Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PENENTUAN NILAI CBR LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A PADA GRADASI TEPAT BATAS ATAS TERHADAP GRADASI TEPAT BATAS TENGAH Fauzi, Muhammad; Norhadi, Ahmad; Marzuki, Ahmad; Haris, Akhmad Nazar
POROS TEKNIK Vol 5, No 2 (2013)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lapis pondasi agregat mempunyai peranan yang sangat penting dalam prasarana tran-sportasi, khususnya pada perkerasan jalan. Salah satu tipe material perkerasan jalan adalah Lapis Pondasi Agregat Kelas A yang mempunyai persyaratan spesifikasi yang harus di penuhi sebelum penghamparan atau pemadatan di lapangan, sebelum mela-kukan penghamparan dilapangan material harus di uji Laboratorium untuk memenuhi persyaratan Lapis Pondasi Agregat Kelas A tersebut.Penentuan nilai kepadatan kering maksimum (γd) dan kadar air optimum (OMC) dilaku-kan pengujian Laboratorium ber-dasarkan SNI 03-1743-1989 dan CBR Laboratorium menggunakan SNI 03-1744-1989. Berdasarkan hasil penelitian sampel Batas Atas (BA) dengan kadar air optimum 6.99% dan kepadatan kering maksimum 2.14 g/cm3 dan sampel Batas Tengah (BT) kadar air optimum 7.27% dan kepadatan kering maksimum 2.19 g/cm3. Sampel BA dengan nilai CBR0,1” = 119% dan nilai CBR0,2” = 113% dan sampel BT dengan nilai CBR0,1” = 93% dan nilai CBR0,2” = 112,3%. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa sampel BT lah yang memiliki daya dukung yang tinggi dibandingkan sampel BA.
STUDI DEBIT ALIRAN PADA SUNGAI ANTASAN KELURAHANSUNGAI ANDAI BANJARMASIN UTARA Norhadi, Ahmad; Marzuki, Akhmad; Wicaksono, Luki; Yacob, Rendi Addetya
POROS TEKNIK Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Banjarmasin dikenal sebagai kota seribu sungai yang terdapat banyak anak sungaiyang mempunyai karakteristik berbeda setiap sungai salah satunya sungai Antasan yangterletak pada titik koordinat S 3º187,4232" dan T 114º372,3916" kelurahan Sungai Andai,Kecamatan Banjarmasin Utara. Sungai Antasan merupakan sungai tersier yang terpengaruholeh pasang surut ganda dari Sungai Martapura yang merupakan sungai primer dan berfungsisebagai drainase.Aliran di daerah Sungai Antasan terdapat beberapa hambatan seperti tumbuhan air,limbah perumahan dan limbah perkebunan yang mengakibatkan terganggunya aliran,sehingga akan berdampak kurang baik terhadap daerah aliran Sungai Antasan yang mengalirmasuk dari Sungai Martapura ke daerah pemukiman sekitar maupun sebaliknya. Berdasarkanhal tersebut ada sesuatu yang bisa diambil untuk merencanakan agar aliran air sungai masukke pemukiman sesuai dengan kebutuhan. Hal ini jelas berdampak pada kecepatan aliran dankarakteristik sungai oleh karena itu perlu dilakukan studi penelitian untuk mengetahuikecepatan aliran dan karakteristik Sungai Antasan.Dalam pelaksanaan penelitian digunakanalat ukur kecepatan aliran air sungai yaitu current meter dengan metode SNI 03-2819-1992.Kecepatan aliran rata-rata sangat bervariasi selama 10 hari, kecepatan minimum dengannilai 0.068 m/detik dan kecepatan maksimum dengan nilai 0.0983 m/detik dan memilikikecepatan aliran rata-rata dengan nilai 0.0831 m/detik. Hasil debit aliran sangat terpengaruhdari hasi kecepata naliran dengan debit aliran minimum 0.047 m³/detik, debit aliran maksimum0.065 m³/detik dan debit aliran rata-rata 0.0558 m³/detik. Sungai Antasan mengalami pasangsurut terjadi dua kali dalam satu hari, pasang pertama pada jam 9 pagi – 3 siang, pasangkedua pada jam 9 malam – 3 pagi, sungai Antasan berbentuk denditrik bercabang seperti akarkalau dilihat dari tampak atas, sungai Antasan bertipe sungai kecil karena memiliki lebar 5,5mete rdan panjang sungai yang bisa dilewati adalah2,5 km. Hasil penelitian in idapat menjadiacuan awal sebagai data untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan SumberDaya Air.
