<![CDATA[Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang teridentifikasi di lingkungan sekolah dasar, di mana praktik pembelajaran secara umum masih mengandalkan media konvensional yang kurang variatif dan kurang menarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media Powtoon menggunakan model Problem Based Learning di kelas IV sekolah dasar. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) yang menggunakan model ADDIE, terdiri atas lima tahapan, yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Media pembelajaran yang dikembangkan divalidasi oleh validator dengan menggunakan instrumen validasi berupa angket. Validasi produk melibatkan ahli di bidang materi, bahasa, dan media. Praktikalitas produk diukur melalui angket respon yang diisi oleh guru dan peserta didik. Uji efektivitas produk dilaksanakan dengan memberikan soal pre-test dan post-test kepada peserta didik. Hasil penelitian pengembangan media pembelajaran video Powtoon memiliki tingkat validitas sangat valid, validitas materi 95% (sangat valid), validitas bahasa 95% (sangat valid), validitas media 97,5% (sangat valid). Hasil uji praktikalitas di sekolah uji coba SDN 88/III Siulak Panjang, angket respon guru memperoleh hasil 92,5% (sangat praktis) dan peserta didik memperoleh hasil 94,83% (Sangat praktis). Pada sekolah penelitian di SDN 041/III Koto Beringin, angket respon guru memperoleh hasil 97,5% (sangat praktis) dan peserta didik memperolah hasil 96,04% (sangat praktis). Di SDN 222/III Desa Dalam, angket respon guru memperoleh hasil 95% (sangat praktis) dan peserta didik memperoleh hasil 96,88% (sangat praktis). Hasil efektifitas di sekolah uji coba SDN 88/III Siulak Panjang dan sekolah tempat penelitian di SDN 041/III Koto Beringin dan SDN 222/III Desa Dalam hasil pre-test dan post-test ada peningkatan hasil. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan “Media Powtoon Menggunakan Model Problem Based Learning di Kelas IV Sekolah Dasar” sangat valid, praktis, dan efektif digunakan di dalam proses pembelajaran.]]>
