Gultom, Ira Dessy M.
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TERIMALAH AKU APA ADANYA: SEBUAH REFLEKSI TEOLOGIS TENTANG PENERIMAAN CARL R. ROGERS: ACCEPT ME AS I AM: A THEOLOGICAL REFLECTION ON ACCEPTANCE CARL R. ROGERS Gultom, Ira Dessy M.; Elias, Thomson Framonty E.; Anthoni, Jean
EIRENE (JURNAL ILMIAH TEOLOGI) Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Eirene
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian, Universitas Kristen Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56942/ejit.v9i2.270

Abstract

Indonesia memiliki jumlah penduduk ±263,9 juta. Di dalamnya ada beraneka suku, agama dan ras. Di Indonesia memiliki 6 agama besar yaitu Kristen, Katolik, Islam, Hindu, Budha dan Konghuchu. Sejak dulu sampai sekarang di Indonesia masih banyak orang yang meninggal akibat bunuh diri, yang diduga karena depresi dan tidak dapat menerima kenyataan hidup. Dalam proses perkembangan otak manusia, pertumbuhan, kedewasaan, serta menjalani hidup dengan lebih baik penting adanya hubungan yang baik, alias penerimaan dari salah satu pihak agar hubungan tersebut dapat menyatu. Dalam bukunya yang berjudul On Becoming a Person, Carl R. Rogers menegaskan bahwa beragam hubungan tujuannya adalah membantu proses perkembangan. Baginya, sikap yang demokratis dan menerima merupakan hal yang paling membantu dalam perkembangan seseorang. Semakin terbuka hubungan tersebut, semakin bermanfaat hubungannya. Namun diperlukan penerimaan untuk keterbukaan. Dalam tulisan tugas akhir ini, penulis menggunakan konsep penerimaan yang dikemukakan oleh Carl R. Rogers untuk menunjang proses pelayanan pastoral di Gereja. Dan melihat seberapa penting penerimaan dalam proses pelayanan pastoral. Berdasarkan hasil tulisan tugas akhir ini, penerimaan merupakan hal yang penting dalam pelayanan pastoral. Penerimaan diri merupakan keadaan di mana seorang individu memiliki penilaian yang positif terhadap dirinya, mau menerima serta mengakui segala kelebihan dan kekurangan yang ada dalam dirinya. Menerima diri adalah memiliki penghargaan yang tinggi terhadap diri sendiri, dan tidak bersikap merendahkan diri sendiri. Artinya seseorang mampu menerima dirinya, mampu melihat kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya. Oleh sebab itu, dalam pelayanan pastoral perlu adanya penerimaan diri, agar seseorang dapat memahami, menerima dan menghargai dirinya dan orang lain.