PENENTUAN KEPADATAN KERING MAKSIMUM DAN OPTIMUM MOISTURE CONTENT (OMC DENGAN METODE A,B,C DAN D) Fauzi, Muhammad; Norhadi, Ahmad; Syih Alam, Muhammad Badurul
INTEKNA Vol 11, No 2 (2011)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepadatan tanah memberikan kontribusi yang besar dalam hal stabilitas interaksi beban dengan struktur jalan. Oleh karena itu tanah yang lepas atau renggang haruslah dipadat-kan untuk meningkatkan daya dukung tanahnya.Tingkat kepadatan tanah dinyatakan dari berat volume kering maksimum (γdmax) dan kadar air optimum (OMC). Penentuan parameter tersebut dapat dilakukan dari beberapa metode pemadatan yaitu metode A,B,C dan D. Perlakuan masing – masing metode dipe-ngaruhi oleh ukuran butiran dan mold. Hal tersebut menyebabkan variasi γdmax dan OMC yang diperoleh. Oleh sebab itu perlu diketahui pengaruh ke-empat metode tersebut terhadap hasil tingkat kepadatan dan perilakunya dengan menggunakan contoh tanah yang sama.Hasil penelitian menunjukkan bahwa;  1). Kepadatan kering maksimum (γdmax) untuk Metode A = 1,750 gr/cm3, Metode B = 1,751 gr/cm3, Metode C =  1,875 gr/cm3 dan Metode D = 1,828 gr/cm3 dan kadar air optimum (OMC) yang diperoleh relatif sama yaitu Metode A = 14,25 %, Metode B = 14,25%, Metode C = 13,00 %, Metode D = 13,80 %, 2). Perubahan gradasi yang signifikan dari keempat metode terjadi pada ukuran 2,00 mm, pada material yang kecil lolos #4 tidak memperlihatkan perubahan yang signifikan tetapi untuk material yang lebih besar lolos #19 terjadi perubahan yang signifikan, 3). Rasio diameter penumbuk terhadap diameter pada mold kecil lebih besar dibandingkan rasio diameter penumbuk terhadap diameter pada mold besar dan 4). Sebagai referensi desa-in dipilih pengujian pemadatan metode A karena nilai kepadatan keringnya lebih kecil..
MODIFIKASI SPESIFIKASI UMUM TIMBUNAN PILIHAN BIDANG JALAN DAN JEMBATAN TAHUN 2010 Marzuki, Ahmad; Fauzi, Muhammad; Norhadi, Ahmad
INTEKNA Vol 13, No 2 (2013)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan material alami sebagai subgrade badan jalan sangat tergantung pada kondisi terbatasnya ketersediaan volume material alam setempat yang memenuhi syarat mutu sesuai spesifikasi yang disyaratkan.  Hal ini terjadi karena mutu material yang ada tidak seluruhnya mampu memenuhi syarat properties fisis dan mekanis timbunan pilihan. Ber-dasarkan hasil uji laboratorium Mekanika Tanah dan Transportasi Politeknik Negeri Ban-jarmasin terhadap uji material setempat di Kalimantan Selatan menunjukkan bahwa se-bagian besar Plastis Indeks ( PI ) material aktual lebih besar dari syarat minimum PI < 6% namun syarat kekuatan/ daya dukung material dapat terpenuhi yaitu nilai CBR > 10% (laboratorium geoteknik dan transportasi Poliban 2012 – 2013).Kondisi tersebut menunjukkan adanya ketidakkonsisten syarat mutu material timbunan pilihan sesuai spesifikasi umum pada bidang jalan dan jembatan tahun  2010. Oleh se-bab itu perlu dilakukan modifikasi terhadap spesifikasi timbunan pilihan. Modifikasi terse-but dilakukan dengan melakukan serangkaian pengujian di laboratorium terhadap ke-mungkinan variasi PI alami terhadap nilai CBR yang terjadi.Dalam rangka memenuhi tujuan tersebut, perlu dilakukan penelitian dengan merancang modifikasi Job Mix Formula (JMF) Timbunan Pilihan dengan membuat variasi PI material setempat terhadap nilai CBR. Variasi nilai PI dibuat seperti kondisi PI material alami se-tempat yaitu lebih besar dari nilai PI dalam Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jemba-tan tahun  2010 (PI max 6 %). Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa ; 1) Nilai PI ma-terial alami tidak selalu menentukan terhadap nilai daya dukung CBR timbunan pilihan. Variasi nilai CBR ini juga dipengaruhi variasi prosentase berat lolos > 40; 2) Nilai PI > 6%  dengan variasi berat lolos 40 ≈ 60% sd. 70% yang bersesuaian dengan berat lolos 40 sampel uji rencana yaitu = 65,21% masih memenuhi syarat spesifikasi CBR yaitu 10% sd. 17%; 3) Hasil pengujian komposisi material terhadap nilai PI menunjukkan bahwa de-sain komposisi prosentase berat yang dipilih adalah (pasir/lolos 40 alami) : (20/80)-PI = 11% ; (30/70)-PI = 10% ; (40/60)-PI = 9% ; (45/55)-PI = 8%; 4) Peningkatan prosentase pasir berbanding lurus dengan peningkatan γdmax. Hal ini menunjukkan bahwa stabilisa-si pasir sesuai dengan peningkatan prosentasenya mampu meningkatkan γdmax dan menurunkan nilai PI serta OMC; 5) Material alami yang memiliki prosentase berat lolos > 40 ≈ 65,21%  dengan variasi penambahan pasir 33% sampai dengan 40% mampu me-nurunkan nilai PI dari 12,54%  menjadi 9,7% dan mampu mencapai nilai CBR minimum = 10%.; 6) Penentuan nilai CBR maximum 17% berdasarkan hasil uji trial penambahan prosentase pasir maximum 40%, penambahan melebihi nilai tersebut mengakibatkan material cenderung bersifat plastis. Dari rentang nilai CBR tersebut diambil suatu ba-tasan nilai usulan PI untuk material timbunan pilihan yaitu PI = 8 ± 2%.
PENENTUAN NILAI CBR DENGAN VARIASI GRADASI BATAS BAWAH TERHADAP BATAS TENGAH PADA LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A Norhadi, Ahmad; ., Surat; ., Ilhami
POROS TEKNIK Vol 7, No 2 (2015)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lapis Pondasi Agregat mempunyai peranan yang sangat penting pada perkerasan jalan.Salah satu tipe material perkerasan jalan adalah Lapis Pondasi Agregat Kelas A yang mempunyai persyaratan spesifikasi yang harus dipenuhi sebelum penghamparan atau pemadatan dilapangan, sebelum dilakukan penghamparan dilapangan material harus diuji Laboratorium untuk memenuhi persyaratan Lapis Pondasi Agregat Kelas A tersebut.Penentuan nilai berat volume kering maksimum (?d maks.) dan kadar air optimum (w opt.) dilakukan pengujian pemadatan di Laboratorium berdasarkan SNI 1743 : 2008 dan selanjutnya untuk mendapatkan nilai CBR dilakukan pengujian CBR Laboratorium berdasarkan SNI 1744 : 2012Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai CBR design untuk gradasi Batas Bawah sebesar 100 %, kepadatan kering maksimum sebesar 2,135 g/cm3dan kadar air optimum 6,5 %, nilai CBR design gradasi Batas Tengah 110 %, kepadatan kering maksimum 2,160 g/cm3 kadar air optimum 7,0%. Lapis Pondasi Agregat Kelas A dengan gradasi Batas Tengah didapat nilai CBR lebih besar dibandingkan gradasi Batas Bawah
Penentuan Nilai Froude Aliran Sungai Pada Saat Kondisi Surut Pada Saluran Sungai Antasan Wilayah Sei. Andai Banjarmasin Utara Norhadi, Ahmad; Fauzi, Muhammad; Saury, Akhmad
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 15 No 1 (2015)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

.
PENENTUAN KEPADATAN KERING MAKSIMUM DAN OPTIMUM MOISTURE CONTENT (OMC DENGAN METODE A,B,C DAN D) Fauzi, Muhammad; Norhadi, Ahmad; Syih Alam, Muhammad Badurul
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 11 No 2 (2011)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi Pengendalian Banjir Di Desa Pemangkuan Dan Desa Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Dengan Perhitungan Debit Banjir Aliran Permukaan Metode Rasional ., salmani; norhadi, ahmad
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 15 No 1 (2015)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

.
