Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik petani terhadap penggunaan pupuk organik untuk mengatasi pembatasan pupuk subsidi, memperkenalkan pupuk organik melalui sosialisasi, mengukur ketertarikan petani dan mengidentifikasi hubungan antara karakteristik petani di Desa Ciherang dengan ketertarikan petani terhadap penggunaan pupuk organik. Metode penelitian menggunakan mixed method, yang menggabungkan pendekatan kualitatif (wawancara dan observasi) dan kuantitatif (kuesioner skala likert). Data dianalisis menggunakan teknik persentase dan uji korelasi Pearson dengan bantuan R-studio. Penelitian dilaksanakan selama enam bulan di Kelompok Tani Subur Makmur, Desa Ciherang. Sosialisasi pupuk organik diadakan pada 12 Maret 2024, meliputi pemaparan materi, diskusi, tanya jawab dan pengisian kuesioner. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas petani berada dalam usia produktif (70%), mayoritas perempuan (57%), berpendidikan dasar (70%), memiliki pengalaman bertani sedang (50%) dan memiliki lahan sempit (<0,5 hektar) sebanyak 97%. Analisis kuesioner menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap pupuk organik dengan persentase skor 90%. Hubungan antara karakteristik petani dan ketertarikan terhadap pupuk organik menunjukkan bahwa pengalaman bertani dan luas lahan memiliki hubungan positif signifikan (0,38*), sementara usia menunjukkan hubungan negatif. Petani yang lebih muda dan memiliki lahan lebih luas cenderung lebih tertarik menggunakan pupuk organik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sosialisasi efektif meningkatkan pengetahuan dan minat petani terhadap penggunaan pupuk organik.