Kulit yang mengalami kerusakan dapat mengganggu kesehatan dan penampilan manusia sehingga perlu perawatan yang tepat. Kulit buah rambutan mengandung senyawa flavonoid, tannin, saponin, triterpenoid dan alkaloid sebagai antibakteri. Senyawa tersebut mampu menghambat pertumbuhan bakteri yang kurang baik bagi kulit yaitu dengan cara merusak dinding dan membran plasma pada bakteri, salah satunya dengan membuat formulasi sediaan lotion. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus dari body lotion dari ekstrak kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) dengan konsentrasi 5% (F1) dan 10% (F2) dan mengetahui apakah ada perbedaan sedian lotion dibandingkan dengan kontrol positif dan kontrol negatif. Metode penelitian ini adalah Ekperimental-difusi cakram, dengan menggunakan kloramfenikol sebagai kontrol positif, aquades sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa mutu fisik lotion memenuhi standar SNI dan adanya aktivitas antibakteri dengan hasil probabilitas sebesar 0,000 menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus terdapat perbedaan yang signifikan antara body lotion ekstrak kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) dengan konsentrasi 5% dan 10% dibandingkan dengan kloramfenikol dan aquades.