Penentuan Nilai CBR dengan Variasi Gradasi Batas Bawah Terhadap Batas Tengah pada Lapis Pondasi Agregat Kelas A Norhadi, Ahmad; Surat, Surat; Ilhami, Ilhami
POROS TEKNIK Vol. 7 No. 2 (2015)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/porosteknik.v7i2.216

Abstract

Lapis Pondasi Agregat mempunyai peranan yang sangat penting pada perkerasan jalan.Salah satu tipe material perkerasan jalan adalah Lapis Pondasi Agregat Kelas A yang mempunyai persyaratan spesifikasi yang harus dipenuhi sebelum penghamparan atau pemadatan dilapangan, sebelum dilakukan penghamparan dilapangan material harus diuji Laboratorium untuk memenuhi persyaratan Lapis Pondasi Agregat Kelas A tersebut.Penentuan nilai berat volume kering maksimum (?d maks.) dan kadar air optimum (w opt.) dilakukan pengujian pemadatan di Laboratorium berdasarkan SNI 1743 : 2008 dan selanjutnya untuk mendapatkan nilai CBR dilakukan pengujian CBR Laboratorium berdasarkan SNI 1744 : 2012Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai CBR design untuk gradasi Batas Bawah sebesar 100 %, kepadatan kering maksimum sebesar 2,135 g/cm3dan kadar air optimum 6,5 %, nilai CBR design gradasi Batas Tengah 110 %, kepadatan kering maksimum 2,160 g/cm3 kadar air optimum 7,0%. Lapis Pondasi Agregat Kelas A dengan gradasi Batas Tengah didapat nilai CBR lebih besar dibandingkan gradasi Batas Bawah
Studi Debit Aliran Pada Sungai Antasan Kelurahan Sungai Andai Banjarmasin Utara Norhadi, Ahmad; Marzuki, Akhmad; Wicaksono, Luki; Yacob, Rendi Addetya
POROS TEKNIK Vol. 7 No. 1 (2015)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/porosteknik.v7i1.590

Abstract

Kota Banjarmasin dikenal sebagai kota seribu sungai yang terdapat banyak anak sungaiyang mempunyai karakteristik berbeda setiap sungai salah satunya sungai Antasan yangterletak pada titik koordinat S 3º18'7,4232" dan T 114º37'2,3916" kelurahan Sungai Andai,Kecamatan Banjarmasin Utara. Sungai Antasan merupakan sungai tersier yang terpengaruholeh pasang surut ganda dari Sungai Martapura yang merupakan sungai primer dan berfungsisebagai drainase.Aliran di daerah Sungai Antasan terdapat beberapa hambatan seperti tumbuhan air,limbah perumahan dan limbah perkebunan yang mengakibatkan terganggunya aliran,sehingga akan berdampak kurang baik terhadap daerah aliran Sungai Antasan yang mengalirmasuk dari Sungai Martapura ke daerah pemukiman sekitar maupun sebaliknya. Berdasarkanhal tersebut ada sesuatu yang bisa diambil untuk merencanakan agar aliran air sungai masukke pemukiman sesuai dengan kebutuhan. Hal ini jelas berdampak pada kecepatan aliran dankarakteristik sungai oleh karena itu perlu dilakukan studi penelitian untuk mengetahuikecepatan aliran dan karakteristik Sungai Antasan.Dalam pelaksanaan penelitian digunakanalat ukur kecepatan aliran air sungai yaitu current meter dengan metode SNI 03-2819-1992.Kecepatan aliran rata-rata sangat bervariasi selama 10 hari, kecepatan minimum dengannilai 0.068 m/detik dan kecepatan maksimum dengan nilai 0.0983 m/detik dan memilikikecepatan aliran rata-rata dengan nilai 0.0831 m/detik. Hasil debit aliran sangat terpengaruhdari hasi kecepata naliran dengan debit aliran minimum 0.047 m³/detik, debit aliran maksimum0.065 m³/detik dan debit aliran rata-rata 0.0558 m³/detik. Sungai Antasan mengalami pasangsurut terjadi dua kali dalam satu hari, pasang pertama pada jam 9 pagi – 3 siang, pasangkedua pada jam 9 malam – 3 pagi, sungai Antasan berbentuk denditrik bercabang seperti akarkalau dilihat dari tampak atas, sungai Antasan bertipe sungai kecil karena memiliki lebar 5,5mete rdan panjang sungai yang bisa dilewati adalah2,5 km. Hasil penelitian in idapat menjadiacuan awal sebagai data untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan SumberDaya Air.Kata Kunci : Kecepatan aliran, Debit aliran, karakteristik