Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

AKTIVITAS ANTIBAKTERI SABUN PADAT EKSTRAK KULIT BUAH NANAS (Ananas comosus L.) PADA Escherichia coli Purwati, Elly; Raharjeng, Sih Wahyuni
Jurnal Ilmiah Manuntung Vol 9 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Manuntung: Sains Farmasi Dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51352/jim.v9i1.670

Abstract

Pineapple skin is available in abundance, as much as 50-70% of pineapple fruit. However, this fruit peel is simply thrown away as waste, whereas pineapple peel contains many bioactive compounds such as flavonoids, carotenoids, alkaloids, saponins, and vitamin C. These compounds have various properties, one of which functions as an antibacterial. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity of solid soap extract from pineapple peel (Ananas comosus L) with a concentration of 1% and 3% on Escherochia coli. The research method was experimental, making solid soap from pineapple peel extract 1% (F1) and 3% (F2). The extraction method was carried out using 70% ethanol solvent maceration and the bacterial inhibition test using disk diffusion. Chloramphenicol as a positive control. In conclusion, solid soap of pineapple peel extract (Ananas comosus L.) concentration of 3% is more effective than 1% in inhibiting Escherichia coli bacteria with an average inhibition zone of 20.5 mm, SPSS One Way Anova data states a value of 0.016 <0.05 which indicates there is a significant difference.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI BODY LOTION EKSTRAK KULIT BUAH RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) PADA Staphylococcus aureus Raharjeng, Sih Wahyuni; Purwati, Elly
EDUPROXIMA : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA Vol 7, No 3 (2025)
Publisher : Universitas Bhinneka PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/.v7i3.7468

Abstract

Kulit yang mengalami kerusakan dapat mengganggu kesehatan dan penampilan manusia sehingga perlu perawatan yang tepat. Kulit buah rambutan mengandung senyawa flavonoid, tannin, saponin, triterpenoid dan alkaloid sebagai antibakteri. Senyawa tersebut mampu menghambat pertumbuhan bakteri yang kurang baik bagi kulit yaitu dengan cara merusak dinding dan membran plasma pada bakteri, salah satunya dengan membuat formulasi sediaan lotion. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus dari body lotion dari ekstrak kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) dengan konsentrasi 5% (F1) dan 10% (F2) dan mengetahui apakah ada perbedaan sedian lotion dibandingkan dengan kontrol positif dan kontrol negatif. Metode penelitian ini adalah Ekperimental-difusi cakram, dengan menggunakan kloramfenikol sebagai kontrol positif, aquades sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa mutu fisik lotion memenuhi standar SNI dan adanya aktivitas antibakteri dengan hasil probabilitas sebesar 0,000 menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus terdapat perbedaan yang signifikan antara body lotion ekstrak kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) dengan konsentrasi 5% dan 10% dibandingkan dengan kloramfenikol dan aquades.
Formulasi dan Evaluasi Serum Anti Jerawat Berbasis Minyak Atsiri (Curcuma zedoaria) Anggarini, Dearista; Raharjeng, Sih Wahyuni; Safitri, Cikra Ikhda Nur Hamidah; Pangestuti, Zuanta
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.94 KB)

Abstract

Wajah adalah bagian terpenting bagi seseorang baik wanita maupun pria. Setiap orang tentunya mendambakan wajah putih, bersih, dan bebas dari masalah wajah salah satunya jerawat yang disebabkan oleh bakteri S. epidermidis. Minyak atsiri temu putih (Curcuma zedoaria) diketahui mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Metode pengambilan minyak atsiri yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode destilasi uap. Penelitian ini bertujuan untuk menformulasikan minyak atsiri rimpang temu putih (Curcuma zedoaria) dalam sediaan serum wajah sebagai anti jerawat dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15%. Evaluasi sediaan serum yang dilakukan meliputi uji homogenitas, organoleptik, pH, dan daya sebar. Hasil evaluasi dari ketiga formulasi menunjukkan ketiga formulasi tercampur secara homogen dan bebas dari partikel yang masih menggumpal, tidak adanya perubahan bentuk, warna, dan bau setelah penyimpanan selama 1 minggu secara organoleptik, rentang pH yang didapat 4,9 – 7, dan memiliki daya sebar yang tinggi melebihi dari rentang kategori yang baik yaitu 5-7 cm.
Formulasi dan Stabilitas Mutu Fisik Serum Minyak Atsiri Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) sebagai Anti Jerawat Rosmayanti, Dyah Ayu; Raharjeng, Sih Wahyuni; Safitri, Cikra Ikhda Nur Hamidah
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.193 KB)

Abstract

Jerawat merupakan salah satu permasalahan kulit yang sering muncul dikalangan remaja Indonesia. Salah satu penyebab jerawat adalah adanya timbunan kelenjar minyak pada kulit yang terlalu aktif yang tersumbat oleh kotoran dan terjadi infeksi karena adanya bakteri Staphylococcus aureus. Minyak kulit batang kayu manis diketahui mengandung senyawa antibakteri sehingga potensial untuk dikembangkan sebagai antijerawat. Minyak atsiri kayu manis diperoleh dengan destilasi uap. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi sediaan serum antijerawat minyak atsiri kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmannii) yang dibuat dengan konsentrasi minyak atsiri 4%, 5%, 6%. Evaluasi sediaan serum antijerawat meliputi uji homogenitas, organoleptis, pH. Hasil uji dari ketiga formulasi sediaan serum antijerawat menunjukkan bahwa ketiga formula homogen, tidak terjadi perubahan organoleptik, rentang pH serum antijerawat 4,6 – 5,6 yang memenuhi syarat pH wajah menurut SNI yaitu 4,5 – 6,5.