Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Media Boneka Tangan Terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Murid Sdn 70 Kota Banda Aceh Fadila, Farah; Suryani, Linda
NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah Vol. 17 No. 2 (2024): September
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/nasuwakes.v17i2.699

Abstract

Salah satu alasan mengapa anak-anak tidak memperdulikan masalah kesehatan gigi dan mulut mereka adalah dikarenakan mereka tidak tahu bagaimana merawat kebersihan gigi dan mulut mereka. erdasarkan hasil pemeriksaan gigi dan mulut UKGS pada anak kelompok umur 6-14 tahun di Banda Aceh 34% anak menderita karies gigi. Sementara hasil pemeriksaan awal kesehatan gigi dan mulut yang telah dilakukan pada 10 murid, dengan rincian nilai rata-rata OHI-S (3,2) dengan katagori buruk. Tujuan pada penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan dengan media boneka tangan terhadap pengetahuan kesehatan gigi dan mulut  pada murid SDN 70 Kota Banda Aceh di Tahun 2024. Metode Penelitian ini Quasy Experimental, dengan rancangan pretest posttest design with control grup. Popolasi berjumlah 58 murid dengan mengunakan Teknik Total Sampling. Yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi berjumlah 29 murid dan kontrol berjumlah 29 murid, penelitian dilakukan pada tanggal 29 april sampai 6 mei 2024 dengan menggunakan uji statistik Paired T-Test. Hasil Penelitian Uji Paired T-Test pada kelompok intervensi p value yaitu 0.00 sedangkan kelompok kontrol p value yaitu 0.06 dimana kedua kelompok sama-sama mengalami peningkatan pretest dan posttest. Kesimpulan ada pengaruh media boneka tangan dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada murid SDN 70 Kota Banda Aceh. Disarankan kepada murid SDN 70 Kota Banda Aceh terkhusus kelas V mampu memahami tentang kesehatan gigi dan mulut dan disarankan kepada sekolah dan insitusi Kesehatan untuk menggunakan media boneka tangan dalam melakukan penyuluhan agar meningkatkan pengetahuan Kesehatan gigi dan mulut murid.  
Multiple Role Conflicts In The Employment Field In Indonesian Government Agency Institutions with Work Life Balance (WLB) and Job Stress As Mediator Variables on Employee Performance Fadila, Farah; Wati, Cutia; Natasya, Frisca; Maryam, Siti
Journal Research of Social Science, Economics, and Management Vol. 4 No. 2 (2024): Journal Research of Social Science, Economics, and Management
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jrssem.v4i2.689

Abstract

Work-life balance issues are an important aspect of the psychology of happiness, which is determined by a strong sense of self-worth, satisfaction, and a variety of life-affirming relationships. This study aims to explore how dual role conflicts affect employee performance in the Manpower Office (Disnaker) in Indonesia, by considering the role of work-life balance (WLB) and work stress as mediator variables. The research method used involved collecting data from 154 employees in the disnaker through questionnaires and interviews. The data was then analyzed using statistical analysis techniques to identify the relationship between multiple role conflicts, WLB, work stress, and employee performance. The results showed that dual role conflict had a significant effect on WLB and work stress, but did not affect employee performance levels. Meanwhile, work stress and WLB cannot mediate the dual role with performance. This research provides important insights for human resource management in government agencies to develop policies and programs that support the balance between work and personal life of employees. An emphasis on managing multiple role conflicts and work stress in the work environment can improve employee well-being as well as the overall effectiveness of the organization. The practical implications of this study are the importance of appropriate interventions to improve the working conditions of employees in the public sector, while improving quality public services.
PERAN OMBUDSMAN RI PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA BARAT DALAM PENYELESAIAN LAPORAN MALADMINISTRASI BIDANG PENDIDIKAN DI KOTA PADANG TAHUN 2020 Fadila, Farah; Magriasti, Lince
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 6, No 3 (2022): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v6i3.3376

