atau Sungai Barito) pada campuranLaston permukaan (AC-WC) diperoleh niliai stabilitas Marshall sisa lebih besar dari 90persen sehingga dinyatakan memenuhi persyaratan.Kata kunci: Laston permukaan (AC-WC), batu pecah, pasir sungai, karakteristik Marshall
Penentuan Nilai CBR dengan Variasi Gradasi Batas Bawah Terhadap Batas Tengah pada Lapis Pondasi Agregat Kelas A Norhadi, Ahmad; Surat, Surat; Ilhami, Ilhami
POROS TEKNIK Vol. 7 No. 2 (2015)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/porosteknik.v7i2.216

Abstract

Lapis Pondasi Agregat mempunyai peranan yang sangat penting pada perkerasan jalan.Salah satu tipe material perkerasan jalan adalah Lapis Pondasi Agregat Kelas A yang mempunyai persyaratan spesifikasi yang harus dipenuhi sebelum penghamparan atau pemadatan dilapangan, sebelum dilakukan penghamparan dilapangan material harus diuji Laboratorium untuk memenuhi persyaratan Lapis Pondasi Agregat Kelas A tersebut.Penentuan nilai berat volume kering maksimum (?d maks.) dan kadar air optimum (w opt.) dilakukan pengujian pemadatan di Laboratorium berdasarkan SNI 1743 : 2008 dan selanjutnya untuk mendapatkan nilai CBR dilakukan pengujian CBR Laboratorium berdasarkan SNI 1744 : 2012Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai CBR design untuk gradasi Batas Bawah sebesar 100 %, kepadatan kering maksimum sebesar 2,135 g/cm3dan kadar air optimum 6,5 %, nilai CBR design gradasi Batas Tengah 110 %, kepadatan kering maksimum 2,160 g/cm3 kadar air optimum 7,0%. Lapis Pondasi Agregat Kelas A dengan gradasi Batas Tengah didapat nilai CBR lebih besar dibandingkan gradasi Batas Bawah
Perencanaan Campuran Lapis Aspal Beton Permukaan Dengan Asbuton Butir Sebagai Filler Surat, Surat; Gazalie, Rifanie; Mumamiroh, Pazilatul
Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2018
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3929.836 KB) | DOI: 10.31961/gradasi.v2i1.574

Abstract

The objective of this research was to use mineral in asbuton as filler and asphalt will be taken into account to reduce the use of oil asphalt in Asphalt Concrete Wearing Course. The material used in this research was aggregate crushed stone from Katunun Mountain, Tanah Laut Regency, South Kalimantan, asphalt Pen 60/70 production of Pertamina and Asbuton grade 15/20. Use of Asbuton 7% in Asphalt Concrete Wearing Course mixture with optimum asphalt content of 5.25% mixed properties of VIM 3.5%, VMA 15.7%, VFB 77,9%, Stability 1484 kg, Flow 3.3 mm, VIM PRD 3.0%, Stability remaining 90.8% obtained. At the optimum asphalt content of 5.25%, mixed experiments with Asbuton grains were varied, 5.0%, 9.0%, 11.0% and 13.0%. The Marshall test showed that the greater the addition of Asbuton, the higher the stability value, the sequential stability value of 1058 kg, 1449 kg, 1509 kg and 1600 kg. Flow range from 3.1 mm to 3.5 mm. The VIM 3.5% up to 5.6%, VMA 15.75% up to 16.87%, VFB 68.1% up to 71.9%. The experimental results with Marshall testing of the asphalt mixture qualities meet the Asphalt Concrete Wearing Course criteria.