ABSTRAK Tanaman kayu putih (Melaleuca cajuputi) merupakan tanaman produksi hasil hutan bukan kayu yang pada umumnya dimanfaatkan daunnya untuk menghasilkan minyak kayu putih. Pengrajin minyak atsiri di Koperasi Pondok Pesantren (KOPPONTREN) Al-Fattah, Desa Negara Ratu Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan yang merupakan mitra pengabdian telah melakukan usaha pengolahan minyak kayu putih melalui penyulingan sederhana. Namun, rendemen yang dihasilkan hanya berkisar 0,6 – 0,7%. Selain itu, timbulnya limbah hasil pengolahan, murahnya harga jual karena kualitas yang belum baik dan kurangnya pemasaran produk melatarbelakangi kegiatan pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini. Pada kegiatan ini dilakukan peningkatan kualitas produk minyak kayu putih melalui pembuatan alat redistilasi. Sosialiasi pengolahan limbah padat dan cair dalam reaktor SSF Constructed Wetland dengan tanaman rumput wlingi juga dilakukan. Selain itu, pelatihan pemasaran secara digital dan pembuatan desain kemasan dilakukan sebagai pelengkap kegiatan PkM ini. Secara keseluruhan, hasil pelatihan menunjukkan bahwa 86% peserta mengalami peningkatan kemampuan yang signifikan dengan nilai post-test rata-rata 83,8. Hasil ini cukup menggembirakan yang artinya pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan praktek penyulingan minyak kayu putih, pengolahan limbah cair dan padat, serta branding produk mampu diikuti dengan baik oleh mitra. Kata Kunci: Branding Produk, Minyak Kayu Putih, Pengolahan Limbah, Redistilasi. ABSTRACT The eucalyptus plant (Melaleuca cajuputi) is a non-timber forest product that is generally utilized for its leaves to produce eucalyptus oil. Essential oil craftsmen at the Al-Fattah Islamic Boarding School Cooperative (KOPPONTREN), Negara Ratu Village, Natar District, South Lampung Regency, who are our service partners, have been processing eucalyptus oil through simple distillation. However, the produced yield is only around 0.6–0.7%. Additionally, the generation of processing waste, the low selling price due to poor quality, and the lack of product marketing are the reasons behind this Community Service (PkM) activity. This activity improved the quality of eucalyptus oil products by creating a redistillation device. Socialization of solid and liquid waste treatment in the SSF Constructed Wetland reactor with wlingi grass plants was also conducted. In addition, digital marketing training and packaging design creation were conducted as a complement to this PkM activity. Overall, the training results show that 86% of participants experienced a significant improvement in their abilities, with an average post-test score of 83.8. This result is quite encouraging, meaning that the implementation of socialization activities and practices of eucalyptus oil distillation, liquid and solid waste processing, as well as product branding, can be well followed by partners. Keywords: Product Branding, Eucalyptus Oil, Waste Processing, Redistillation.