Abstract

Peneltian ini berdasarkan pada banyaknya jumlah laporan masyarakat yang masuk kepada Ombudsman Sumatera Barat terkait dugaan maladministrasi yang terjadi pada bidang pendidikan khusus PPDB di  Kota Padang. Permasalahan tersebut diperlukan penyelesaian oleh Ombudsman untuk menyelesaikan pengaduan masyarakat serta mencegah terjadinya maladministrasi yang berulang di bidang pendidikan khusus PPDB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Ombudsman Sumatera Barat dalam penyelesaian laporan maladministrasi bidang pendidikan di Kota Padang. Dalam mengukur peran tersebut, peneliti menggunakan teori peran Dedi Mulyadi (2016)), indikator tersebut terdiri dari tingkat pekerjaan dari kualitas dan kuantitas, penyelesaian sesuai target dan waktu, inisiatif dan daya kreatifitas, dan proses komunikasi, serta untuk mengetahui kendala yang dihadapi Ombudsman Sumatera Barat dalam penyelesaian laporan maladministrasi bidang pendidikan. Penelitian ini dilakukan di Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Sumatera Barat dan Dinas Pendidikan Kota Padang. Penelitian ini menggunakan Pendekatan Kualitatif dengan menggunakan metode Deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Peran Ombudsman Sumatera Barat dalam penyelesaian laporan bidang pendidikan Kota Padang secara keseluruhan sudah berjalan walaupun belum maksimal. Dari kualitas Ombudsman sudah menjalankan salah satu tugasnya yaitu dengan menindaklanjuti laporan maladministrasi dan dari kuantitas sudah melebihi target yang sudah diterapkan. Ini berarti masih banyak ditemukan maladministrasi bidang pendidikan. Dari target sudah baik karena melebihi target yang sudah ditentukan dan dari waktu penyelesaian terkait PPDB cepat, inisiatif sudah baik dengan menjalankan aturan yang sudah dibuat pemerintah terkait PPDB dan daya kreatifitas sudah punya yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan, dan proses komunikasi dilakukan sudah berjalan baik antar Ombudsman maupun Dinas Pendidikan. Sedangkan kendala yang dihadapi Ombudsman Sumatera Barat dalam penyelesaian laporan maladministrasi bidang pendidikan adalah factor internal yang terdiri dari regulasi sudah ada akan tetapi apabila tidak ada Ombudsman harus mencari aturan terkait bidang pendidikan, kendala lainnya sarana dan prasarana dimana dari sarana kekurangan dana dan prasarana bidang PVL kekurangan spesifikasi dan penyelesaian alat rekam serta dari Dinas Pendidikan Kota Padang kekurangan penyebaran sekolah di kelurahan, lainnya dari kendala yaitu SDM yang membuat Ombudsman meminta bantuan pada bidang lain. Selain diatas terdapat faktor eksternal dimana dilihat dari masyarakatnya yang tidak paham tugas Ombudsman dan mereka tidak membaca regulasi yang terkait khusus pendidikan.
Interaksionisme Simbolik dan Prakmatis Efendi, Erwan; Fadila, Farah; Tariq, Khairi; Pratama, Teguh; Azmi, Wardatul
Da'watuna: Journal of Communication and Islamic Broadcasting Vol. 4 No. 3 (2024): Da'watuna: Journal of Communication and Islamic Broadcasting (In Press)
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/dawatuna.v4i3.514

Abstract

The basic idea of symbolic interaction theory states that the emblem or symbol of culture are learned thourgh interaction, people give meaning to everything that will control their attitude and behavior. To understand the intraction of symbolic (symbolic interactionism) is a way of thingking about the mind (mind), self (self) and society (society). By using sociology as a foundation, as well as teaching that when human interact with each other, they share the meaning for a certain period and for a specific action. George Herbert Mead is a figure who is seen as symbolic interaction builders understand this. He taught tha the meaning comes as a result of inetarction between people, both verbally and nonverbally. Through the actions and responses that occur, we give meaning to the words or actions, and therefore we can also understand an even in certain ways too, because people are assumend to a rise from interrelated conversations between individuals.