Norohman, Norohman
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IMPLEMENTASI SUBDRAIN SEBAGAI TREATMENT BASEMENT DISPOSAL PADA AREA BEKAS SEDIMENT POND DI PT. BORNEO INDOBARA Utomo, Seno Maris; Wicaksono, Edy; Norohman, Norohman
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2023: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disposal merupakan salah satu aspek penting dalam operasional pertambangan batubara. Seiring dengan peningkatan produksi batubara di PT Borneo Indobara, diperlukan adanya perluasan area disposal sebagai aspek pendukungnya. Salah satu area yang terdampak adalah area bekas sediment pond yang akan dimanfaatkan sebagai area Disposal. Pembentukan Disposal tersebut memiliki tantangan pada bagian basement dikarenakan adanya lumpur sediment pond yang dapat berdampak pada kestabilan lereng. Disisi lain, pemindahan volume lumpur sediment pond yang banyak membutuhkan biaya loading yang besar dan waktu yang lama sementara kegiatan operasional pertambangan dituntut untuk tersedianya kapasitas disposal secara cepat. Implementasi subdrain pada area bekas sediment pond sebagai solusi untuk mengurangi tekanan air pori (Pore Pressure) pada lumpur yang berada di basement dan tubuh lereng disposal untuk menjaga kestabilan lereng. Subdrain yang dibentuk pada area disposal memiliki geometeri saluran dengan lebar atas 2 meter, lebar bawah 1 meter, dan tinggi 1 meter. Pada saluran tersebut dimasukkan material Porous (gravel) yang diselubungi dengan geotextile. Tangkapan area Pore Pressure pada penampang saluran subdrain tersebut selebar 20 m dari penampang subdrain, sehingga dibutuhkan jarak ideal antar subdrain minimal per 40 m. Dari hasil Analisa didapatkan pengaruh tekanan air pori (Pore Pressure) pada area lumpur sebesar 24 kPa untuk kondisi tanpa subdrain dan sebesar 16 kPa untuk kondisi subdrain. Dari penggunaan subdrain dengan penampang trapesium, yang memiliki lebar bawah 1 meter dan lebar atas 2 m dengan kedalaman 1 meter mampu menghasilkan discharge sebesar 2,20x10-5 m3/s. Secara teoritis, berkurangnya tekanan air pori pada material dapat meningkatkan nilai tegangan efektif dari awal 220 kPa menjadi 300 kPa. Dengan adanya peningkatan tegangan efektif mampu menaikan factor keamanan lereng disposal dari FK 1,077 menjadi FK 1,228.