Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN KOMPETENSI ENGLISH FOR EXPORT LABELLING BAGI UMKM DI AREA EKS LOKALISASI DOLLY UNTUK MEMPERKUAT SISTER CITY DI KOTA SURABAYA Endriastuti, Annysa; Putri Permatasari, Maurisia; Prassetyo, Sidarta; Maya Ardianti, Triubaida; Intan Kharisma Putri, Celya; Wasito Kirana, Angkita
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 2 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i2.841-853

Abstract

Sejak penutupan lokalisasi Dolly di tahun 2014, kawasan ini beralih fungsi menjadi kawasan ekonomi kreatif kerakyatan berbasis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di mana masyarakat di kawasan eks lokalisasi tersebut diberdayakan untuk menghasilkan produk-produk yang dapat dijual. Salah satu kelompok usaha berbasis UMKM di kawasan tersebut adalah Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mampu Jaya yang memproduksi alas kaki. Meskipun beberapa kali mendapatkan pesanan dalam jumlah besar, pesanan dari konsumen lokal tidak selalu dapat diandalkan. Sehingga keinginan untuk memasarkan produk pada pasar yang lebih luas, khususnya pasar internasional melalui kegiatan ekspor perlu dilakukan. Namun mitra masih mengalami permasalahan-permasalahan dalam mewujudkan hal tersbut. Permasalahan pertama yang dihadapi oleh pelaku UMKM (mitra sasaran) di area ini adalah: (1) masih belum menguasai Bahasa asing, yaitu Bahasa Inggris, utamanya dalam proses labelling; (2) belum ada keterangan atau deskripsi dalam Bahasa Inggris di kemasan produk; (3) terbatasnya mitra pendamping kebahasaan untuk meningkatkan keterampilan anggota komunitas dalam menggunakan Bahasa Inggris untuk media promosi dan pengemasan produk; serta (4) terbatasnya kemampuan mitra dalam memahami strategi pemasaran. Solusi yang ditawarkan pada mitra untuk mengatasi permasalahan-permaslahan tersebut adalah melalui Pelatihan English for export Labelling bagi UMKM di kawasan eks lokalisasi Dolly bekerjasama dengan pihak Kecamatan Sawahan. Uraian rencana kegiatan pelatihan dalam PkM ini meliputi pentingnya penguasaan keterampilan Bahasa Inggris bagi pelaku UMKM, pelatihan English for export Labelling untuk membuat label produk berbahasa Inggris dimana kami akan menyediakan translator, proofreader, serta fasilitator yaitu para mahasiswa dari D3 Program Studi Bahasa Inggris Fakultas Vokasi Universitas Airlangga, serta pelatihan dan pendampingan dalam mengaplikasikan keterampilan marketing strategies dalam mempromosikan produk-produk yang telah dihasilkan. Adapun target luaran kegiatan PkM ini adalah peningkatan keterampilan Bahasa Inggris para anggota UMKM. Kemudian, hasil dari PkM ini dapat dipublikasikan pada jurnal nasional ber ISSN, mendapat eksposur postif berupa publikasi di media cetak atau elektronik, serta tersedianya video kegiatan. Selain itu, tersedianya modul menjadi referensi yang bermanfaat dalam mengaplikasikan Bahasa Inggris untuk proses labelling. Diharapkan kegiatan pelatihan dan pendampingan semacam ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai upaya mengatasi masalah kesejahteraan ekonomi kreatif masyarakat.
PENINGKATAN KOMPETENSI ENGLISH FOR EXPORT LABELLING BAGI UMKM DI AREA EKS LOKALISASI DOLLY UNTUK MEMPERKUAT SISTER CITY DI KOTA SURABAYA Endriastuti, Annysa; Putri Permatasari, Maurisia; Prassetyo, Sidarta; Maya Ardianti, Triubaida; Intan Kharisma Putri, Celya; Wasito Kirana, Angkita
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 2 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i2.841-853

Abstract

Sejak penutupan lokalisasi Dolly di tahun 2014, kawasan ini beralih fungsi menjadi kawasan ekonomi kreatif kerakyatan berbasis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di mana masyarakat di kawasan eks lokalisasi tersebut diberdayakan untuk menghasilkan produk-produk yang dapat dijual. Salah satu kelompok usaha berbasis UMKM di kawasan tersebut adalah Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mampu Jaya yang memproduksi alas kaki. Meskipun beberapa kali mendapatkan pesanan dalam jumlah besar, pesanan dari konsumen lokal tidak selalu dapat diandalkan. Sehingga keinginan untuk memasarkan produk pada pasar yang lebih luas, khususnya pasar internasional melalui kegiatan ekspor perlu dilakukan. Namun mitra masih mengalami permasalahan-permasalahan dalam mewujudkan hal tersbut. Permasalahan pertama yang dihadapi oleh pelaku UMKM (mitra sasaran) di area ini adalah: (1) masih belum menguasai Bahasa asing, yaitu Bahasa Inggris, utamanya dalam proses labelling; (2) belum ada keterangan atau deskripsi dalam Bahasa Inggris di kemasan produk; (3) terbatasnya mitra pendamping kebahasaan untuk meningkatkan keterampilan anggota komunitas dalam menggunakan Bahasa Inggris untuk media promosi dan pengemasan produk; serta (4) terbatasnya kemampuan mitra dalam memahami strategi pemasaran. Solusi yang ditawarkan pada mitra untuk mengatasi permasalahan-permaslahan tersebut adalah melalui Pelatihan English for export Labelling bagi UMKM di kawasan eks lokalisasi Dolly bekerjasama dengan pihak Kecamatan Sawahan. Uraian rencana kegiatan pelatihan dalam PkM ini meliputi pentingnya penguasaan keterampilan Bahasa Inggris bagi pelaku UMKM, pelatihan English for export Labelling untuk membuat label produk berbahasa Inggris dimana kami akan menyediakan translator, proofreader, serta fasilitator yaitu para mahasiswa dari D3 Program Studi Bahasa Inggris Fakultas Vokasi Universitas Airlangga, serta pelatihan dan pendampingan dalam mengaplikasikan keterampilan marketing strategies dalam mempromosikan produk-produk yang telah dihasilkan. Adapun target luaran kegiatan PkM ini adalah peningkatan keterampilan Bahasa Inggris para anggota UMKM. Kemudian, hasil dari PkM ini dapat dipublikasikan pada jurnal nasional ber ISSN, mendapat eksposur postif berupa publikasi di media cetak atau elektronik, serta tersedianya video kegiatan. Selain itu, tersedianya modul menjadi referensi yang bermanfaat dalam mengaplikasikan Bahasa Inggris untuk proses labelling. Diharapkan kegiatan pelatihan dan pendampingan semacam ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai upaya mengatasi masalah kesejahteraan ekonomi kreatif masyarakat.