Peppy Herawati
Prodi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Batanghari

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGOLAHAN AIR LIMBAH PRODUKSI MIE INSTAN MENGGUNAKAN METODE OKSIDASI LANJUTAN H2O2 DENGAN FOTOKATALIS TiO2 Endi Adriansyah; Ayrus Suci; Peppy Herawati; Asih Suzana; Marah Hadi; Rifqi Sufra; M Syaiful
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 9, No 4 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v9i4.10718

Abstract

Air Limbah mie instan dihasilkan dari mesin proses produksi seperti boiler, cleaning penggorengan berupa minyak goreng bekas. Karakteristik air limbahnya dapat ditentukan berdasarkan bahan baku yang digunakan sebagai bahan olahan seperti tepung terigu dengan kandungan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral serta minyak kelapa. Kandungan tersebut dapat mengubah komposisi air sehingga berpengaruh pada nilai COD, BOD, pH, TSS, minyak dan lemak yang tidak sesuai baku mutu dimana dapat menurunnya kualitas air. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi H­2O2 dan pengaruh waktu fotokatalis TiO2 serta efektivitas metode oksidasi lanjutan H2O2 dan Fotokatalis TiO2 terhadap penurunan nilai pH, TSS, COD, Minyak dan Lemak. Kualitas air yang menurun akan berdampak negatif terhadap kesehatan manusia dan juga mahkluk hidup air  Parameter pH semakin tinggi dengan lamanya waktu kontak fotokatalis TiO2. Waktu kontak optimal fotokatalis TiO2 adalah 2 jam dengan konsentrasi penurunan TSS 68,10% dan minyak lemak 94,67%. Penurunan parameter COD dan BOD optimal pada waktu kontak 3 jam yaitu 31,80% dan 44,32%, Metode oksidasi lanjutan dengan penambahan H2O2 30% lebih efektif terhadap penurunan parameter COD dan BOD yaitu 92,56% dan 91,97%. Penurunan parameter TSS, minyak dan lemak lebih efektif menggunakan metode gabungan penambahan H2O2 30% dan fotokatalis TiO2 dengan nilai efisiensi penyisihannya adalah 92,62% dan 95%. Untuk metode fotokatalis TiO2 tersendiri kurang efektif.